Anggota DPR Imbau Masyarakat Tidak Panik
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR RI Puteri Anetta Komarudin mengimbau masyarakat tidak perlu panik belanja karena tindakan ini justru akan membuat stok kebutuhan di pasar tidak normal. Di sisi lain, pemerintah perlu menyiapkan langkah antisipasi yang matang apabila terjadi pembelian di luar kebiasaan masyarakat atau panic buying.
Menurut Puteri, pemerintah perlu cepat tanggap dalam mempersiapkan langkah-langkah koordinasi terkait perkembangan wabah Virus Corona terkini, utamanya soal keselamatan masyarakat dan dampak wabah ini terhadap perekonomian.
"Saat ini keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas pemerintah. Pemerintah perlu memperketat pengawasan dan deteksi dini di pintu-pintu perbatasan. Selain itu, pemerintah perlu memastikan kecukupan stok kebutuhan pokok dan kebutuhan proteksi di pasar, seperti masker, obat, dan hand sanitizer. Hal ini penting karena masyarakat biasanya ada tendensi memborong ketika panik," ujar Puteri dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (2/3/2020).
Selain keselamatan warga, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar ini juga mengingatkan pemerintah bahwa stabilitas ekonomi tetap harus diperhatikan. Anggota Komisi XI DPR RI mengapresiasi langkah Kementerian Keuangan mempermudah perizinan impor bahan baku bagi 500 pelaku industri manufaktur agar industri ini bisa tetap berjalan dengan baik. Hal ini mengingat industri manufaktur nasional masih bergantung pada bahan baku asal China dan beberapa negara lainnya. (Baca Juga: Gara-gara Corona, Stok Masker dan Hand Sanitizer di Swalayan Habis Terjual).
Lebih jauh, anggota Dewan yang akrab disapa Putkom ini meminta pemerintah untuk mengoptimalkan seluruh instrumen kebijakan ekonomi yang memungkinkan untuk menjaga roda ekonomi nasional tetap berputar. "Pemerintah harus fokus menjaga stabilitas perekonomian dan cepat tanggap dalam melakukan langkah-langkah mitigasi ekonomi sebelum dampaknya lebih jauh. Perlu ada penguatan koordinasi strategi dari sisi fiskal, moneter, dan instrumen-instrumen lainnya untuk memberi stimulus dan menjaga keyakinan pasar."
Selain industri manufaktur, sektor lain yang terdampak secara signifikan adalah sektor pariwisata. Penurunan wisata mancanegara (wisman) sangat drastis di pekan keempat Januari saat virus COVID-19 mulai merebak luas. Selain insentif yang sudah diberikan berupa subsidi harga tiket beberapa maskapai penerbangan, Putkom menyampaikan bahwa upaya yang bisa dilakukan agar pariwisata tetap berjalan adalah pelonggaran pajak untuk sektor pariwisata.
"Pemerintah dapat memberlakukan insentif perpajakan sementara bagi industri pariwisata yang kini sedang melemah karena dampak wabah Virus Corona. Misalnya dengan menangguhkan PPh badan bagi pelaku usaha di sektor pariwisata. Pemerintah juga dapat melonggarkan ketentuan PPn yang dapat meningkatkan daya beli turis asing selama berwisata di Indonesia." (Baca Juga: PBNU Minta Anggota Klub Dansa dan Tim Medis Pasien Corona Dikarantina).
Menurut Puteri, pemerintah perlu cepat tanggap dalam mempersiapkan langkah-langkah koordinasi terkait perkembangan wabah Virus Corona terkini, utamanya soal keselamatan masyarakat dan dampak wabah ini terhadap perekonomian.
"Saat ini keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas pemerintah. Pemerintah perlu memperketat pengawasan dan deteksi dini di pintu-pintu perbatasan. Selain itu, pemerintah perlu memastikan kecukupan stok kebutuhan pokok dan kebutuhan proteksi di pasar, seperti masker, obat, dan hand sanitizer. Hal ini penting karena masyarakat biasanya ada tendensi memborong ketika panik," ujar Puteri dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (2/3/2020).
Selain keselamatan warga, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar ini juga mengingatkan pemerintah bahwa stabilitas ekonomi tetap harus diperhatikan. Anggota Komisi XI DPR RI mengapresiasi langkah Kementerian Keuangan mempermudah perizinan impor bahan baku bagi 500 pelaku industri manufaktur agar industri ini bisa tetap berjalan dengan baik. Hal ini mengingat industri manufaktur nasional masih bergantung pada bahan baku asal China dan beberapa negara lainnya. (Baca Juga: Gara-gara Corona, Stok Masker dan Hand Sanitizer di Swalayan Habis Terjual).
Lebih jauh, anggota Dewan yang akrab disapa Putkom ini meminta pemerintah untuk mengoptimalkan seluruh instrumen kebijakan ekonomi yang memungkinkan untuk menjaga roda ekonomi nasional tetap berputar. "Pemerintah harus fokus menjaga stabilitas perekonomian dan cepat tanggap dalam melakukan langkah-langkah mitigasi ekonomi sebelum dampaknya lebih jauh. Perlu ada penguatan koordinasi strategi dari sisi fiskal, moneter, dan instrumen-instrumen lainnya untuk memberi stimulus dan menjaga keyakinan pasar."
Selain industri manufaktur, sektor lain yang terdampak secara signifikan adalah sektor pariwisata. Penurunan wisata mancanegara (wisman) sangat drastis di pekan keempat Januari saat virus COVID-19 mulai merebak luas. Selain insentif yang sudah diberikan berupa subsidi harga tiket beberapa maskapai penerbangan, Putkom menyampaikan bahwa upaya yang bisa dilakukan agar pariwisata tetap berjalan adalah pelonggaran pajak untuk sektor pariwisata.
"Pemerintah dapat memberlakukan insentif perpajakan sementara bagi industri pariwisata yang kini sedang melemah karena dampak wabah Virus Corona. Misalnya dengan menangguhkan PPh badan bagi pelaku usaha di sektor pariwisata. Pemerintah juga dapat melonggarkan ketentuan PPn yang dapat meningkatkan daya beli turis asing selama berwisata di Indonesia." (Baca Juga: PBNU Minta Anggota Klub Dansa dan Tim Medis Pasien Corona Dikarantina).
(zik)