Keinginan Pemerintah sita aset Century diragukan DPR
A
A
A
Sindonews.com - Upaya Pemerintah memburu aset Bank Century di luar negeri, ternyata tidak sepenuhnya mendapat respon baik dari anggota DPR. Pasalnya, pemerintah kurang memperhatikan aset dalam negeri.
"Aset-aset di dalam negeri sama sekali tidak diberi perhatian. Padahal di luar negeri abstrak," ujar anggota Timwas (Tim Pengawas) Bank Century, Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2013).
Bahkan, Fahri menduga, Peraturan Presiden (PP) nomor 9 tahun 2012 tersebut, hanya untuk melindungi aset di luar negeri. "Saya menduga, SBY buat Keppres hanya untuk aset di luar negeri. Aset di dalam negeri tidak terlacak," kata dia.
Kendati begitu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengakui, untuk di luar negeri, aset Bank Century paling banyak ada di Swiss. "Swiss, paling banyak record aset di sana," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta, agar Timwas Century bisa membuka kasus bailout Bank Century sampai tuntas. Karena itu Pramono menyerahkan kasus itu kepada rekan-rekannya, termasuk nama-nama baru yang disebutkan Anas Urbaningrum.
"Biar Timwas Bank Century yang periksa. Kan begini, Timwas Century kan ada pimpinannya, kebetulan saya pimpinan dan on duty, dan saya menghargai dengan menyerahkan kepada pimpinan yang sekarang bertugas nah dia yang menjawab hingga terang benderang," kata Pramono di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta Pusat.
Terkait empat nama baru itu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengaku belum mengetahui. "Saya enggak tahu apakah ada nama atau tidak, saya enggak tahu," imbuhnya.
"Aset-aset di dalam negeri sama sekali tidak diberi perhatian. Padahal di luar negeri abstrak," ujar anggota Timwas (Tim Pengawas) Bank Century, Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2013).
Bahkan, Fahri menduga, Peraturan Presiden (PP) nomor 9 tahun 2012 tersebut, hanya untuk melindungi aset di luar negeri. "Saya menduga, SBY buat Keppres hanya untuk aset di luar negeri. Aset di dalam negeri tidak terlacak," kata dia.
Kendati begitu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengakui, untuk di luar negeri, aset Bank Century paling banyak ada di Swiss. "Swiss, paling banyak record aset di sana," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta, agar Timwas Century bisa membuka kasus bailout Bank Century sampai tuntas. Karena itu Pramono menyerahkan kasus itu kepada rekan-rekannya, termasuk nama-nama baru yang disebutkan Anas Urbaningrum.
"Biar Timwas Bank Century yang periksa. Kan begini, Timwas Century kan ada pimpinannya, kebetulan saya pimpinan dan on duty, dan saya menghargai dengan menyerahkan kepada pimpinan yang sekarang bertugas nah dia yang menjawab hingga terang benderang," kata Pramono di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta Pusat.
Terkait empat nama baru itu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengaku belum mengetahui. "Saya enggak tahu apakah ada nama atau tidak, saya enggak tahu," imbuhnya.
(maf)