SBY: Islam larang kekerasan & main hakim sendiri

Jum'at, 26 Juli 2013 - 22:00 WIB
SBY: Islam larang kekerasan & main hakim sendiri
SBY: Islam larang kekerasan & main hakim sendiri
A A A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir Front Pembela Islam (FPI) pada acara peringatan Nuzulul Quran Tahun 1434 H/2013 M Tingkat Nasional, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2013) malam.

Dalam sambutannya, SBY menuturkan, saat ini bangsa Indonesia dipandang oleh dunia, tidak sekadar sebagai negara dengan tingkat populasi muslim terbesar di muka bumi. Tetapi juga diharapkan dapat menunjukkan eksistensinya sebagai bangsa yang besar dan bermoral.

Dan juga, bangsa yang konsisten mengaktualisasikan nilai-nilai universal Alquran dalam Hukum dan Kebebasan. "Kita harus dapat memberikan contoh kepada dunia sebagai insan yang beradab. Pada saat yang sama, kita juga harus menampilkan Islam yang indah, Islam yang damai dan Islam yang melarang tindak kekerasan," ujar SBY dalam sambutannya pada acara peringatan Nuzulul Quran.

Maka itu, dia mengimbau kepada umat Muslim untuk harus senantiasa menunjukkan wajah Islam yang ramah dan toleran. "Islam yang menjadi rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta alam. Kita juga harus menjauhkan diri dari praktik-praktik yang melunturkan citra Islam. Janganlah kita mengatasnamakan Islam, tetapi pada praktiknya tidak menunjukkan jati diri keIslaman," katanya.

Islam, ujar SBY, tidak menghalalkan tindak kekerasan secara semena-mena, apalagi berlaku dzalim terhadap sesama. "Apapun alasannya, tindakan kekerasan tentu tidak dibenarkan. Apalagi tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama atau berdalih menegakkan agama. Tidak boleh ada sekelompok orang yang dengan sesuka hatinya melakukan tindakan main hakim sendiri," tuturnya.

Perintah amar maruf nahi munkar, lanjut dia, harus dijalankan dengan aturan yang benar oleh seluruh umat Muslim. "Kita memiliki aturan dan pranata hukum yang harus kita taati bersama," ungkapnya.

Lebih jauh dia menuturkan, hukum harus ditegakkan. Keamanan dan ketertiban masyarakat, juga harus dijamin dan dijaga, negara Indonesia menjunjung tinggi hukum.

"Hukum harus kita letakkan dengan semestinya. Apabila ada pihak-pihak atau kelompok tertentu yang merasa paling benar, merasa berhak untuk melakukan tindakan di luar ketentuan hukum dengan dalih apapun, termasuk dalih agama, yang akan terjadi adalah kekacauan dan keonaran. negara kita juga menjunjung tinggi rasa keadilan," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5815 seconds (0.1#10.140)