PDIP pastikan tolak caleg pengguna narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pastikan tidak akan memilih calon legislatif (Caleg) yang positif menggunakan narkoba. Pasalnya, hal itu dapat mengotori nama partai.
"Ya pastilah caleg narkoba ditolak. Di PDIP ada tanggung jawab partai juga dengan sudah dijalankannya psikotes dan tes urine," kata politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/2/2013).
Rieke sendiri sudah menjalani psikotes dan tes urine yang hasilnya negatif. Menurutnya, psikotes dan tes urine yang dijalankan PDIP sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu.
Tujuannya, kata Rieke, untuk mengantisipasi penggunaan narkoba baik oleh caleg yang mendaftar melalui PDIP maupun kader PDIP sendiri. Jika caleg kedapatan memakai narkoba, namanya akan dicoret dari list PDIP.
Sementara pelaksana harian Ketua DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) TB Hasanudin menambahkan, PDIP memang sudah menjalankan psikotes dan tes urine. Pada 12 Januari lalu, sebanyak 409 kader dan pengurus PDIP Jabar menjalani tes yang bekerja sama dengan Badan Narkotikan Nasional (BNN).
Rencananya, tes ini akan dilakukan rutin tiap enam bulan sekali. Jika ada kedapatan kadernya yang terlibat pengedaran atau menggunaan narkoba, sanksinya bisa berupa pemecatan.
"Supaya tidak ada seorang pun yang terlibat penggunaan atau pengedaran narkoba kami sudah melakukan pencegahan," terangnya.
Hal itu juga berlaku bagi caleg dari PDIP untuk Pemilu 2014. "Jika ada caleg pakai narkoba, ya dicoret, mending cari yang lain yang bener," ujarnya
"Ya pastilah caleg narkoba ditolak. Di PDIP ada tanggung jawab partai juga dengan sudah dijalankannya psikotes dan tes urine," kata politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/2/2013).
Rieke sendiri sudah menjalani psikotes dan tes urine yang hasilnya negatif. Menurutnya, psikotes dan tes urine yang dijalankan PDIP sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu.
Tujuannya, kata Rieke, untuk mengantisipasi penggunaan narkoba baik oleh caleg yang mendaftar melalui PDIP maupun kader PDIP sendiri. Jika caleg kedapatan memakai narkoba, namanya akan dicoret dari list PDIP.
Sementara pelaksana harian Ketua DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) TB Hasanudin menambahkan, PDIP memang sudah menjalankan psikotes dan tes urine. Pada 12 Januari lalu, sebanyak 409 kader dan pengurus PDIP Jabar menjalani tes yang bekerja sama dengan Badan Narkotikan Nasional (BNN).
Rencananya, tes ini akan dilakukan rutin tiap enam bulan sekali. Jika ada kedapatan kadernya yang terlibat pengedaran atau menggunaan narkoba, sanksinya bisa berupa pemecatan.
"Supaya tidak ada seorang pun yang terlibat penggunaan atau pengedaran narkoba kami sudah melakukan pencegahan," terangnya.
Hal itu juga berlaku bagi caleg dari PDIP untuk Pemilu 2014. "Jika ada caleg pakai narkoba, ya dicoret, mending cari yang lain yang bener," ujarnya
(mhd)