Lima pertanyakan metode penggeledahan KPK
A
A
A
Sindonews.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) hari ini telah merilis hasil tes urine Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif Akil Mochtar (AM), dan dari hasil tersebut AM dinyatakan negatif menggunakan narkoba jenis ganja dan sabu, tidak seperti yang diduga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di ruangan AM patut dipertanyakan.
"Jika ini benar (terbukti negatif), maka tata cara penggeladahan KPK ini memang layak dipertanyakan, atau akan mudah dipertanyakan di masa mendatang," kata Ray saat berbincang dengan Sindonews melalui pesan singkatnya, Jakarta, Selasa 8 Oktober 2013.
Namun, Ray pun menegaskan bahwa yang harus didalami adalah kasus narkoba yang melibatkan AM. "Memang yang perlu dicari tahu, adalah soal penemuan narkoba ini sendiri," papar Ray.
"Jika mendengar penjelasan Sekretaris Akil tadi malam, KPK sepertinya melakukan penggeledahan sendiri. Sekretaris Akil baru diberitahu bahwa ditemukan beberapa jenis obat di kamar Akil, yang nampaknya tidak disaksikan secara langsung oleh Sekretaris Pak Akil," ungkap Ray.
Ray menambahkan, hasil dari BNN yang menyebutkan bahwa AM tidak menggunakan narkoba, belum tentu AM tidak mengkonsumsi.
"Saya tidak tahu persis berapa lama jarak pemeriksaan, dengan memastikan apakah seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak dapat dilacak. Ini mungkin juga bisa jadi kendala," tandas Ray.
"Mungkin dalam waktu yang agak lama, konsumsi barang narkoba itu tidak terjadi. Saya sendiri tidak tahu persis. Hanya saja, KPK dituntut untuk bisa memastikan bahwa narkoba yang ditemukan memang benar didapatkan di ruangan Pak Akil," sambungnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di ruangan AM patut dipertanyakan.
"Jika ini benar (terbukti negatif), maka tata cara penggeladahan KPK ini memang layak dipertanyakan, atau akan mudah dipertanyakan di masa mendatang," kata Ray saat berbincang dengan Sindonews melalui pesan singkatnya, Jakarta, Selasa 8 Oktober 2013.
Namun, Ray pun menegaskan bahwa yang harus didalami adalah kasus narkoba yang melibatkan AM. "Memang yang perlu dicari tahu, adalah soal penemuan narkoba ini sendiri," papar Ray.
"Jika mendengar penjelasan Sekretaris Akil tadi malam, KPK sepertinya melakukan penggeledahan sendiri. Sekretaris Akil baru diberitahu bahwa ditemukan beberapa jenis obat di kamar Akil, yang nampaknya tidak disaksikan secara langsung oleh Sekretaris Pak Akil," ungkap Ray.
Ray menambahkan, hasil dari BNN yang menyebutkan bahwa AM tidak menggunakan narkoba, belum tentu AM tidak mengkonsumsi.
"Saya tidak tahu persis berapa lama jarak pemeriksaan, dengan memastikan apakah seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak dapat dilacak. Ini mungkin juga bisa jadi kendala," tandas Ray.
"Mungkin dalam waktu yang agak lama, konsumsi barang narkoba itu tidak terjadi. Saya sendiri tidak tahu persis. Hanya saja, KPK dituntut untuk bisa memastikan bahwa narkoba yang ditemukan memang benar didapatkan di ruangan Pak Akil," sambungnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)