Megawati Ungkap Permainan Medsos Dipenuhi Kebencian
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengingatkan jika orang sudah pintar di bidang Cyber lalu sombong sehingga, akal sehat dikalahkan oleh akal yang buruk.
"Kalau kita sekarang melihat permainan di medsos, whatever namanya, itu kan penuh dengan kebencian," ujar Megawati saat membuka sekolah caleg PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Karenanya, Mega sapaan akrabnya merasa tidak pernah lelah untuk mengingatkan semua orang bahwa ketika otak tidak bisa mengontrol dirinya sendiri maka, nurani kebaikan itu akan hilang dan berubah menjadi kegelapan.
"Yang ada adalah bagaimana membangun kebencian untuk orang itu bereaksi," ungkapnya.
Mega mengaku pernah kuliah di program studi psikologi sehingga paham bagaimana membuat informasi kebencian. Untuk itu, ia mengajak agar media sosial harus memberikan informasi yang penuh dengan kasih sayang.
Menurutnya, media sosial banyak dihuni akun-akun anomin yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Kalau dia berani melempar, bukan atas namanya lagi. Saya kira kita tahu namanya persoalan yang seperti itu.
Kalau ada yang katakan ah pak Jokowi itu bapaknya cina, ya karena kan kita tidak bisa mau mencari kebenarannya itu di mana. Lalu apa yang mengatakan itu orangnya memang orang gagah? Haha saya bilang dia udah gak ada budi, pembohong, tidak bertanggung jawab," pungkasnya.
"Kalau kita sekarang melihat permainan di medsos, whatever namanya, itu kan penuh dengan kebencian," ujar Megawati saat membuka sekolah caleg PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Karenanya, Mega sapaan akrabnya merasa tidak pernah lelah untuk mengingatkan semua orang bahwa ketika otak tidak bisa mengontrol dirinya sendiri maka, nurani kebaikan itu akan hilang dan berubah menjadi kegelapan.
"Yang ada adalah bagaimana membangun kebencian untuk orang itu bereaksi," ungkapnya.
Mega mengaku pernah kuliah di program studi psikologi sehingga paham bagaimana membuat informasi kebencian. Untuk itu, ia mengajak agar media sosial harus memberikan informasi yang penuh dengan kasih sayang.
Menurutnya, media sosial banyak dihuni akun-akun anomin yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Kalau dia berani melempar, bukan atas namanya lagi. Saya kira kita tahu namanya persoalan yang seperti itu.
Kalau ada yang katakan ah pak Jokowi itu bapaknya cina, ya karena kan kita tidak bisa mau mencari kebenarannya itu di mana. Lalu apa yang mengatakan itu orangnya memang orang gagah? Haha saya bilang dia udah gak ada budi, pembohong, tidak bertanggung jawab," pungkasnya.
(pur)