Gerakan Ikrar Kebangsaan Berharap Kedaulatan NKRI Dijaga

Kamis, 28 Februari 2019 - 20:18 WIB
Gerakan Ikrar Kebangsaan...
Gerakan Ikrar Kebangsaan Berharap Kedaulatan NKRI Dijaga
A A A
JAKARTA - Keberagaman dan perbedaan di Indonesia merupakan kekuatan bagi bangsa ini. Meski dipisahkan selat, laut, dan berbeda suku, bahasa, dan adat istiadat, bangsa ini tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini dikatakan Ngatawi Al Zastrouw, dalam Gerakan Ikrar Kebangsaan dari Aliansi Anak Bangsa untuk Indonesia (ABI), di Aula Panti Trisula Perwari, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).

"Mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara NKRI yang berdasarkan Pancasila, hakikatnya merupakan perwujudan dari spirit mengamalkan ajaran dan nilai-nilai agama," kata Ngatawi Al Zastrouw.

Ngatawi juga menyinggung soal maraknya hoaks di Indonesia. Menurutnya, fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian bertujuan untuk menghancurkan rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.

"Ini bisa mengancam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika ini dibiarkan maka akan mengancam keberagaman dan mengikis semangat kebangsaan bangsa Indonesia," ucapnya.

Mantan Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma'arif atau akrab disapa Buya Syafii menambahkan, karena masalah Pemilu 2019 membuat anak bangsa 'tuna-adab' hingga suka berbohong.

"Para politisi lebih pikirkan dirinya sebagai caleg, Saya pikir yang masif itu sebenarnya ujaran kebencian dan fitnah, tuduh-menuduh. Itu menyeret Tuhan. Masa Tuhan diajak pemilu? Kan enggak benar. Itu udahenggak benar. Dan itu terjadi," kata Buya Syafii.

Dijelaskan Buya Syafii, bangsa Indonesia harus bisa mengendalikan dan memperbaiki tata berpolitik dengan sikap yang demokratis.

"Kalau Indonesia mau bertahan, kalau ingin jadi negara besar, Indonesia akan bertahan sehari sebelum kiamat dengan anak muda yang waras, jernih, dan bertanggung jawab. Sebab, Mohammad Hatta mengatakan, demokratis hanya bisa berjalan dengan tiga cara, tanggung jawab, rasa memiliki, dan lapang dada. Dikelola dengan baik. Jangan ada permusuhan," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1499 seconds (0.1#10.140)