Ibu Ani tegaskan tak campuri urusan kabinet
A
A
A
Sindonews.com - Ibu Negara Ani Yudhoyono menyatakan, dirinya tidak pernah mencampuri urusan kabinet dan masalah pemerintahan.
Hal demikian ditegaskan Ibu Ani, saat memberikan sambutan dalam rapat paripurna Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) di Istana Negara.
"Jadi, ibu-ibu sekalian yang saya hadiri rapat paripurna SIKIB, bukan sidang kabinet. Jadi yang saya hadiri rapat paripurna SIKIB," kata Ibu Negara Ani Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2014).
Dia menegaskan, tidak pernah menghadiri sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Jadi ini yang saya harus sampaikan terus-terusan kepada ibu-ibu sekalian," ucapnya.
"Saya tidak pernah mencampuri urusan kabinet. Kabinet, kabinet sendiri yang membentuk Bapak Presiden dan yang tanggung jawab adalah Bapak Presiden. Saya tidak ikut-ikutan dalam masalah itu," imbuhnya.
Seperti diketahui, pada Desember 2013, sempat ramai berita tentang penyadapan terhadap Presiden SBY dan lingkaran dekatnya oleh intelijen Australia.
Saat itu, media Australia membeberkan penyadapan telepon Ibu Negara Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono, pada 2009 silam atau ketika SBY hendak memasuki periode kedua masa kepresidenannya.
Keputusan lembaga sandi Australia, Defence Signal Directorate (DSD) untuk menyadap Bu Ani, karena didasari pada posisinya sebagai orang yang paling berpengaruh terhadap SBY dan dianggap tengah menyiapkan kursi kekuasaan untuk putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono.
Rencana penyadapan terhadap Bu Ani pada 2009 itu, sudah disiapkan dua tahun sebelumnya, yakni pada 2007.
Istana bantah Ani Yudhoyono campuri urusan kabinet
Hal demikian ditegaskan Ibu Ani, saat memberikan sambutan dalam rapat paripurna Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) di Istana Negara.
"Jadi, ibu-ibu sekalian yang saya hadiri rapat paripurna SIKIB, bukan sidang kabinet. Jadi yang saya hadiri rapat paripurna SIKIB," kata Ibu Negara Ani Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2014).
Dia menegaskan, tidak pernah menghadiri sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Jadi ini yang saya harus sampaikan terus-terusan kepada ibu-ibu sekalian," ucapnya.
"Saya tidak pernah mencampuri urusan kabinet. Kabinet, kabinet sendiri yang membentuk Bapak Presiden dan yang tanggung jawab adalah Bapak Presiden. Saya tidak ikut-ikutan dalam masalah itu," imbuhnya.
Seperti diketahui, pada Desember 2013, sempat ramai berita tentang penyadapan terhadap Presiden SBY dan lingkaran dekatnya oleh intelijen Australia.
Saat itu, media Australia membeberkan penyadapan telepon Ibu Negara Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono, pada 2009 silam atau ketika SBY hendak memasuki periode kedua masa kepresidenannya.
Keputusan lembaga sandi Australia, Defence Signal Directorate (DSD) untuk menyadap Bu Ani, karena didasari pada posisinya sebagai orang yang paling berpengaruh terhadap SBY dan dianggap tengah menyiapkan kursi kekuasaan untuk putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono.
Rencana penyadapan terhadap Bu Ani pada 2009 itu, sudah disiapkan dua tahun sebelumnya, yakni pada 2007.
Istana bantah Ani Yudhoyono campuri urusan kabinet
(maf)