Dari Gaya Hidup Sampai Fasilitas Kesehatan, Cara Nurdin Wujudkan Sulsel Sehat
A
A
A
JAKARTA - Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi salah satu provinsi berpredikat tim pembina kabupaten dan kota sehat terbaik. Sulsel pun diganjar penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Gubernur Sulsel Nurdin Abdulah menekankan bahwa mewujudkan wilayah yang sehat adalah bagaimana masyarakat disehatkan dengan gaya hidup yang baik. (Baca juga: Kemendagri-Kemenkes Beri Penghargaan 177 Kabupaten dan Kota Sehat)
“Kan sebenarnya yang terpenting itu bagaimana masyarakat disehatkan dengan pola hidup, pola makan. Khusus pola hidup bagaimana menciptakan kabupaten sehat, kota sehat dan ketika ada masalah kesehatan cepat mendapatkan pelayanan,” katanya di Kantor Kemendagri, Selasa (19/11/2019).
Dia mengungkapkan pengalamannya selama 10 tahun memimpin Kabupaten Bantaeng mampu menurunkan angka kematian ibu melahirkan. Menurut dia, melalui program ambulance mobile dapat memberikan pertolongan pertama bagi ibu melahirkan.
“Nah ambulance itu dilengkapi perlengkapan di dalamnya. Mulai dari pacu jantung. Jadi ketika terjadi apa-apa pertolongan pertama langsung bisa dilakukan. Itu kelemahan kita di Indonesia ketika ada apa-apa, ketika kita kena serangan kita kan engga punya,” ungkapnya.
Nurdin mengatakan apa yang telah dilakukannya di Bantaeng akan ditularkan kepada kabupaten dan kota di Sulsel. Diapun tengah menggenjot pembangunan rumah sakit rujukan.
“Kita juga tahu masyarakat harus ke kota besar untuk rujukan. Makanya kita bangun rumah sakit di beberapa kabupaten dan kota terdekat. Sehingga terjadi apa-apa tidak lagi lama-lama menempuh perjalanan yang panjang untuk bisa dirawat. Infrastruktur kesehatan harus disiapkan,” ujarnya.
Di sisi lain, dia juga menekankan pentingnya membuat kabupaten dan kota lebih nyaman agar setiap daerah memasyarakatkan olahraga dengan menyediakan fasilitas olahraga.
“Taman-taman lebih banyak. Terus makanannya lebih sehat. Kurangi zat-zat kimia. Sektor pertanian kita ke arah organik. Itu kan pemicu penyakit seperti kanker,” tuturnya.
Terkait dengan masalah stunting, Nurdin menilai sebenarnya tidak masuk akal jika di Sulsel masih ada kejadian tersebut. Pasalnya Sulsel merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional.
“Itu karena kita kurang care. Coba kita care di 1.000 hari pertama kelahiran. Pemerintah harus hadir. Sekarang sudah di bawah 10%. Tahun ini kita siapkan anggaran cukup besar untuk PKK meningkatkan penyuluhan,” ucapnya. Dita angga
Gubernur Sulsel Nurdin Abdulah menekankan bahwa mewujudkan wilayah yang sehat adalah bagaimana masyarakat disehatkan dengan gaya hidup yang baik. (Baca juga: Kemendagri-Kemenkes Beri Penghargaan 177 Kabupaten dan Kota Sehat)
“Kan sebenarnya yang terpenting itu bagaimana masyarakat disehatkan dengan pola hidup, pola makan. Khusus pola hidup bagaimana menciptakan kabupaten sehat, kota sehat dan ketika ada masalah kesehatan cepat mendapatkan pelayanan,” katanya di Kantor Kemendagri, Selasa (19/11/2019).
Dia mengungkapkan pengalamannya selama 10 tahun memimpin Kabupaten Bantaeng mampu menurunkan angka kematian ibu melahirkan. Menurut dia, melalui program ambulance mobile dapat memberikan pertolongan pertama bagi ibu melahirkan.
“Nah ambulance itu dilengkapi perlengkapan di dalamnya. Mulai dari pacu jantung. Jadi ketika terjadi apa-apa pertolongan pertama langsung bisa dilakukan. Itu kelemahan kita di Indonesia ketika ada apa-apa, ketika kita kena serangan kita kan engga punya,” ungkapnya.
Nurdin mengatakan apa yang telah dilakukannya di Bantaeng akan ditularkan kepada kabupaten dan kota di Sulsel. Diapun tengah menggenjot pembangunan rumah sakit rujukan.
“Kita juga tahu masyarakat harus ke kota besar untuk rujukan. Makanya kita bangun rumah sakit di beberapa kabupaten dan kota terdekat. Sehingga terjadi apa-apa tidak lagi lama-lama menempuh perjalanan yang panjang untuk bisa dirawat. Infrastruktur kesehatan harus disiapkan,” ujarnya.
Di sisi lain, dia juga menekankan pentingnya membuat kabupaten dan kota lebih nyaman agar setiap daerah memasyarakatkan olahraga dengan menyediakan fasilitas olahraga.
“Taman-taman lebih banyak. Terus makanannya lebih sehat. Kurangi zat-zat kimia. Sektor pertanian kita ke arah organik. Itu kan pemicu penyakit seperti kanker,” tuturnya.
Terkait dengan masalah stunting, Nurdin menilai sebenarnya tidak masuk akal jika di Sulsel masih ada kejadian tersebut. Pasalnya Sulsel merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional.
“Itu karena kita kurang care. Coba kita care di 1.000 hari pertama kelahiran. Pemerintah harus hadir. Sekarang sudah di bawah 10%. Tahun ini kita siapkan anggaran cukup besar untuk PKK meningkatkan penyuluhan,” ucapnya. Dita angga
(cip)