Mendagri Kerahkan Tim Bantu Polri Suplai Data Penumpang Lion Air

Kamis, 01 November 2018 - 17:38 WIB
Mendagri Kerahkan Tim Bantu Polri Suplai Data Penumpang Lion Air
Mendagri Kerahkan Tim Bantu Polri Suplai Data Penumpang Lion Air
A A A
JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengerahkan tim Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) ke Rumah Sakit Polri, Jakarta.

Tim itu dikerahkan untuk membantu proses identifikasi korban jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menjelaskan, tim tersebut diterjunkan untuk membantu tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polri mencocokan data korban kecelakaan pesawat Lion Air.

"Kemendagri menempatkan Tim Dukcapil untuk membantu pihak Inafis Polri untuk mencari data secara detail penumpang Lion Air yang kena musibah," kata Tjahjo saat menyambangi Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).

Dalam melakukan proses identifikasi, tim Inafis menggunakan salah satu metode pencocokan data dengan mengambil sidik jari.Nantinya, hasil itu akan disamakan dengan data tunggal yang langsung terhubung ke kartu identitas atau e-KTP.
Database mengenai data tunggal e-KTP berada menjadi kewenangan Kemendagri. Proses dengan metode itu telah berhasil mengidentifikasi satu korban Lion Air, atas nama Jannatun Cintya Dewi (24) asal Sidoarjo.

"Tim Dukcapil kemendagri mempunyai data lengkap 263 juta penduduk Indonesia. Tim kerja 24 jam penuh sampai selesai dipimpin langsung Dirjen Dukcapil. Saya datang memastkan tim dan peralatan sudah ada di salah satu ruang dekat ruang jenazah," tuturnya.

Tjahjo menjelaskan, tim Dukcapil dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Kemendagri. Mereka akan bertugas membantu Polri yang bertugas mengidentifikasi para korban.

"Saya datang memastkan tim dan peralatan sudah ada di salah satu ruang dekat ruang jenazah. Saya sempat menemui keluarga korban menyampaikan rasa prihatin atas musibah ini," tuturnya.

Dalam kunjungannya ke RS Polri, Mendagri Tjahjo didampingi oleh Wakapolda Metro Jaya, Dirut RS Polri, Kapolres Jakarta Timur dan Kepala Inafis Polri dan perwakilan Lion Air.

Sementara itu, Kepala RS Polri Kombes Musyafak mengungkapkan dari puluhan kantong jenazah korban jatuhnya Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 di perairan laut Karawang, Jawa Barat, tidak ada satu pun yang mengalami luka bakar.

"Dari 48 kantong jenazah yang dikirimkan ke kami tidak temui ada tanda-tanda luka bakar ya di body part yang dikirim," katanya.

Kepastian itu didapatkan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri setelah melakukan pemeriksaan terhadap 48 kantong mayat. Saat ini polisi kembali melakukan pemeriksaan terhadap delapan kantong mayat lainnya.

Sehingga, sampai empat hari setelah kejadian kecelakaan itu, RS Polri telah menerima 56 kantong mayat dengan 238 bagian tubuh korban yang dilakukan proses identifikasi.

"Hari ini pemeriksaan posmortem delapan kantong jenazah, nanti sore kami lakukan rekonsiliasi, setelah itu akan diliris, apakah ada yang terindentifikasi atau tidak, nanti kami rilis," tukasnya.

Sampai saat ini, tim DVI Polri baru berhasil mengidentifikasi satu korban pesawat Lion Air, atas nama Jannatun Cintya Dewi asal Sidoarjo.

Untuk saat ini, data antemortem yang sudah ada 212 orang dari keluarga korban yang sudah melapor ke RS Polri. Namun, RS Polri baru melakukan pengambilan tes DNA kepada 152 orang keluarga korban.

"Memang ada satu korban yang double data antemortemnya. Masih ada 37 anggota keluarga korban yang belum kami ambil DNA-nya," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4827 seconds (0.1#10.140)