RI-Polandia tingkatkan kerja sama kelautan & perikanan

Kamis, 05 September 2013 - 12:27 WIB
RI-Polandia tingkatkan...
RI-Polandia tingkatkan kerja sama kelautan & perikanan
A A A
Sindonews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Daerah Republik Polandia. Kerja sama tersebut diklaim telah diinisiasi sejak tahun 2009.

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sharif C Sutardjo mengatakan Indonesia dan Polandia memiliki persamaan dalam pengelolaan perikanan, dengan karakteristik perikanan berskala kecil (artisanal). Polandia, kata dia, memiliki reputasi baik dalam eksplorasi laut dan perikanan.

"Iptek kelautan dan teknologi identifikasi stok ikan yang menggunakan aplikasi sonar merupakan yang terbaik di dunia. Untuk itu, KKP menetapkan Polandia sebagai mitra strategis dalam pemasaran ikan di Eropa Timur," ujarnya dalam rilis kepada wartawan pada pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Polandia, di Warsawa Polandia, Rabu (4/9/2013).

Pertemuan tersebut dihadiri Presiden Republik Polandia, Bronislaw Komorowska, dan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kerja sama melalui Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang Kerja Sama Perikanan.

Terutama, kata dia, kerjasama pada peningkatan perdagangan dan investasi di bidang perikanan. Kedua, pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia untuk mewujudkan pengelolaan perikanan berkelanjutan, termasuk pertukaran tenaga ahli/ilmuwan.

"Ketiga, pemasaran produk-produk perikanan, termasuk pengembangan pasca panen. Kami telah berbagi pandangan tentang kepentingan bersama dalam bidang kelautan dan perikanan,” kata Sharif.

Menurut Sharif, kerja sama di bidang perikanan akan membawa manfaat dalam pembangunan ekonomi bagi kedua negara. Kedua negara dapat saling bertukar pengalaman terbaik dan pelajaran terbaik tentang bagaimana memajukan perikanan berkelanjutan, sekaligus mempromosikan produk ikan dan hasil perikanan.

Apalagi, lanjutnya, sektor perikanan Polandia cukup maju di bidang pengolahan ikan, dimana tingkat pertumbuhan industri makanan tertinggi di negara ini.

“Saya ingin mengundang sektor swasta dari Republik Polandia untuk berinvestasi di industri perikanan di Indonesia, terutama dalam pengolahan ikan. Dalam kesempatan ini, saya ingin mendorong kedua kementerian untuk dapat menindaklanjuti Memorandum Saling Pengertian ini dengan penyusunan rencana kerja dan membuka dialog intensif untuk memperkuat kerjasama perikanan, baik pihak pemerintah maupun swasta,” jelasnya.

Sharif menambahkan, pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia saat ini, didasarkan pada konsep blue economy. Melalui blue economy akan memaksimalkan jasa-jasa lingkungan dan nilai ekonomi yang berkelanjutan. Blue economy merupakan konsepsi dan pendekatan baru dalam pembangunan berkelanjutan.

Penerapan konsep blue economy dalam industrialisasi kelautan dan perikanan adalah sangat penting, karena untuk mengoreksi pola industrialisasi konvensional yang merusak lingkungan, boros sumberdaya dan energi dan menimbulkan kesenjangan sosial.

Konsep blue economy diharapkan dapat mendorong pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien, tanpa limbah, namun dapat melipatgandakan manfaat ekonomi, membuka lapangan kerja lebih luas, meningkatkan pendapatan masyarakat dan sekaligus melindungi lingkungan dari kerusakan.

“Saya berharap kita dapat membangun kerja sama saling menguntungkan bagi kesejahteraan masyarakat. Indonesia sangat menyambut baik berbagai upaya untuk memperkuat kerja sama saling menguntungkan untuk mendukung pembangunan perikanan di kedua negara,” jelasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6605 seconds (0.1#10.140)