Keseriusan La Nyalla Potong Leher Dipertanyakan Gerindra
A
A
A
JAKARTA - Keseriusan janji La Nyalla Mattalitti memotong lehernya jika pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin kalah di Madura dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 nanti, dipertanyakan Partai Gerindra.
Sebab janji itu dikhawatirkan tidak akan ditepati oleh La Nyalla jika Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di Madura pada Pilpres mendatang.
Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Muhammad Syafi'i berharap bahwa janji La Nyalla itu bukan bermaksud untuk mencari muka kepada tim sukses Jokowi-Ma'ruf.
"Tapi benar-benar janji kesatria. Kalau benar-benar janji kesatria, saya kira kita menghormati apa yang dia katakan akan penggal leher," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Syafi'i mengingatkan kepada La Nyalla, bahwa Koalisi Prabowo-Sandi sudah menjadwalkan pertemuan dengan Asosiasi Ulama Madura (Auma). Dikatakannya, Auma tidak akan memberikan dukungan untuk Pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Makanya kita mau tanya lagi, benar enggak La Nyalla itu mempertaruhkan lehernya kalau Prabowo kalah di Madura?" ujar Anggota Komisi III DPR ini.
Dia khawatir, La Nyalla seperti Ruhut Sitompul yang tidak merealisasikan janji potong kuping jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Saya takut nanti gitu juga, tiba-tiba Jokowi-Ma'ruf Amin kalah di Madura, maka dia akan beralasan seperti banyaknya alasan yang dibuat. Mungkin dia masuk kelompok orang yang paling pintar mencari alasan, yang hampir semua alasannya buruk menurut saya," pungkasnya.
Sebab janji itu dikhawatirkan tidak akan ditepati oleh La Nyalla jika Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di Madura pada Pilpres mendatang.
Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Muhammad Syafi'i berharap bahwa janji La Nyalla itu bukan bermaksud untuk mencari muka kepada tim sukses Jokowi-Ma'ruf.
"Tapi benar-benar janji kesatria. Kalau benar-benar janji kesatria, saya kira kita menghormati apa yang dia katakan akan penggal leher," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Syafi'i mengingatkan kepada La Nyalla, bahwa Koalisi Prabowo-Sandi sudah menjadwalkan pertemuan dengan Asosiasi Ulama Madura (Auma). Dikatakannya, Auma tidak akan memberikan dukungan untuk Pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Makanya kita mau tanya lagi, benar enggak La Nyalla itu mempertaruhkan lehernya kalau Prabowo kalah di Madura?" ujar Anggota Komisi III DPR ini.
Dia khawatir, La Nyalla seperti Ruhut Sitompul yang tidak merealisasikan janji potong kuping jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Saya takut nanti gitu juga, tiba-tiba Jokowi-Ma'ruf Amin kalah di Madura, maka dia akan beralasan seperti banyaknya alasan yang dibuat. Mungkin dia masuk kelompok orang yang paling pintar mencari alasan, yang hampir semua alasannya buruk menurut saya," pungkasnya.
(maf)