PDIP: Rano Karno gantikan Ratu Atut, normal saja
A
A
A
Sindonews.com - Konstelasi politik di Provinsi Banten mendadak goncang setelah penangkapan Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan yang merupakan adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, terkait dugaan suap pengurusan perkara sengketa pemilukada yang menjerat mantan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK) nonaktif Akil Mochtar.
Atut sendiri sudah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan turut serta dalam aksi suap yang dilakukan adiknya. Jika akhirnya KPK menduga ada keterlibatan Atut dalam kasus tersebut, maka secara otomatis dalam sistem normal kekuasaan, posisi wakil Gubernur yang bakal melanjutkan tugas itu.
Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang pernah memerankan aktor 'Si Doel' dalam sinetron yang pernah ditayangkan stasiun televisi RCTI itu disebut-sebut bakal melanjutkan pemerintahan di Banten.
Menurut wakil ketua Komisi II asal Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arief Budiman mengatakan, hal itu sebagai mekanisme normal.
"Saya kira itu mekanisme normal biasa saja," kata Arif, dalam diskusi Polemik yang digelar SINDO Trijaya, di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/10/2013).
Kata Arief, dalam politik Banten, Rano Karno disebut kebetulan saja menjabat Wakil Gubernur. Sehingga jika terjadi pergantian tersebut, maka dianggap biasa saja. "Kebetulan saja Rano Karno wagub di Banten dan dia dari partai kita," ucapnya.
Baca juga berita Dinasti Atut berhak menjabat.
Atut sendiri sudah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan turut serta dalam aksi suap yang dilakukan adiknya. Jika akhirnya KPK menduga ada keterlibatan Atut dalam kasus tersebut, maka secara otomatis dalam sistem normal kekuasaan, posisi wakil Gubernur yang bakal melanjutkan tugas itu.
Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang pernah memerankan aktor 'Si Doel' dalam sinetron yang pernah ditayangkan stasiun televisi RCTI itu disebut-sebut bakal melanjutkan pemerintahan di Banten.
Menurut wakil ketua Komisi II asal Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arief Budiman mengatakan, hal itu sebagai mekanisme normal.
"Saya kira itu mekanisme normal biasa saja," kata Arif, dalam diskusi Polemik yang digelar SINDO Trijaya, di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/10/2013).
Kata Arief, dalam politik Banten, Rano Karno disebut kebetulan saja menjabat Wakil Gubernur. Sehingga jika terjadi pergantian tersebut, maka dianggap biasa saja. "Kebetulan saja Rano Karno wagub di Banten dan dia dari partai kita," ucapnya.
Baca juga berita Dinasti Atut berhak menjabat.
(lal)