Indonesia Punya Peran Penting dalam Diplomasi Internasional

Rabu, 31 Agustus 2022 - 20:09 WIB
loading...
Indonesia Punya Peran Penting dalam Diplomasi Internasional
Webinar Politik Luar Negeri Indonesia di Mata Negara Sahabat di Jakarta, Rabu (31/8/2022). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Indonesia dipandang memiliki peran yang sangat penting dalam bidang ekonomi, perdagangan, hak asasi manusia (HAM), keamanan serta perdamaian dunia . Indonesia juga mampu menjaga hubungan baik dengan berbagai negara tetangga seperti Timor Leste, Jepang, dan Korea Selatan.

Bahkan, Indonesia merupakan sebagai salah satu pendiri ASEAN selalu menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan masalah yang muncul lewat dialog. Hal tersebut terungkap dalam webinar 'Politik Luar Negeri Indonesia di Mata Negara Sahabat' di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Kegiatan ini diadakan Synergy Policies, Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS), serta Iluni Fisip Universitas Indonesia ini menghadirkan berbagai pembicara dari negara-negara sahabat. Mereka adalah Xanana Gusmão, mantan Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste; Dr Aurélio Sérgio Cristóvão Guterres, Menteri Luar Negeri Timor Leste (2017-2018); Prof Kosuke Mizuno dari Kyoto University (Jepang); Dr Suh Jiwon, Pakar Hak Asasi Manusia Seoul National University (Korea Selatan); serta Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Xanana Gusmao mengatakan dunia saat ini sedang berubah. Periode pasca-Perang Dingin telah usai. Menurut dia, keamanan global telah berkurang, globalisasi dalam kemunduran, dan semua negara mengadapi ketidakstabilan yang besar dengan keprihatinan internasional terhadap perubahan iklim, kekurangan pangan, inflasi, persaingan geopolitik, serta perang di Afrika dan Timur Tengah.

"Sebagai tanggapan, banyak negara yang meningkatkan pengeluaran militer mereka dan mempersiapkan diri untuk konflik seperti yang bisa kita saksikan terjadi di Ukraina," kata Xanana. Dia menganggap, dengan kekacauan yang semakin meningkat ini, Indonesia telah memberikan peringatan tentang persaingan senjata di kawasan. Hal itu mengikuti sejarah Indonesia dalam mempromosikan keamanan internasional. Dia menyinggung, Konvensi PBB tentang Hukum Laut adalah contoh yang luar biasa mengenai apa yang bisa dicapai oleh Indonesia ketika bekerja untuk ketertiban dan keamanan global.

"Hanya melalui UNCLOS, Timor Leste mampu memaksa Australia untuk merundingkan batas laut ketika Australia dengan sengaja mengabaikan hukum internasional dan mengambil pendapatan minyak dari kami. Sebaliknya, Timor Leste dan Indonesia sedang mendiskusikan penyelesaian perbatasan darat dan laut kita dalam semangat kerja sama dan persahabatan," ujar Xanana.

Karena itu, kata dia, semua negara saat ini bergerak menuju dunia multi-kutub. Xanana menegaskan Timor Leste membutuhkan Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam urusan global dan memimpin dialog regional dan internasional. "Dan kami senang melihat ini sudah terjadi, tidak hanya dengan ASEAN dan PBB tetapi sekarang dengan G20," kata Xanana.

Xanana melanjutkan, banyak negara termasuk Timor Leste membutuhkan Indonesia sebagai bangsa yang besar untuk terus berdiri tegak dan membela hukum internasional dan mempromosikan dialog antarkelompok dan negara, serta toleransi antaragama, keyakinan, dan perdamaian di setiap negara, setiap wilayah, setiap benua, dan di seluruh dunia.

Dr Aurélio Sérgio Cristóvão Guterres mengatakan hubungan Indonesia dan Timor Leste sangat unik dan istimewa. Dalam catatan sejarah, Timor Leste pernah menjadi bagian dari Indonesia. Suasana keindonesiaan masih terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Timor Leste, mulai dari bahasa, lagu, dan makanan.

Tercatat sejarah kelam kedua negara, tapi bagi kedua negara peristiwa itu merupakan pelajaran berharga. Kedua negara fokus menatap ke depan untuk membangun masyarakat dan hidup berdampingan dengan damai dan rukun. Menurut dia, kedua negara banyak mencapai kemajuan di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, kesehatan, transportasi, telekomuniaksi, perbankan, pertahanan, dan keamanan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2440 seconds (0.1#10.140)