Menyongsong Tahun Baru 2019
A
A
A
Oleh
Prof. Dr. EmaUtami, S.Si, M.Kom
Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas AMIKOM Yogyakarta
AWAL tahun baru 2019 yakni tanggal 1 Januari 2019 jatuh pada hari Selasa besok. Perhitungan tahun yang sudah mencapai angka 2019 ini berdasarkan atas sistem yang dinamakan dengan penanggalan Masehi.
Sejarah mencatat bahwa sistem penanggalan Masehi dipengaruhi oleh banyak hal, seperti kekaisaran Romawi, gereja, dan astronomi Mesir. Pada awalnya kalender Romawi hanya mengenal 10 bulan sebelum akhirnya berubah menjadi 12 bulan atas saran dari ahli perbintangan dari Mesir. Jumlah bulan sebanyak 12 sudah umum digunakan oleh bangsa-bangsa seperti Babylonia, Persia, China, dan lain sebagainya pada waktu itu.
Beberapa kali perubahan telah terjadi pada sistem penanggalan ini yang salah satu penyebabnya adalah untuk menyesuaikan dengan jatuhnya musim semi.
Penanggalan Masehi merupakan sistem yang paling banyak digunakan di berbagai negara pada saat ini dan sistem ini menggunakan peredaran matahari sebagai dasar perhitungannya. Selain perhitungan berdasarkan matahari, terdapat sistem penanggalan yang berdasarkan atas periode penampakan bulan.
Sistem ini merupakan penanggalan yang digunakanolehumat Muslim. Perpaduan antara sistem matahari dan bulan juga digunakan untuk menghitung tanggal, seperti yang dilakukan oleh bangsa Yahudi, China, Korea, dan beberapa bangsa lain dalam sistem penanggalan mereka.
Penggunaan matahari dan bulan sebagai patokan untuk melakukan perhitungan waktu dan tahun disebut juga dengan jelas di Al Qur'an, yakni dalam surat Yunus ayat 5, “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui".Demikian pula dalam surat Al An 'aamayat 96, "..... dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui".
Selain digunakan untuk menentukan tanggal, berbagai bidang ilmu juga menggunakan pendekatan yang sama untuk melakukan berbagai macam perhitungan, yakni berdasarkan atas benda-benda alam.
Bagaimana astronom menggunakan bintang sebagai alat untuk mengukur masa suatu benda langit merupakan salah satu contohnya. Demikian pula saat para ahli memperkirakan umur bumi berusia lebih dari 4,5 miliar tahun dengan melakukan pengamatan terhadap ciptaanNya dan menggunakan berbagai sudut disiplin ilmu, baik dengan bidang ilmu Geologi, Astronomi, Biologi,dan lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan teknologi maka semakin banyak kemajuan yang diraih saat ini termasuk dalam berbagai macam perhitungan atau komputasi. Pada bulan November tahun 2018 ini misalnya, kesuksesan NASA mendaratkan kembali wahananya ke Mars setelah menempuh perjalanan selama lebih dari 6 bulan.
Berbagai perbaikan telah dilakukan dalam misi manusia ke Mars ini, salah satunya adalah informasi yang bisa didapatkan dan dikirimkan ke bumi melalui komunikasi gelombang radio. Waktu yang ditempuh serta lama sinyal yang dikirim bisa jadi tidak banyak perubahan dibandingkan dengan misi ke Mars lainnya.
Namun demikian apa yang dibawa dan dihasilkan tentu saja mengalami banyak perbaikan.
Bidang Informatika juga mengalami banyak kemajuan, berbagai teori yang berkaitan dengan alam semesta dikembangkan, seperti algoritma Genetik, algoritma Swarm, algoritma Koloni Semut, algoritma Random Forest, dan lain sebagainya. Dukungan teknologi perangkat keras, khususnya microchip semakin mampu membuat banyak perangkat terintegrasi ke dalam jaringan dengan Internet of Things (IoT) adalah salah satu contohnya.
Sistem Kredit Sosial yang diterapkan di China berbasiskan Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu contoh penerapan yang melibatkan banyak bidang Informatika, seperti pengenalan citra, big data, data mining, dan lain sebagainya.
Berbagai kemajuan bidang teknologi khususnya Informatika memang bisa mempermudah berbagai pekerjaan manusia dan bernilai positif. Namun demikian tidak dipungkiri bahwa berbagai kemajuan tersebut juga menimbulkan berbagai berdampak negatif.
Kemajuan teknologi saat ini membuat manusia bisa melakukan berbagai pekerjaan dalam waktu yang bersamaan atau sering disebut dengan istilah multitasking di bidang Informatika. Semakin banyaknya pekerjaan yang dilakukan dalam sehari-hari bisa jadi merupakan penyebab seolah-olah waktu bergerak lebih cepat dan terasa kurang.
Seperti pada saat ini di mana banyak yang merasa bahwa perayaan tahun baru 2018 belum lama dilakukan namun kini sudah sampai di pengujung tahun 2018. Banyak peralatan hasil kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk membantu tugas-tugas manusia, namun banyak juga waktu yang tersita karena teknologi, seperti memainkan smartphone untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.Waktu yang seharusnya digunakan untuk hal-hal yang produktif dan positif malah berakhir dengan sia-sia.
Waktu adalah hal yang paling berharga di mukabumi ini, yang tidak bisa diputar ulang, dimajukan, dimundurkan, atau dihentikan, sehingga siapa yang mampu mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya merupakan orang yang paling beruntung. Untuk itu melalui tulisan ini saya mengucapkan Selamat Menyongsong Tahun Baru 2019, semoga apa yang telah terjadi dalam perjalanan hidup hingga ujung tahun 2018 ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk bisa berbuat lebih baik dan menghasilkan berbagai karya yang bermanfaat di tahun 2019.
(akn)