Hanura Nilai Pidato Prabowo Tak Perlihatkan Sosok Negarawan
A
A
A
JAKARTA - Pidato visi-misi yang disampaikan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto di JCC Senayan beberapa waktu lalu menuai beragam tanggapan dari sejumlah kalangan. Ada yang memuji tapi tidak sedikit juga yang mencibir.
Ketua Fraksi Parta Hanura, Inas N Zubir misalnya memandang minor pidato kebangsaan Prabowo tersebut. Dia menilai Prabowo meracau dalam pidato yang disampaikan hampir dua jam tersebut.
"Karena banyak hal yang diucapkan oleh Prabowo bukanlah fakta yang berdasarkan data yang benar, melainkan mirip racauan dalam pertunjukan excorcisme," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Rabu (16/1/2019).
Lamanya Prabowo di atas podium yang awalnya dikemas sebagai pidato kebangsaan, kata dia lalu berubah menjadi podium caci maki dan hujatan. Menurutnya pidato Prabowo sama sekali tidak memperlihatkan bahwa mantan Danjen Kopassus itu adalah sosok negarawan.
"Isu-isu nasional yang dinarasikan olehnya lebih banyak hoaks-hoaks yang selama ini diproduksi. Padahal seharusnya pidato kebangsaan tersebut berisi isu-isu nasional berdasarkan informasi yang benar yang perlu mendapat perhatian dari segenap bangsa Indonesia," jelasnya.
Dia menambahkan jadi tidak salah jika yang hadir pada saat pidato kebangsaan tersebut hanya menyimak tidak lebih dari 15 menit saja dan setelah itu mereka tidak lagi fokus kepada pidato Prabowo Subianto.
"Tampak suasana di sekitar panggung mewah tempat berlangsungnya di Plenary Hall JCC Senayan berubah riuh mirip suasana pasar malam," tutupnya.
Ketua Fraksi Parta Hanura, Inas N Zubir misalnya memandang minor pidato kebangsaan Prabowo tersebut. Dia menilai Prabowo meracau dalam pidato yang disampaikan hampir dua jam tersebut.
"Karena banyak hal yang diucapkan oleh Prabowo bukanlah fakta yang berdasarkan data yang benar, melainkan mirip racauan dalam pertunjukan excorcisme," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Rabu (16/1/2019).
Lamanya Prabowo di atas podium yang awalnya dikemas sebagai pidato kebangsaan, kata dia lalu berubah menjadi podium caci maki dan hujatan. Menurutnya pidato Prabowo sama sekali tidak memperlihatkan bahwa mantan Danjen Kopassus itu adalah sosok negarawan.
"Isu-isu nasional yang dinarasikan olehnya lebih banyak hoaks-hoaks yang selama ini diproduksi. Padahal seharusnya pidato kebangsaan tersebut berisi isu-isu nasional berdasarkan informasi yang benar yang perlu mendapat perhatian dari segenap bangsa Indonesia," jelasnya.
Dia menambahkan jadi tidak salah jika yang hadir pada saat pidato kebangsaan tersebut hanya menyimak tidak lebih dari 15 menit saja dan setelah itu mereka tidak lagi fokus kepada pidato Prabowo Subianto.
"Tampak suasana di sekitar panggung mewah tempat berlangsungnya di Plenary Hall JCC Senayan berubah riuh mirip suasana pasar malam," tutupnya.
(kri)