Verrell Bramasta dan Putri Zulhas Komitmen Majukan Anak Muda dan Perempuan Indonesia

Minggu, 28 April 2024 - 13:14 WIB
loading...
Verrell Bramasta dan Putri Zulhas Komitmen Majukan Anak Muda dan Perempuan Indonesia
Bakal dilantik menjadi anggota DPR RI, Verrel Bramasta dan Putri Zulkifli Hasan berkomitmen majukan anak muda dan perempuan Indonesia. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Verrell Bramasta dan Putri Zulkifli Hasan bakal dilantik menjadi anggota DPR RI setelah dinyatakan lolos pada Pemilu 2024. Keduanya berkomitmen ingin memajukan generasi muda dan perempuan Indonesia.

Berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Verrell nyaris mencapai 94.810 suara sedangan Putri mendapat dukungan 127.600 suara.

Verrell Bramasta mengaku bersyukur, kerja kerasnya bersosialisasi selama kampanye mendapat banyak pelajaran. Selain dukungan dari masyarakat, dia juga senang bisa mendengar suara rakyat langsung. Bersama Putri Zulhas, Verrell Bramasta yang akan duduk di kursi DPR akan berjuang untuk kepentingan rakyat, khususnya anak muda dan perempuan.



Putra sulung Venna Melinda itu menegaskan, sejak terjun ke dunia politik dirinya memang concern pada tujuan anak muda yang ingin maju dan berkembang.

"Aku punya ide-ide, aku rasa teman-teman di luar sana juga ada ide untuk membuat Indonesia lebih baik lagi. Cuma nggak tahu wadahnya di mana. Maka dari itu, aku rasa aku bisa jadi wadah yang tepat bersama PAN. Tapi fokusnya pasti Milenial sama Gen-Z karena 60% populasi dapil aku itu anak-anak muda dan pelaku UMKM," tegasnya.



Kakak Athalla Naufal itu pun menaruh perhatian khusus terkait bidang olahraga. Diketahui dirinya merupakan sosok yang suka sekali melakukan kegiatan tersebut.

Hal serupa juga akan dilakukan Putri Zulhas. Selain memikirkan anak muda, dia juga ingin fokus pada kesejahteraan anak dan perempuan. Putri menegaskan, generasi Milenial harus sadar akan hak-hak mereka sebagai warga negara dan memahami bahwa hak untuk berperan aktif akan memengaruhi masa depan bangsa.

Putri akan mendirikan posko pengaduan untuk korban kekerasan seksual perempuan dan anak, alasannya para korban terkadang takut, malu untuk melaporkan atau menceritakan kejadian yang dialami.

“Kami akan edukasi, buat posko khusus dan berikan konseling untuk menghilangkan trauma healing bagi korban. Kita negara hukum bisa diproses secara hukum. Kiita mendorong agar ke depan tidak ada korban berikutnya,” ungkapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1999 seconds (0.1#10.140)