Enam Sikap PKS Terkait Respons Pemerintah dalam Tangani Corona
A
A
A
JAKARTA - Di tengah darurat bencana wabah corona atau COVID-19, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini yang hadir di DPR menyampaikan keprihatinan mendalam untuk seluruh rakyat Indonesia khususnya yang berstatus positif, ODP, maupun PDP.
Hal itu dikatakan Jazuli dalam Sidang Paripurna DPR mengawali Masa Sidang Dewan, Senin (30/3/2020). Menurut Jazuli, keprihatan juga atas dampak bawaan yang memukul ekonomi seluruh rakyat terutama pekerja informal dan yang berpenghasilan harian.
"Atas nama Pimpinan dan Anggota Fraksi PKS DPR kami sampaikan keprihatinan mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia atas wabah COVID-19 serta dampak bawaannya secara ekonomi. Duka cita mendalam untuk pasien yang meninggal termasuk di dalamnya dokter/paramedis dan juga anggota DPR," kata Jazuli dalam pers rilis, Selasa (31/3/2020).
(Baca juga: Jokowi Minta Pembatasan Sosial Skala Besar Dibarengi Kebijakan Darurat Sipil)
"Apresiasi yang tinggi untuk pejuang dan pahlawan medis. Kita harus tetap optimis bangsa Indonesia bisa mengatasi wabah ini dengan solidaritas kolektif seluruh rakyat serta kebijakan negara yang desesif dan efektif," tambahnya.
Jazuli menyampaikan enam sikap Fraksi PKS DPR menghadapi wabah virus corona, pertama Fraksi PKS mendukung penuh Presiden dan Pemerintah untuk mengambil langkah-langlah riil dan konkrit dalam mengatasi wabah corona dengan seluruh daya, upaya, biaya, dan berbagai macam skenario kebijakan. Prioritas saat ini adalah menyelamatkan nyawa warga negara, tidak ada prioritas lain.
Kedua, Fraksi PKS mendukung pengalihan anggaran yang tidak/kurang mendesak di berbagai kementerian dan lembaga seperti anggaran UN di Diknas dan lain sebagainya untuk mengatasi wabah corona.
Ketiga, Fraksi PKS mendesak Pemerintah untuk menjamin ketercukupan APD untuk pahlawan medis serta masker dan fasilitas perlindungan lainnya untuk warga. Jangan sampai mereka bekerja melayani rakyat dengan penuh waswas dan ketakutan.
Keempat, Fraksi PKS mendesak Kemenkes RI untuk semakin profesional dalam pelayanan medis dan penanganan pasien COVID-19. Menjamin ketercukupan dan kelengkapan fasilitas kesehatan. Menyusun SOP dan alur/prosedur teknis yang lebih jelas dalam menangani masyarakat yang terindikasi dan terkena virus, kemana harus melapor dan/atau pergi berobat, serta dimana akan ditampung. Prosedur ini penting untuk memberi rasa tenang dan menunjukkan negara hadir dengan pelayanan penuh.
Kelima, Fraksi PKS mendesak Pemerintah menyiapkan dan mendistribusi dengan tepat Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga yang bekerja dan/atau berpenghasilan harian (para pekerja informal) dan harus istirahat di rumah. Jangan sampai mereka waswas, di satu sisi takut wabah corona tapi sekaligus terkapar karena kelaparan akibat berhenti bekerja dan berpenghasilan.
Keenam, Fraksi PKS mengajak seluruh pejabat publik baik anggota legislatif maupun eksekutif serta pejabat lembaga negara lainnya untuk menunjukkan empati kepada rakyat dalam menghadapi wabah corona ini dengan gerakan kolektif membantu rakyat. Tidak perlu gengsi dari manapun inisiatif dan usulan yang baik berasal.
"Kita harus terima dan bahu membahu membantu rakyat. PKS telah memotong gaji anggota dewan pusat dan daerah Bulan Maret untuk membeli APD dan akan memotong gaji Bulan April untuk membantu warga yang bekerja harian yang tedampak akibat kebijakan di rumah saja dan menjaga jarak fisik (physical distancing)," jelas Jazuli.
"Dengan kebersamaan dan solidaritas seluruh bangsa, insya Allah kita bisa menghadapi dan mengatasi COVID-19. Tentu saja kita butuh pemimpin dan pemerintah yang terus memberikan optimisme dengan kebijakan riil dan konkrit dalam menanggulangi wabah ini," pungkasnya.
Hal itu dikatakan Jazuli dalam Sidang Paripurna DPR mengawali Masa Sidang Dewan, Senin (30/3/2020). Menurut Jazuli, keprihatan juga atas dampak bawaan yang memukul ekonomi seluruh rakyat terutama pekerja informal dan yang berpenghasilan harian.
"Atas nama Pimpinan dan Anggota Fraksi PKS DPR kami sampaikan keprihatinan mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia atas wabah COVID-19 serta dampak bawaannya secara ekonomi. Duka cita mendalam untuk pasien yang meninggal termasuk di dalamnya dokter/paramedis dan juga anggota DPR," kata Jazuli dalam pers rilis, Selasa (31/3/2020).
(Baca juga: Jokowi Minta Pembatasan Sosial Skala Besar Dibarengi Kebijakan Darurat Sipil)
"Apresiasi yang tinggi untuk pejuang dan pahlawan medis. Kita harus tetap optimis bangsa Indonesia bisa mengatasi wabah ini dengan solidaritas kolektif seluruh rakyat serta kebijakan negara yang desesif dan efektif," tambahnya.
Jazuli menyampaikan enam sikap Fraksi PKS DPR menghadapi wabah virus corona, pertama Fraksi PKS mendukung penuh Presiden dan Pemerintah untuk mengambil langkah-langlah riil dan konkrit dalam mengatasi wabah corona dengan seluruh daya, upaya, biaya, dan berbagai macam skenario kebijakan. Prioritas saat ini adalah menyelamatkan nyawa warga negara, tidak ada prioritas lain.
Kedua, Fraksi PKS mendukung pengalihan anggaran yang tidak/kurang mendesak di berbagai kementerian dan lembaga seperti anggaran UN di Diknas dan lain sebagainya untuk mengatasi wabah corona.
Ketiga, Fraksi PKS mendesak Pemerintah untuk menjamin ketercukupan APD untuk pahlawan medis serta masker dan fasilitas perlindungan lainnya untuk warga. Jangan sampai mereka bekerja melayani rakyat dengan penuh waswas dan ketakutan.
Keempat, Fraksi PKS mendesak Kemenkes RI untuk semakin profesional dalam pelayanan medis dan penanganan pasien COVID-19. Menjamin ketercukupan dan kelengkapan fasilitas kesehatan. Menyusun SOP dan alur/prosedur teknis yang lebih jelas dalam menangani masyarakat yang terindikasi dan terkena virus, kemana harus melapor dan/atau pergi berobat, serta dimana akan ditampung. Prosedur ini penting untuk memberi rasa tenang dan menunjukkan negara hadir dengan pelayanan penuh.
Kelima, Fraksi PKS mendesak Pemerintah menyiapkan dan mendistribusi dengan tepat Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga yang bekerja dan/atau berpenghasilan harian (para pekerja informal) dan harus istirahat di rumah. Jangan sampai mereka waswas, di satu sisi takut wabah corona tapi sekaligus terkapar karena kelaparan akibat berhenti bekerja dan berpenghasilan.
Keenam, Fraksi PKS mengajak seluruh pejabat publik baik anggota legislatif maupun eksekutif serta pejabat lembaga negara lainnya untuk menunjukkan empati kepada rakyat dalam menghadapi wabah corona ini dengan gerakan kolektif membantu rakyat. Tidak perlu gengsi dari manapun inisiatif dan usulan yang baik berasal.
"Kita harus terima dan bahu membahu membantu rakyat. PKS telah memotong gaji anggota dewan pusat dan daerah Bulan Maret untuk membeli APD dan akan memotong gaji Bulan April untuk membantu warga yang bekerja harian yang tedampak akibat kebijakan di rumah saja dan menjaga jarak fisik (physical distancing)," jelas Jazuli.
"Dengan kebersamaan dan solidaritas seluruh bangsa, insya Allah kita bisa menghadapi dan mengatasi COVID-19. Tentu saja kita butuh pemimpin dan pemerintah yang terus memberikan optimisme dengan kebijakan riil dan konkrit dalam menanggulangi wabah ini," pungkasnya.
(maf)