Ketua Majelis Kehormatan Konstitusi datangi KPK
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Majelis Kehormatan Konstitusi (MKK) Harjono, tiba-tiba mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Juru Bicara (Jubir) KPK, Johan Budi SP mengatakan, dia datang ke KPK untuk koordinasi terkait pemeriksaan mantan Ketua MK Akil Mochtar.
”Koordinasi soal pemeriksaan AM (Akil Mochtar),” kata Johan Budi saat dikonfirmasi wartawan, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).
Perwakilan MKK, akan ditemui langsung oleh dua Wakil Ketua KPK yakni, Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja. Harjono tiba di Gedung KPK sekitar pukul 19.35 WIB, dia tidak banyak berkomentar maksud dan tujuannya ke KPK. ”Kalau boleh menambah informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas Majelis Kehormatan Hakim,” ucap Harjono.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, MKK dinilai minim fungsi. Pasalnya, MKK hanya bertugas mengadili sanksi etis kepada mantan Ketua MK Akil Mochtar.
"Bukankah ini seperti menggarami air di laut. Sebab, pada saat yang sama Akil sudah menyatakan mundur dari MK," kata Ray, kepada Sindonews, Jakarta, Selasa 8 Oktober 2013.
Baca juga berita terkait, Lima nilai MKK tidak terlalu berfungsi.
Juru Bicara (Jubir) KPK, Johan Budi SP mengatakan, dia datang ke KPK untuk koordinasi terkait pemeriksaan mantan Ketua MK Akil Mochtar.
”Koordinasi soal pemeriksaan AM (Akil Mochtar),” kata Johan Budi saat dikonfirmasi wartawan, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).
Perwakilan MKK, akan ditemui langsung oleh dua Wakil Ketua KPK yakni, Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja. Harjono tiba di Gedung KPK sekitar pukul 19.35 WIB, dia tidak banyak berkomentar maksud dan tujuannya ke KPK. ”Kalau boleh menambah informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas Majelis Kehormatan Hakim,” ucap Harjono.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, MKK dinilai minim fungsi. Pasalnya, MKK hanya bertugas mengadili sanksi etis kepada mantan Ketua MK Akil Mochtar.
"Bukankah ini seperti menggarami air di laut. Sebab, pada saat yang sama Akil sudah menyatakan mundur dari MK," kata Ray, kepada Sindonews, Jakarta, Selasa 8 Oktober 2013.
Baca juga berita terkait, Lima nilai MKK tidak terlalu berfungsi.
(maf)