HT Masuk Figur Ideal Pendamping Jokowi

Selasa, 17 April 2018 - 21:07 WIB
HT Masuk Figur Ideal...
HT Masuk Figur Ideal Pendamping Jokowi
A A A
JAKARTA - Sosok Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto masih menjadi kandidat terkuat calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Berdasarkan jajak pendapat Lembaga Media Survei Nasional (Median), tingkat elektabilitas Jokowi mencapai 36,2% dan Prabowo Subianto 20,4%. Tokoh lain dengan elektabilitas tinggi sebagai kandidat capres adalah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan 7%, sementara tokoh lain masih di bawah 5%. Yang menarik dari survei tersebut adalah figur yang potensial menjadi cawapres, baik sebagai pendamping Jokowi maupun Prabowo.

Berdasarkan temuan survei Median, ada lima figur cawapres potensial jika disandingkan dengan Jokowi dalam Pilpres 2019. Lima tokoh pasangan Jokowi terkuat itu akan menambah elektabilitas ketika dipasangkan dengan Jokowi. Kelimanya yakni Jokowi-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 41,3%, disusul Jokowi-Hary Tanoesoedibjo 40,2%. Kemudian Jokowi-Wiranto elektabilitasnya 39,0%, Jokowi-Chairul Tanjung 38,7%, dan Jokowi-Zulkifli Hasan sebesar 38,1%.

"Jokowi jika dipasangkan dengan Cak Imin memang paling tinggi elektabilitasnya. Bahkan jika skenario pilpres hanya dua pasangan calon, elektabilitas Jokowi-Cak Imin mencapai 41,9%. Dan yang terkuat setelah Cak Imin adalah ketika Jokowi dipasangkan dengan Hary Tanoe, yaitu 40,2%," kata Direktur Riset Median Sudarto saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Senin (16/4/2018).

Survei Median dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018 dengan melibatkan 1.200 responden yang punya hak pilih pada Pilpres 2019. Margin of error sebesar +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling.

Dalam temuan survei itu, kata Sudarto, terungkap siapa saja sosok yang punya elektabilitas signifikan ketika disandingkan dengan Prabowo Subianto. Lima besar dari sosok itu ketika dipasangkan punya elektabilitas masing-masing Prabowo-Anies Baswedan 33,9%, Prabowo-Gatot Nurmantyo 33,5%, Prabowo-Muhaimin Iskandar 32,2%, Prabowo-Anis Matta 31,5%, dan Prabowo-TGB Zainul Majdi 30,8%.

Sudarto menambahkan, dalam survei itu, ketika responden ditanya siapakah yang akan dipilih jika pilpres dilakukan saat ini? Hasilnya, Jokowi meraih 36,2%, disusul Prabowo Subianto dengan 20,4%, Gatot Nurmantyo 7,0%, Jusuf Kalla 4,3%, dan tokoh-tokoh lain mendapat di bawah 3%. Namun, ketika diajukan pertanyaan, apakah pada 2019 nanti sebaiknya Jokowi lanjut memimpin lagi menjadi presiden atau sebaiknya digantikan tokoh lain saja?

"Ternyata sebanyak 46,37% ingin Jokowi diganti, dan 45,22 tidak ingin Jokowi diganti. Sedangkan 8,31% menjawab tidak tahu," paparnya.

Elektabilitas Perindo Melejit

Terkait dengan elektabilitas partai politik, survei Median mengungkap untuk posisi teratas masih diduduki PDI Perjuangan yakni sebesar 21,1%, disusul Partai Gerindra dengan 15,0%, Golkar 9,3%, PKB 8,5%, Partai Demokrat meraih 8,1%, PPP meraih 3,6%. Kemudian Partai Perindo 3,3%, PKS 2,9%, NasDem 2,4%, PAN 2,0%, Berkarya 0,9%, Hanura 0,7%, PBB 0,6%, Garuda 0,4%, dan PSI 0,1%.

"Hal lain yang juga menarik tampilnya Perindo sebagai partai baru yang banyak diminati konstituen. Bahkan bisa melejit ke posisi tujuh dari 15 partai yang ada. Perindo sebagai partai baru memang bisa melejit karena bisa meraih 3,3%. Ini cukup fenomenal," jelas Sidarto.

Sementara itu, Wakil Sekjen PKB Daniel Johan mengatakan, Cak Imin memang memiliki modal sangat kuat untuk menjadi cawapres sehingga sangat wajar jika dalam survei cawapres nama Cak Imin selalu yang tertinggi. "Yang mendorong Cak Imin maju memang arus bawah dan semua kader, maka sangat wajar elektabilitas Cak Imin sebagai cawapres sangat tinggi," kata Daniel.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9322 seconds (0.1#10.140)