PKS Dorong Anak Muda Tekuni Urban Farming di Masa Pandemi

Rabu, 13 Mei 2020 - 21:05 WIB
loading...
PKS Dorong Anak Muda Tekuni Urban Farming di Masa Pandemi
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muda Bidang Pangan Irwan Gunawan mengajak anak muda untuk melakukan urban farming di tengah pandemi Corona. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muda Bidang Pangan Irwan Gunawan memaparkan cara yang dapat dilakukan oleh para pemuda dalam menjaga ketahanan pangan bangsa. Salah satu alternatifnya adalah dengan melakukan urban farming untuk masyarakat perkotaan.

"Ini mungkin dapat menjadi konsen kita bersama, yang pertama bagaimana kita menumbuhkan jiwa petani muda bagi anak muda baik di pedesaan maupun di perkotaan," ujar Irwan dalam agenda PKS Muda Talks yang diselenggarakan lewat daring, Rabu (13/5/2020). (Baca juga: IPB dan UI Ingatkan Pentingnya Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi)

Hal tersebut dilakukan berdasarkan fenomena bermasalahnya regenerasi petani terlebih di tengah pandemi Corona. "Yang kita perlu waspadai dari krisis pangan ini adalah ketika berkurangya jumlah pekerja di sektor petani akibat kebijakan PSBB maupun lockdown. Selanjutnya adalah produksi pangan yang menurun akibat gangguan logistik pangan," kata Irwan.

Alternatif lainnya adalah dengan melakukan urban farming untuk masyarakat perkotaan. Lalu, cara ketiga adalah memanfaatkan penjualan melalui pasar digital khususnya untuk komoditas pertanian. "Sejak pandemi ada perubahan dari pasar tradisional ke pasar digital, inilah yang bisa menjadi peluang anak-anak muda untuk memanfaatkan penjualan online," ujarnya.

Dia mengatakan, mungkin selama ini harga di tingkat petani sangat rendah, sedangkan harga di tingkat konsumen sangat tinggi. "Ini menjadi solusi bagaimana memangkas rantai distribusi sehingga semua berkeadilan, harga di tingkat petani wajar dan di tingkat konsumen terjangkau," kata Irwan.

Sedangkan poin keempat adalah dengan memunculkan kreativitas anak muda dengan gagasan-gagasannya mengenai diversifikasi pangan. "Sangat banyak sekali potensi pangan lokal kita yang belum dikembangkan," kata Irwan.

Adapun cara yang terakhir, lanjut Irwan, para anak muda PKS juga bisa mengajak anak-anak muda lainnya untuk melaksanakan lumbung pangan masyarakat, hal tersebut merupakan kearifan lokal yang bisa diraih.

Sementara itu, Ekonom Indef Bhima Yudhistira menambahkan isu soal pangan di saat pandemi adalah munculnya kapitalisme baru bernama disaster capitalism. Dia mencontohkan selain beras, yang harus diwaspadai terhadap krisis pangan di masa pandemi Corona adalah harga gula.

Bhima menilai ada anomali yang terjadi pada gula internasional. Harga gula secara internasional itu turun 7,1% tapi harga gula domestik naik 36,8%. "Nah ini adalah misteri harga gula kita. Jadi, impornya murah dijual lagi di dalam negeri dengan harga yang cukup tinggi. Bahkan beberapa tempat ketersediaannya sangat terbatas. Pertanyaan ada apa ini?" tanya Bhima.

Menurut dia, hal ini mungkin dari tata niaga gula di negara ini yang terlalu didominasi oleh impor dan Indonesia merupakan negara importir gula yang paling besar melebihi importir dari China. Sehingga, kata dia, ada yang tidak benar dari permainan rente impor gula. ”Yang dirugikan adalah masyarakat. Secara internasional saja murah, seharusnya harga turun, tapi di dalam negeri justru kenaikannya luar biasa 36,8%,” kata dia.

Maka itu, dia menyarankan PKS untuk melakukan penyidikan dan melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Nah ini mungkin kawan-kawan PKS untuk komoditas gula bisa melakukan penyidikan, syukur-syukur dilaporkan ke KPK," katanya. Rico Afrido Simanjuntak
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1803 seconds (0.1#10.140)