3 skenario koalisi di Pilpres 2014
A
A
A
Sindonews.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi akan terjadi tiga skenario koalisi pencapresan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
Peneliti LSI, Adjie Alfaraby mengatakaan kemungkinan terjadinya tiga skenario koalisi ini karena partai papan atas akan memimpin koalisi tersebut.
"LSI memperkirakan ada tiga skenario koalisi pencapresan yang terjadi pada pemilu 2014 nanti," ujar Adjie di kantornya, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (17/3/2013).
Pertama, jika Partai Golkar memperoleh suara 22,2 persen, maka sangat mungkin mengusung capres dan cawapres sendiri, apalagi Golkar sudah menetapkan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon Presiden.
"Jika perolehan suara Golkar mencapai 22,2 persen, diperkirakan mendapat 112 kursi, maka Golkar bisa mengajukan capres dan cawapres sendiri tanpa koalisi," ucapnya.
Kedua, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memimpin koalisi jika perolehan suara di Pemilu 2014 mencapai 18,8 persen, sesuai survei LSI Maret 2013, dengan mengusung capres sendiri.
"PDIP bisa menempatkan kadernya pada posisi capres dan menggandeng cawapres yang diusung oleh partai koalisi," ujarnya.
Skenario koalisi ketiga, kata Adjie, berdasarkan hasil survei maka Gerindra dan Demokrat harus menempuh koalisi untuk menentukan capres, pasalnya Partai Demokrat hanya 11,7 persen dan Gerindra 7,3 persen, tapi masih membutuhkan tambahan suara untuk membangun koalisi di luar Golkar dan PDIP.
"Namun pimpinan koalisinya tetap Demokrat atau Partai Gerindra," pungkasnya.
Peneliti LSI, Adjie Alfaraby mengatakaan kemungkinan terjadinya tiga skenario koalisi ini karena partai papan atas akan memimpin koalisi tersebut.
"LSI memperkirakan ada tiga skenario koalisi pencapresan yang terjadi pada pemilu 2014 nanti," ujar Adjie di kantornya, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (17/3/2013).
Pertama, jika Partai Golkar memperoleh suara 22,2 persen, maka sangat mungkin mengusung capres dan cawapres sendiri, apalagi Golkar sudah menetapkan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon Presiden.
"Jika perolehan suara Golkar mencapai 22,2 persen, diperkirakan mendapat 112 kursi, maka Golkar bisa mengajukan capres dan cawapres sendiri tanpa koalisi," ucapnya.
Kedua, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memimpin koalisi jika perolehan suara di Pemilu 2014 mencapai 18,8 persen, sesuai survei LSI Maret 2013, dengan mengusung capres sendiri.
"PDIP bisa menempatkan kadernya pada posisi capres dan menggandeng cawapres yang diusung oleh partai koalisi," ujarnya.
Skenario koalisi ketiga, kata Adjie, berdasarkan hasil survei maka Gerindra dan Demokrat harus menempuh koalisi untuk menentukan capres, pasalnya Partai Demokrat hanya 11,7 persen dan Gerindra 7,3 persen, tapi masih membutuhkan tambahan suara untuk membangun koalisi di luar Golkar dan PDIP.
"Namun pimpinan koalisinya tetap Demokrat atau Partai Gerindra," pungkasnya.
(maf)