Ada deparpolisasi jelang Pemilu 2014

Senin, 17 Februari 2014 - 22:23 WIB
Ada deparpolisasi jelang...
Ada deparpolisasi jelang Pemilu 2014
A A A
PEMILU 2014 merupakan pemilu yang istimewa, keistimewaannya terletak pada waktu yang bertepatan dengan masa transisi menuju Abad Asia. Di abad ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi penguasa di Asia. Disamping memiliki keistimewaan bonus demografi, Indonesia kaya sumber daya alam dan manusia. Indonesia tentunya membutuhkan pemimpin yang baru di tengah masyarakat baru.

Indonesia tengah memasuki gelombang ketiga, di situ tumbuh masyarakat baru (new majority) yang lahir di era demokratisasi dan globalisasi. Mereka memiliki empat ciri khusus yakni, well connected (terkoneksi dengan baik), well educated (terdidik dengan baik), well informed (akses informasi yang baik dan luas), wawancara well incomed (berpenghasilan baik). Dengan adanya komunitas baru ini, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin baru. Demikian hasil pemikiran Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Anis Matta. Berikut hasil wawancara khusus Sindonews.com dan Koran SINDO bersama dengan Anis Matta.

Salah satu program penguatan dan konsolidasi PKS adalah keliling daerah. Sampai kapan dan bagaimana hasilnya?


Saya masih keliling untuk konsolidasi ke beberapa tempat, untuk selanjutnya saya akan ke Flores. Konsolidasi terus dilakukan dan hasilnya luar biasa. Buktinya, PKS telah memenangkan pemiulkada (pemilihan kepala daerah) di Maluku Utara. Sebelumnya PKS telah menang di Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Sumatera Barat selama saya menjabat sebagai presiden
.
Kalau ditotal dari provinsi yang dimenangkan PKS terdapat lebih dari 60 juta penduduk yang berarti 25% dari jumlah penduduk Indonesia.

Sebanyak empat gubernur dari 33 provinsi telah dimenangkan PKS, berarti 10% lebih gubernur telah dimenangkan PKS. Selain itu, sebanyak 30 pemiulkada tingkat kabupaten/kota juga telah dimenangkan PKS.

Di sisa waktu ini, bagaimana peluang PKS menghadapi Pemilu 2014?

Kemenangan pemilukada jadi indikator peluang bagi PKS. Bahkan, berdasarkan hasil survei internal PKS, kami sudah masuk 5 besar parpol (partai politik).

Punya strategi khusus menghadapi dominasi partai- nasionalis seperti PDIP-Golkar?

Menurut saya, polarisasi partai Islam-Nasionalis sudah tidak relevan lagi. Kami telah menyusun strategi tentang bagaimana mengembalikan kepercayaan publik kepada partai dengan 'gesit' yakni kepanjangan dari gerakan silaturahim. Kalau di Jatim, populer dengan 'gaspol' kepanjangan dari gerakan amal soleh politik.

Dari semua faktor, tentu ada pengaruhnya. Iklan ada pengaruh, atribut ada pengaruh, berita juga ada pengaruh. Dari faktor-faktor lain itu, faktor yang paling kuat adalah pertemuan langsung dengan konstituen. Kami diuntungkan juga karena struktur kami sekarang sudah menjangkau seluruh daerah. Dengan kemenangan-kemenangan di pemilukada dan faktor-faktor tadi, kami confident untuk pemilu nanti.

Anda optimistis masuk 5 besar? Berapa targetnya?

Ya, sekarang kami sudah masuk 5 besar, target kami masuk 3 besar. Kalau target kursi, biarkan kami bekerja dan melihat hasil pileg nanti.

Bagi PKS, apa yang berbeda dari pemilu 2014 dengan pemilu lalu? Kenapa?

Ada dua perbedaan yang paling fundamental. Pertama, gerakan "deparpolisasi" lewat isu korupsi yang menghilangkan kepercayaan publik kepada parpol itu sendiri.

Kedua, untuk pertama kalinya dalam sejarah pemilu kita, pemilik media yang menjadi peserta pemilu. Saya kira itu berpengaruh pada konstelasi media, saya kira dua perbedaan ini yang paling fundamental yang membuat pemilu saat ini berbeda.

Terkait gerakan "deparpolisasi" sebuah settingan atau bukan, merupakan hal yang tidak penting untuk diiyakan dan dinafikan. Yang jelas ini sebuah fakta, berita tentang kasus korupsi sangat berkaitan dengan hal itu sehingga, berdampak pada meningkatnya golput, dan hilangnya pemilih setia.Dia memilih tapi berubah-ubah setiap waktu.

Ini juga berpengaruh ke tingkat partisipasi pemilih yang trennya terus menurun sejak pemilu 1999. Bahkan sekarang bisa 60% atau bisa di bawah itu. Yang terkena dampak "deparpolisasi" ini bukan hanya PKS, kalau Anda turun ke bawah akan sangat terasa sekali jarak antara parpol dan masyarakat akibat pemberitaan media. Kita perlu lebih banyak waktu untuk meyakinkan masyarakat untuk memilih, dan memilih parpol kita sendiri. Jadi partai sekarang kerjanya lebih berat mengembalikan trust publik.

Apa saja yang paling ditekankan bagi caleg dalam berkampanye?


Caleg lebih menyosialisasikan diri sendiri, dan struktur partai menyosialisasikan partai. Berdasarkan hasil survei PKS, publik lebih trust kepada caleg dengan sentuhan lama dari dengan penjelasan visi misi karena, tapi sekarang juga tumbuh tren pemilih sekarang pemilih yang sadar dan rasional yang menanyakan visi misi program.

Kami gabungkan kekuatan visi misi program dengan pesona pribadi caleg. Jadi kita gabungkan antara keduanya. Caleg PKS harus memiliki integritas yang tinggi, rekam jejak yang baik. Kalau dari internal PKS ya track record selama di PKS, kalau di luar ya track record hidupnya. Yang lainnya masalah popularitas. Kalau caleg tidak mesti populer yang penting mobilitas tinggi, kita terima.

PKS sudah menetapkan 3 bakal capres. Kenapa tidak dikerucutkan satu calon saja?


Karena faktor yang memengaruhi itu hasil pemilu legislatif (pileg), jadi akan ditentukan setelah pileg nanti. Kami juga memberikan ruang sosialisasi dan uji publik kepada ketiga calon ini sebelum difinalisasi dan dikerucutkan menjadi 1 pemenang.

Selain faktor dari kemenangan pileg sendiri, faktor penentunya masih banyak lagi, seperti judicial review yang diajukan pak Yusril (Yusril Ihza Mahendra) mengenai ambang batas 20% presidential treshold (PT) di MK (Mahkamah Konstitusi) nanti dihapuskan atau tidak. Kalau dihapus, akan berubah lagi konstelasinya. Serta, konstelasi koalisi, mau berkoalisi sama siapa. Itu kan perlu kejar target juga.

Bisa diceritakan apa strategi di balik penetapan 3 capres PKS?


Jadi begini sepanjang 3 kali pemilu, kekuatan PKS berada pada mesin politik, sampai sekarang pun mesin politik PKS masih berjalan. Sekarang, kita mau menambahkan 1 variabel baru yakni, tokoh.

Di pemilu ke-4 yang akan PKS ikuti kali ini, kita merasa akumulasi pengalaman politik 15 tahun ini kaderisasi kepemimpinan sudah relatif berjalan. Kita ingin memenuhi tugas kaderisasi kepemimpinan tersebut. Di waktu yang bersamaan PKS ingin memberikan pilihan-pilihan ke publik, publik layak dapat pilihan yang banyak. Soal dongkrak suara partai, itu belum kita uji, hasilnya nanti setelah pileg.

Yang jelas ini sudah dimunculkan, artinya faktor orang memilih partai karena tokohnya walaupun sebenarnya itu bukan concern kita karena PKS selama ini menggunakan kerja mesin politik.

Apa saja target setiap capres?


Mereka harus menyosialisasikan diri secara luas. Dan bekerja untuk mendongkrak suara partai.

Ahmad Heryawan bisa mewakili capres dari kepala daerah yang potensial. Sejauh mana dukungan PKS?


Semua calon diberi kesempatan yang sama. Nanti Insya Allah setelah hasil pileg kita akan judge (putuskan). Memang beliau (Ahmad Heryawan) sudah masuk yang 3 besar, tapi semuanya harus bekerja untuk mendongkrak suara partai.

Anda tidak melihat ada potensi besar kecurangan pemilu nanti seperti ditakutkan PDIP?


Untuk antisipasi kecurangan, dengan saksi parpol. Itulah alasan kenapa PKS mendukung saksi parpol dibiayai oleh negara, karena dapat dijadikan sebagai alat kontrol. Jadi kalau saksi dari tiap parpol kuat, maka tidak ada alasan untuk curang. Tapi karena mahal, tidak semua partai mampu membiayai seluruh saksinya. Maka pemerintah dapat membiayai saksi parpol satu saksi di tiap tempat pemungutan suara (TPS). Jadi ada 12 saksi dari parpol di tiap TPS. Insya Allah tidak akan terjadi kecurangan.

Terkait tidak adanya payung hukum untuk kebijakanini, payung hukum bisa dibuat DPR. Untuk kontrol, ada mekanisme audit. Parpol menyerahkan daftar nama saksi, nanti Badan Pemeriksa Keuangan tinggal mengaudit. Kalau antara pihak Badan Pengawas Pemilu dan pemerintah berseteru malah kita pantas curiga.

Misalnya ada 400 ribu TPS, dan parpol hanya mampu mennyediakan 200 ribu saksi di TPS, bisa dicuri nanti suaranya di 200 TPS yan tidak ada saksi. PKS mendorong ini karena saksi di TPS bisa jadi alat manual untuk mengantisipasi kecurangan.

Tidak khawatir dengan delegitimasi pemilu akibat putusan MK?


Enggak
, saya kira enggak ada alasan pemilu kita terdelegitimasi. Terkait beberapa tokoh yang mengatakan perlu adanya payung hukum untuk pelaksanaan pemilu 2014 ini menurut saya juga engga perlu, karena putusannya sudah jelas.

Kalau harus berkoalisi, partai apa yang paling tepat bagi PKS?


Perhatian PKS sebagian besar tertuju untuk pemilu legislatif. Kalaupun bertemu dengan beberapa tokoh parpol lain seperti ARB (Aburizal Bakrie) itu hanya membahas masalah kebangsaan, dan berbicara sedikit koalisi.

PKS masih belum berpikir untuk berkoalisi dengan partai apa, karena masih fokus ke pileg. Karena apapun pembicaraan kita hari ini, ujung-ujungnya akan ditentukan oleh hasil pileg.

Baca juga:
Gerindra optimistis 20 persen, bidik pemilih pemula
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9958 seconds (0.1#10.140)