Satpol PP Tulang Punggung Peningkatan PAD
A
A
A
MATARAM - Keberadaan dan peran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sangat penting. Karena itu diharapkan, para kepala daerah agar tahu persis apa tugas pokok dan fungsi dari Satpol PP. Tugas Satpol PP itu disamping menegakkan Perda atau Perkada, dia juga jadi penyeimbang kehidupan bermasyarakat.
"Satpol PP tulang punggung meningkatnya PAD (pendapatan asli daerah). Kenapa PAD? Banyak hal-hal yang menjadi keputusan Perda dan Perkada tidak dilakukan atau tidak dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat, pengguna jasa. Contohnya rumah makan, pajak hotel restoran, pajak IMB, banyak yang tak sesuai dengan izin yang dikeluarkan. Tugas Pol PP untuk menertibkan itu. Untuk bisa meningkatkan PAD pada daerah masing-masing," kata Direktur Satpol PP dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Direktorat Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri, Arief Mulya Eddie, di sela-sela HUT Satpol PP dan Linmas di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (2/3/2020).
Dalam menjalankan tugasnya, kata Arief, Satpol PP akan lebih mengedepankan pendekatan yang humanis. Karena itu senjata efektif untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Karenanya, ketika turun ke lapangan, anggota Satpol PP tidak pakai seragam PDL. Tapi pakai t-shirt.
"Jadi masyarakat akan lebih nyaman dengan itu. Intinya kami akan menjadi penyeimbang. Kamimohon masyarakat juga tak mengedepankan ego masing-masing. Saya butuh ruang bekerja membuka lapak di pinggir jalan, pinggir jalan adalah milik umum, trotoar adalah milik bersama, jadi jangan mengedepankan urusan pribadi, harus bersama-sama. Nah, Satpol PP ini dalam setiap penegakan tak memutus rantai ekonomi, tidak," ujarnya.
Arief juga menanggapi isu Satpol PP akan dipersenjatai. Menurutnya, isu itu tak benar. Yang benar, Satpol PP akan dipersenjatai dengan kewibawaan. Karena Satpol PP adalah praja wibawa. Jadi bukan senjata api yang dimiliki Satpol PP.
"Tapi kita punya senjata kewibawaan yang sangat dicintai rakyatnya dan bisa menjadi penyeimbang kehidupan bermasyrakat. Satpol PP senjatanya adalah rakyat itu sendiri yang akan menghargai kita dan yang akan kita layani nantinya karena kita adalah pelayan masyarakat," tukasnya.
"Satpol PP tulang punggung meningkatnya PAD (pendapatan asli daerah). Kenapa PAD? Banyak hal-hal yang menjadi keputusan Perda dan Perkada tidak dilakukan atau tidak dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat, pengguna jasa. Contohnya rumah makan, pajak hotel restoran, pajak IMB, banyak yang tak sesuai dengan izin yang dikeluarkan. Tugas Pol PP untuk menertibkan itu. Untuk bisa meningkatkan PAD pada daerah masing-masing," kata Direktur Satpol PP dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Direktorat Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri, Arief Mulya Eddie, di sela-sela HUT Satpol PP dan Linmas di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (2/3/2020).
Dalam menjalankan tugasnya, kata Arief, Satpol PP akan lebih mengedepankan pendekatan yang humanis. Karena itu senjata efektif untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Karenanya, ketika turun ke lapangan, anggota Satpol PP tidak pakai seragam PDL. Tapi pakai t-shirt.
"Jadi masyarakat akan lebih nyaman dengan itu. Intinya kami akan menjadi penyeimbang. Kamimohon masyarakat juga tak mengedepankan ego masing-masing. Saya butuh ruang bekerja membuka lapak di pinggir jalan, pinggir jalan adalah milik umum, trotoar adalah milik bersama, jadi jangan mengedepankan urusan pribadi, harus bersama-sama. Nah, Satpol PP ini dalam setiap penegakan tak memutus rantai ekonomi, tidak," ujarnya.
Arief juga menanggapi isu Satpol PP akan dipersenjatai. Menurutnya, isu itu tak benar. Yang benar, Satpol PP akan dipersenjatai dengan kewibawaan. Karena Satpol PP adalah praja wibawa. Jadi bukan senjata api yang dimiliki Satpol PP.
"Tapi kita punya senjata kewibawaan yang sangat dicintai rakyatnya dan bisa menjadi penyeimbang kehidupan bermasyrakat. Satpol PP senjatanya adalah rakyat itu sendiri yang akan menghargai kita dan yang akan kita layani nantinya karena kita adalah pelayan masyarakat," tukasnya.
(poe)