Airlangga Dianggap Langgar Kesepakatan, ini Penjelasan Adies Kardir

Senin, 25 November 2019 - 21:53 WIB
Airlangga Dianggap Langgar Kesepakatan, ini Penjelasan Adies Kardir
Airlangga Dianggap Langgar Kesepakatan, ini Penjelasan Adies Kardir
A A A
JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Golkar Adies Kardir menegaskan, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto tidak melanggar kesepakatan apapun dengan Bambang Soesatyo. Hal ini menyikapi Klaim Bambang Soesatyo, Wakorbid Pratama Partai Golkar, tentang Airlangga Hartarto melanggar kesepakatan dengannya.

"Tuduhan atau Klaim itu tidak sesuai kesepakatan dalam pertemuan tersebut. Kebetulan saya bersama Pak Agus Gumiwang juga mendampingi Pak Airlangga saat itu”, kata Adies menjawab tudingan Bambang Soesatyo soal komitmen antara dirinya dan Airlangga.

“Saya saat itu mengikuti, melihat, dan mendengar langsung pertemuan itu. Yang mana kedua belah pihak ingin agar menjelang pelantikan presiden semua cooling down dan tidak terjadi gonjang-ganjing di tubuh Golkar yang di khawatirkan mempengaruhi jalannya roda pemerintahan yang baru”, ucap Adies.

Pertemuan itu sendiri adalah rangkaian dari beberapa rangkaian pertemuan sebelumnya. "Saya sendiri ikut dua kali," tambah Adies. “Dalam pertemuan itu akhirnya dicapai kesepakatan agar Airlangga Hartarto mendukung dan menugaskan Bamsoet untuk menjadi Ketua MPR. Kemudian Pak Bamsoet akan mendukung Pak Airlangga Hartarto untuk menjadi Ketua Umum Golkar lagi dan semua cooling down, inilah inti dari pada pertemuan tersebut”, ucap Adies.

Setelah mencapai kata sepakat, Bamsoet juga melalui pak Agus Gumiwang sempat meminta tiga nama pendukungnya untuk diperhatikan oleh Airlangga. "Saya tidak usah sebut namanya orang-orang itu. Tapi selanjutnya ditambah jadi lima orang agar diperhatikan oleh Ketum," ungkap Adies.

Menurut Adies, selanjutnya Airlangga dalam penyusunan Alat Kelengkapan Dewan di DPR RI juga menawarkan posisi-posisi tertentu kepada nama nama yang diminta Bamsoet agar diperhatikan oleh Airlangga. "Itu sudah dilakukan Pak Airlangga, bahkan salah satunya ditawari posisi yang strategis. Jadi tidak benar jika Airlangga tidak memperhatikan dan menepati komitmen awal," ucap Adies.

Selain itu, semua posisi dan perubahan yang diminta oleh Bamsoet nanti akan dibicarakan lagi seusai Munas Golkar. "Jadi usai Munas Golkar masih dibahas lagi dan akan di rangkul semua, karena semua adalah kader Golkar," kata Adies.

Sementara tentang tenaga ahli Fraksi Partai Golkar yang mendukung Bamsoet diganti semena-mena juga tidak benar.

Menurut Adies, masa tugas tenaga ahli di FPG sama dengan anggota DPR. "Mereka habis masa tugasnya pada 30 September 2019. Setelah itu kami melakukan perekrutan kembali, dengan membuka pendaftaran dan seleksi. Jadi tidak benar bahwa semua tenaga ahli dipecat begitu saja," ujar Adies.

Kemudian untuk mendapatkan tenaga ahli yang baru, FPG membuka pendaftaran. "Dalam pendaftaran TA baru ini kami melakukan rangkaian tes seleksi berdasarkan beberapa hal. Misalnya proffesional, pengalaman, kemudian kompetensi, track record, juga dilakukan wawancara, bahkan psikotes juga dilakukan," ujar Adies.

Adies berharap kader-kader Golkar bisa memahami kesepatan yang dibuat oleh Bamsoet dan Airlangga secara utuh, membuat suasana yang sejuk menjelang Munas dan tidak ada klaim sepihak lagi, yang akhirnya berujung kegaduhan.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8400 seconds (0.1#10.140)