Amien Rais Mengaku Belum Bisa Komentar Terkait Pertemuan Prabowo - Jokowi
A
A
A
YOGYAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengaku belum bisa memberikan tanggapan terkait pertemuan Prabowo-Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Amien mengaku baru bisa memberikan komentar setelah mengetahui secara pasti apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu. "Mengenai ini, saya harus hati-hati karena sangat dekat dengan Mas Prabowo sehingga tidak bisa memberikan komentar apapun itu. Sebelum memberi komentar, saya akan tanya dulu, apa betul sudah membahas rekonsiliasi dan kursi dan lain-lain," kata Amien Rais di kediamannya Padeansari, Condongxatur, Depok, Sleman, Sabtu (13/7/2019).
Menurut ajudannya di Gandaria, Jakarta Selatan, kata Amien, ada surat dari Prabowo yang dikirim pagi hari tadi. Namun apa isinya, mantan Ketua MPR ini mengaku juga belum tahu. Sebab saat ajudannya dimintakan untuk membacakan isinya yang bersangkutan tidak ada di Gandaria, tetapi di Pondok Bambu. "Saya hanya akan memberi pernyataan setelah saya membaca surat dari Pak Prabowo," ungkapnya.
Tapi prinsipnya, partai pendukung Prabowo sebaiknya memang di luar pemerintah. Sangat indah dan terhormat jika berada di luar untuk mengawasi lima tahun ke depan. "Kalau pada bergabung, nanti tidak tahu apa lagi yang diawasi. Nanti kalau suara DPR sama dengan eksekutif, itu pertanda lonceng kematian demokrasi," tandasnya.
Menurut dia, kalau parlemen sudah dikooptasi eksekutif atau menjadi jubirnya eksekutif maka demokrasi mengalami musibah yang paling berat dan tidak bisa bangkit kembali dan itu merupakan pertanda lonceng kematian demokrasi. "Jadi saya kira begitu dulu. Saya akan kasih agak tuntas di Kantor DPP PAN, Senin (15/7/2019) jam 2 siang," tegasnya.
Amien mengaku baru bisa memberikan komentar setelah mengetahui secara pasti apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu. "Mengenai ini, saya harus hati-hati karena sangat dekat dengan Mas Prabowo sehingga tidak bisa memberikan komentar apapun itu. Sebelum memberi komentar, saya akan tanya dulu, apa betul sudah membahas rekonsiliasi dan kursi dan lain-lain," kata Amien Rais di kediamannya Padeansari, Condongxatur, Depok, Sleman, Sabtu (13/7/2019).
Menurut ajudannya di Gandaria, Jakarta Selatan, kata Amien, ada surat dari Prabowo yang dikirim pagi hari tadi. Namun apa isinya, mantan Ketua MPR ini mengaku juga belum tahu. Sebab saat ajudannya dimintakan untuk membacakan isinya yang bersangkutan tidak ada di Gandaria, tetapi di Pondok Bambu. "Saya hanya akan memberi pernyataan setelah saya membaca surat dari Pak Prabowo," ungkapnya.
Tapi prinsipnya, partai pendukung Prabowo sebaiknya memang di luar pemerintah. Sangat indah dan terhormat jika berada di luar untuk mengawasi lima tahun ke depan. "Kalau pada bergabung, nanti tidak tahu apa lagi yang diawasi. Nanti kalau suara DPR sama dengan eksekutif, itu pertanda lonceng kematian demokrasi," tandasnya.
Menurut dia, kalau parlemen sudah dikooptasi eksekutif atau menjadi jubirnya eksekutif maka demokrasi mengalami musibah yang paling berat dan tidak bisa bangkit kembali dan itu merupakan pertanda lonceng kematian demokrasi. "Jadi saya kira begitu dulu. Saya akan kasih agak tuntas di Kantor DPP PAN, Senin (15/7/2019) jam 2 siang," tegasnya.
(cip)