Istana berharap unjuk rasa tak ganggu agenda SBY
A
A
A
Sindonews.com - Rencananya, hari ini berbagai elemen masyarakat akan menggelar unjuk rasa besar-besaran untuk menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Unjuk rasa tersebut digelar serempak di berbagai kota. Untuk di Jakarta, kawasan Istana Kepresidenan dan DPR RI adalah tempat favorit bagi para pengunjuk rasa. Sedangkan agenda Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kompleks Istana Kepresidenan pada hari ini cukup padat dengan kunjungan para tamu dari negara lain.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, berharap aksi unjuk rasa yang akan digelar hari ini di depan Istana tidak mengganggu sejumlah agenda Presiden SBY di Kompleks Istana.
"Aparat kan bekerja, mereka punya protap sendiri. Mudah-mudahan tidak (terganggu)," ujar Julian di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2013).
Perlu diketahui, Presiden SBY rencananya akan menerima kunjungan delegasi Secretary of the Communist Party of China (CPC) Guangxi Committee and Chairman of the Standing Committee of Guangxi People’s Congress dan pertemuan dengan Perdana Menteri Papua Nugini, Y.M. Tuan Peter Charles Paire O’Neill beserta Ny Lynda May Babao.
Unjuk rasa tersebut digelar serempak di berbagai kota. Untuk di Jakarta, kawasan Istana Kepresidenan dan DPR RI adalah tempat favorit bagi para pengunjuk rasa. Sedangkan agenda Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kompleks Istana Kepresidenan pada hari ini cukup padat dengan kunjungan para tamu dari negara lain.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, berharap aksi unjuk rasa yang akan digelar hari ini di depan Istana tidak mengganggu sejumlah agenda Presiden SBY di Kompleks Istana.
"Aparat kan bekerja, mereka punya protap sendiri. Mudah-mudahan tidak (terganggu)," ujar Julian di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2013).
Perlu diketahui, Presiden SBY rencananya akan menerima kunjungan delegasi Secretary of the Communist Party of China (CPC) Guangxi Committee and Chairman of the Standing Committee of Guangxi People’s Congress dan pertemuan dengan Perdana Menteri Papua Nugini, Y.M. Tuan Peter Charles Paire O’Neill beserta Ny Lynda May Babao.
(kri)