Ke Istana, Baiq Nuril Bacakan Surat Permohonan Amnesti
A
A
A
JAKARTA - Terpidana kasus perekaman ilegal Baiq Nuril mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta untuk menyerahkan surat permohonan amnesti kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada Kesempatan itu Baiq Nuril diterima langsung oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
“Tanggal 4 Juli 2019, Mahkamah Agung menyatakan menolak PK yang saya ajukan. Tapi, saya tidak akan pernah menyerah. Sekali lagi bagi saya perjuangan ini adalah perjuangan untuk menegakan harkat martabat kemanusiaan di negara tercinta ini. Saya selalu yakin kebenaran pasti akan terungkap dan keadilan pasti akan terjadi,” tutur Baiq Nuril saat membacakan suratnya di Kantor KSP, Senin (15/7/2019).
Baiq mengungkapkan bahwa dukungan yang mengalir membuatnya semakin tidak menyerah. Dia pun meyakini bahwa niat presiden untuk memberikan amnesti merupakan bentuk kepentingan negara dalam melindungi rakyatnya.
“Saya yakin kepada bapak, keputusan yang Bapak Presiden ambil didasari oleh kesetiaan bapak terhadap konstitusi Undang-Undang Dasar 1945. Kesetiaan pada konstitusi tersebut pula yang menjadi dasar saat Bapak Presiden memutuskan nasib saya. Saya sangat yakin, niat mulia Bapak memberi amnesti kepada saya adalah demi kepentingan negara. Kepentingan negara dalam penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilan yang lebih besar dan dapat menghadirkan kemaslahatan yang lebih luas bagi rakyatnya. Pemberian amnesti kepada saya merupakan bentuk kepentingan negara untuk mengakui dan melindungi harkat dan martabat kemanusiaan rakyatnya,” paparnya.
Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid yang turut mendampingi Baiq Nuril mengatakan banyak dukungan dari masyarakat agar presiden mengeluarkan amnesti. Hal ini terlihat dari penandatangan petisi di change.org yang mencapai ratusan ribu tanda tangan.
“Hari ini kami akan memberikan surat kepada Presiden tentang pemberian amnesti untuk dirinya (Baiq Nuril) atas arahan dari Setneg," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa dukungan masyarakat agar presiden memberikan amnesti begitu luar biasa. Dia mengatakan bahwa hal ini telah menjadi perhatian semua kalangan termasuk pemerintah.
“Ini persoalan kemanusiaan yang perlu jadi perhatian kita semua. Apa yang saya terima hari ini dan saya yakin apa yang kita inignkan bersama mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik ,” ujarnya,
Dia menjanjikan akan mengirimkan surat permohonan pertimbangan kepada DPR secepatnya. Seperti diketahui dalam memberikan amnesti, presiden harus mendapatkan pertimbangan dari DPR. “Sehingga nanti ada untuk mengirim surat ke DPR bisa segera dan bisa dimintai pertimbangannya,” katanya.
Ditemuai terpisah di Komplek Istana Kepresiden Jakarta, Ketua DPR Bambang Soesatyo sempat menanyakan hasil pertemuan Baiq Nuril dengan KSP. Dia kembali mengungkapkan akan memproses dengan cepat pertimbangan pemberian amnesti.
“Ya kalau bisa malam ini dikirim. Besok kita bacakan di paripurna, siangnya ke bamus lalu ke komisi terkait ini saya sampaikan,” pungkasnya.
“Tanggal 4 Juli 2019, Mahkamah Agung menyatakan menolak PK yang saya ajukan. Tapi, saya tidak akan pernah menyerah. Sekali lagi bagi saya perjuangan ini adalah perjuangan untuk menegakan harkat martabat kemanusiaan di negara tercinta ini. Saya selalu yakin kebenaran pasti akan terungkap dan keadilan pasti akan terjadi,” tutur Baiq Nuril saat membacakan suratnya di Kantor KSP, Senin (15/7/2019).
Baiq mengungkapkan bahwa dukungan yang mengalir membuatnya semakin tidak menyerah. Dia pun meyakini bahwa niat presiden untuk memberikan amnesti merupakan bentuk kepentingan negara dalam melindungi rakyatnya.
“Saya yakin kepada bapak, keputusan yang Bapak Presiden ambil didasari oleh kesetiaan bapak terhadap konstitusi Undang-Undang Dasar 1945. Kesetiaan pada konstitusi tersebut pula yang menjadi dasar saat Bapak Presiden memutuskan nasib saya. Saya sangat yakin, niat mulia Bapak memberi amnesti kepada saya adalah demi kepentingan negara. Kepentingan negara dalam penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilan yang lebih besar dan dapat menghadirkan kemaslahatan yang lebih luas bagi rakyatnya. Pemberian amnesti kepada saya merupakan bentuk kepentingan negara untuk mengakui dan melindungi harkat dan martabat kemanusiaan rakyatnya,” paparnya.
Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid yang turut mendampingi Baiq Nuril mengatakan banyak dukungan dari masyarakat agar presiden mengeluarkan amnesti. Hal ini terlihat dari penandatangan petisi di change.org yang mencapai ratusan ribu tanda tangan.
“Hari ini kami akan memberikan surat kepada Presiden tentang pemberian amnesti untuk dirinya (Baiq Nuril) atas arahan dari Setneg," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa dukungan masyarakat agar presiden memberikan amnesti begitu luar biasa. Dia mengatakan bahwa hal ini telah menjadi perhatian semua kalangan termasuk pemerintah.
“Ini persoalan kemanusiaan yang perlu jadi perhatian kita semua. Apa yang saya terima hari ini dan saya yakin apa yang kita inignkan bersama mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik ,” ujarnya,
Dia menjanjikan akan mengirimkan surat permohonan pertimbangan kepada DPR secepatnya. Seperti diketahui dalam memberikan amnesti, presiden harus mendapatkan pertimbangan dari DPR. “Sehingga nanti ada untuk mengirim surat ke DPR bisa segera dan bisa dimintai pertimbangannya,” katanya.
Ditemuai terpisah di Komplek Istana Kepresiden Jakarta, Ketua DPR Bambang Soesatyo sempat menanyakan hasil pertemuan Baiq Nuril dengan KSP. Dia kembali mengungkapkan akan memproses dengan cepat pertimbangan pemberian amnesti.
“Ya kalau bisa malam ini dikirim. Besok kita bacakan di paripurna, siangnya ke bamus lalu ke komisi terkait ini saya sampaikan,” pungkasnya.
(pur)