Munas Usai, Golkar Diminta Ikut Antisipasi Dampak Revolusi Industri 4.0
A
A
A
JAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar telar berakhir. Hasil Munas menetapkan kembali Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024 secara aklamasi.
Dalam Munas tersebut, dipaparkan juga 13 program umum Partai Golkar. Salah satu poin dalam program umum tersebut adalah Partai Golkar perlu berpartisipasi aktif dalam merespons disrupsi di segala aspek sebagai dampak revolusi industri 4.0.
Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Hetifah Sjaifudian menyatakan pentingnya partai politik untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. “Dari dahulu, dalam sejarahnya Golkar merupakan kelompok pembaharuan. Semangat tersebut pun harus tetap kita bawa melintasi zaman,” ujarnya, Jumat (6/12/2019). (Baca Juga: Airlangga dan Bamsoet Sepakat Akhiri Faksi di Golkar)
Dalam poin tersebut, disebutkan Golkar harus turut serta berperan dalam membangun ekosistem digital untuk mengakselerasi ekonomi inklusi sehingga memiliki nilai tambah dan berkeadilan di masyarakat.
Hetifah yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi X DPR menyatakan, sebagai bangsa kita tidak boleh abai mengantisipasi dampak revolusi industri 4.0.
“Jangan sampai adanya disrupsi teknologi justru semakin membuat kaum marjinal tersingkir dan malah menjauhkan kita dari tujuan bangsa yaitu kesejahteraan umum dan keadilan sosial," katanya.
Hetifah menambahkan, partai politik memiliki peran besar dalam hal ini. “Karena kader partai politiklah yang akhirnya menjadi pemangku kebijakan baik di eksekutif maupun legislatif. Partai harus menegaskan ini kepada para kadernya,” tuturnya.
Dalam Munas tersebut, dipaparkan juga 13 program umum Partai Golkar. Salah satu poin dalam program umum tersebut adalah Partai Golkar perlu berpartisipasi aktif dalam merespons disrupsi di segala aspek sebagai dampak revolusi industri 4.0.
Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Hetifah Sjaifudian menyatakan pentingnya partai politik untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. “Dari dahulu, dalam sejarahnya Golkar merupakan kelompok pembaharuan. Semangat tersebut pun harus tetap kita bawa melintasi zaman,” ujarnya, Jumat (6/12/2019). (Baca Juga: Airlangga dan Bamsoet Sepakat Akhiri Faksi di Golkar)
Dalam poin tersebut, disebutkan Golkar harus turut serta berperan dalam membangun ekosistem digital untuk mengakselerasi ekonomi inklusi sehingga memiliki nilai tambah dan berkeadilan di masyarakat.
Hetifah yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi X DPR menyatakan, sebagai bangsa kita tidak boleh abai mengantisipasi dampak revolusi industri 4.0.
“Jangan sampai adanya disrupsi teknologi justru semakin membuat kaum marjinal tersingkir dan malah menjauhkan kita dari tujuan bangsa yaitu kesejahteraan umum dan keadilan sosial," katanya.
Hetifah menambahkan, partai politik memiliki peran besar dalam hal ini. “Karena kader partai politiklah yang akhirnya menjadi pemangku kebijakan baik di eksekutif maupun legislatif. Partai harus menegaskan ini kepada para kadernya,” tuturnya.
(dam)