1.108 Petugas Haji Arab Saudi Ikuti Simulasi Pelaksanaan Ibadah Haji
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 1.108 petugas haji Arab Saudi mengikuti simulasi penyelenggaraan ibadah haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2019). Simulasi bertujuan untuk memberikan gambaran kepada para petugas haji mengenai proses penyelenggaraan ibadah haji dari awal sampai akhir.
Simulasi diawali dengan kedatangan jamaah calon haji gelombang I di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Jamaah dari Embarkasi JKS dan PDG tersebut disambut Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia dan para petugas di Daerah Kerja (Daker) Bandara.
Dalam simulasi tersebut, ada jamaah yang sakit dan segera ditangani petugas kesehatan. Sementara jamaah lainnya diarahkan menuju ruang tunggu. Di ruang tunggu ini petugas kesehatan dari tim promotif preventif memberikan semangat kepada jamaah.
Setelah semua laporan lengkap, jamaah lalu diarahkan menuju bus untuk diantarkan ke Madinah. Jamaah tidak mendapatkan konsumsi di Bandara AMAA Madinah. Paspor jamaah diserahkan kepada petugas dari Maktab Wukala saat berada di bus.
Simulasi kedatangan jamaah haji serupa juga dilaksanakan di Bandara Jeddah. Prosesinya hampir sama, namun di bandara ini jamaah haji mendapatkan konsumsi. Para jamaah yang telah mengenakan pakaian ihram juga diajak mengumandangkan talbiyah oleh petugas bimbingan ibadah.
Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirozi M Dasir mengatakan, simulasi ini merupakan gladi posko untuk mengetahui kemampuan petugas haji setelah diberikan pembekalan materi selama delapan hari sebelumnya.
"Gladi posko untuk mengetahui kemampuan petugas mengaplikasikan fungsinya," katanya.
Dengan adanya simulasi ini, petugas haji yang bertanggung jawab atas transportasi, akomodasi, dan perlindungan jamaah akan mengetahui masalah-masalah yang kemungkinan muncul di Arab Saudi.
Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Armuzna, Jaitul Muchlis mengatakan, simulasi akan memberikan 70% gambaran penyelenggaraan ibadah haji. Diharapkan petugas lebih siap saat benar-benar bertugas di Tanah Suci.
Simulasi diawali dengan kedatangan jamaah calon haji gelombang I di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Jamaah dari Embarkasi JKS dan PDG tersebut disambut Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia dan para petugas di Daerah Kerja (Daker) Bandara.
Dalam simulasi tersebut, ada jamaah yang sakit dan segera ditangani petugas kesehatan. Sementara jamaah lainnya diarahkan menuju ruang tunggu. Di ruang tunggu ini petugas kesehatan dari tim promotif preventif memberikan semangat kepada jamaah.
Setelah semua laporan lengkap, jamaah lalu diarahkan menuju bus untuk diantarkan ke Madinah. Jamaah tidak mendapatkan konsumsi di Bandara AMAA Madinah. Paspor jamaah diserahkan kepada petugas dari Maktab Wukala saat berada di bus.
Simulasi kedatangan jamaah haji serupa juga dilaksanakan di Bandara Jeddah. Prosesinya hampir sama, namun di bandara ini jamaah haji mendapatkan konsumsi. Para jamaah yang telah mengenakan pakaian ihram juga diajak mengumandangkan talbiyah oleh petugas bimbingan ibadah.
Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirozi M Dasir mengatakan, simulasi ini merupakan gladi posko untuk mengetahui kemampuan petugas haji setelah diberikan pembekalan materi selama delapan hari sebelumnya.
"Gladi posko untuk mengetahui kemampuan petugas mengaplikasikan fungsinya," katanya.
Dengan adanya simulasi ini, petugas haji yang bertanggung jawab atas transportasi, akomodasi, dan perlindungan jamaah akan mengetahui masalah-masalah yang kemungkinan muncul di Arab Saudi.
Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Armuzna, Jaitul Muchlis mengatakan, simulasi akan memberikan 70% gambaran penyelenggaraan ibadah haji. Diharapkan petugas lebih siap saat benar-benar bertugas di Tanah Suci.
(amm)