Adhie Massardi sindir twitter Dipo Alam soal penghargaan untuk SBY

Senin, 27 Mei 2013 - 08:48 WIB
Adhie Massardi sindir twitter Dipo Alam soal penghargaan untuk SBY
Adhie Massardi sindir twitter Dipo Alam soal penghargaan untuk SBY
A A A
Sindonews.com - Rencana pemberian World Stateman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) menuai pro dan kontra. SBY dinilai belum pantas menerima penghargaan itu.

Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) Adhie M Massardi, mengatakan, para pemuka agama seperti Romo Frans Magnis Suseno, tokoh pergerakan prodemokrasi dan para penggiat Hak Asasi Manusia (HAM) menganggap LSM yang didirikan tokoh Yahudi AS Rabbi Arthur Schneier itu, tidak layak memberikan World Statesman Award kepada SBY.

Karena faktanya, lanjut juru bicara Presiden era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, kehidupan keberagamaan di Indonesia justru sedang terancam oleh gerakan kaum intoleran yang justru seperti mendapat angin (pembiaran) dari pemerintah.

“Fakta paling akurat kebohongan gelar yang akan diterima SBY itu adalah bunyi kicauan Dipo Alam di akun twitternya @Dipoalam49 yang bilang: Umaro, Ulama Umat Islam di Indonesia secara umum sudah baik, mari lihat ke depan, tidak baik pimpinannya dicerca oleh yang non-muslim FMS,” ujar Adhie lagi.

Menurut Adhie, pernyataan Sekretaris Kabinet (Seskab) orang yang sangat dekat dengan SBY itu, merupakan sikap politik kaum ultra-sektarian yang sangat intoleran dan anti-demokrasi. Demokrasi memberikan hak kepada setiap warga negara untuk menyikapi pemimpinnya, tak perduli dia muslim atau bukan.

"Tuhan punya miliaran cara untuk mengungkap kebohongan seseorang. Sering dari hal-hal yang tidak terduga. Bahkan bisa juga kebohongan itu diungkap tanpa sadar oleh orang yang sangat dipercaya,
Seperti dilakukan Dipo Alam, itu melalui lewat twitter pribadinya," tukasnya.

Kata Adhie, Dipo telah menjawab kesangsian banyak orang akan gelar “negarawan pemelihara keberagamaan dan demokrasi” yang akan diberikan ACF akhir bulan ini.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7339 seconds (0.1#10.140)