12 Proyek Strategis Nasional Molor

Sabtu, 28 Desember 2019 - 06:26 WIB
12 Proyek Strategis Nasional Molor
12 Proyek Strategis Nasional Molor
A A A
SEBANYAK 12 Proyek Strategis Nasional (PSN) molor. Semula seluruh proyek itu dijadwalkan rampung hingga akhir tahun ini, namun terpaksa dilanjutkan tahun depan (carry over).

Dalam penjelasan resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) disebutkan bahwa 30 proyek sudah rampung, sisanya 12 proyek akan dilanjutkan pada 2020 mendatang. Proyek yang molor itu di antaranya jalan tol Pandaan Malang sepanjang 37,63 kilometer, kawasan industri Wilmar Serang, Kereta Api Tebing Tinggi-Kuala Tanjung, dan Makassar New Port. Adapun kendala dari proyek yang molor tersebut meliputi persoalan lahan, pendanaan, proses lelang hingga tersangkut kasus korupsi.

Sepanjang tahun ini, sejumlah proyek raksasa telah diresmikan mulai proyek transportasi umum, jalan, bandara, pelabuhan hingga jembatan. Sumber pembiayaan proyek tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, hingga kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Di antaranya Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase I, yang diresmikan pada 24 Maret 2019. MRT Jakarta yang menelan biaya Rp16 triliun membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Sumber pembiayaan MRT Jakarta berasal dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang didukung dana pinjaman dari pemerintah Jepang lewat Japan International Cooperation Agency (JICA).

Selanjutnya, peresmian jembatan Holtekamp yang berlokasi di Jayapura, Papua. Kedua bentang jembatan kebanggaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpasang di atas Teluk Youtefa. Jembatan sepanjang 733 meter mulai dibangun pada 9 Mei 2015 dan resmi beroperasi pada 28 Oktober 2019.

Kehadiran jembatan tersebut memangkas jarak tempuh hingga 17 kilometer antara Hamadi dan Holtekamp. Jembatan Holtekamp tercatat sebagai jembatan lengkung boks dengan bentang terpanjang dan terlebar di Indonesia.

Sementara itu, di Pulau Sumatera, Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yakni ruas tol Terbangi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 kilometer pada 15 November lalu. Infrastruktur lainnya yang diresmikan adalah tol Jakarta-Cikampek II (elevated ) atau tol Japek Layang sepanjang 36,4 kilometer.

Tol Japek Layang yang diresmikan pada 12 Desember lalu menjadi jalan bebas hambatan dengan struktur layang terpanjang di Indonesia saat ini. Adapun proyek infrastruktur yang siap diresmikan tahun depan di antaranya jalan tol layang di Makassar, Sulawesi Selatan. Jalan tol layang sepanjang 4,3 kilometer yang menggunakan desain kantilever (double decker ) dijadwalkan rampung pada Juli 2020.

Proyek lainnya adalah tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Dengan rampungnya tol Cisumdawu maka akan memudahkan masyarakat menuju Bandara Kertajati, Jawa Barat. Kehadiran tol Cisumdawu dapat memangkas jarak tempuh dari Bandung ke Sumedang menjadi 15 menit saja, dari sebelumnya sekitar dua jam.

Progres tol ini melambat karena dana pinjaman dari China tersendat. Belakangan tol yang semula dibangun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat telah berganti investor. Proyek pelabuhan yang dijadwalkan tuntas tahun depan adalah Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Pelabuhan yang menelan biaya Rp8 triliun itu dipersiapkan memiliki terminal peti kemas dan terminal kendaraan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok.

Sementara itu, Pelabuhan Bojonegara di Puloampel, Serang, Banten yang terlilit konflik lahan selama 25 tahun, digadang-gadangkan mulai beroperasi Februari atau Maret 2020. Pelabuhan yang dikelola PT Pelindo II dengan status sebagai pelabuhan internasional mulai dibangun pada 1995, yang peletakan batu pertamanya dihadiri presiden RI waktu itu, Megawati Soekarno Putri.
Dari 223 proyek yang masuk dalam PSN sebagaimana tercantum pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018, pemerintah dalam hal ini Kementerian Bidang Perekonomian mengklaim bahwa 92 PSN dengan nilai investasi Rp467,4 triliun sudah rampung dikerjakan hingga pengujung tahun ini.

Pemerintah menargetkan total PSN yang akan dituntaskan pada 2020 meningkat menjadi 141 proyek. Bagaimana dengan sumber pembiayaan? Memang ini persoalan klasik sebab berharap dari anggaran negara tentu jauh dari cukup, kini pemerintah semakin menggalakkan mekanisme KPBU. Yang pasti, Presiden Jokowi sudah bertekad bahwa pembangunan infrastruktur lanjut terus sebagai upaya memperkukuh fondasi Indonesia.(*)
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4352 seconds (0.1#10.140)