Fahri Nilai Nazaruddin dan KPK Sudah Jadi Masalah Keamanan Nasional

Selasa, 20 Februari 2018 - 03:08 WIB
Fahri Nilai Nazaruddin...
Fahri Nilai Nazaruddin dan KPK Sudah Jadi Masalah Keamanan Nasional
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyimpulkan bahwa persekongkolan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dengan KPK telah menjadi masalah keamanan nasional. Kesimpulan Fahri Hamzah tersebut menanggapi pernyataan Nazaruddin yang mengklaim memiliki bukti dugaan korupsi yang dilakukannya.

"Kalimat yang paling banyak dia (Nazaruddin, red) katakan, terutama kalimat yang paling banyak dia katakan, 'kita serahkan kepada KPK'," ujar Fahri Hamzah dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/2/2018) malam.

"Kalimat kedua adalah, 'saya paling banyak bantu KPK selama ini'," tambah Fahri. Lalu, kalimat Nazaruddin yang juga disorotinya adalah bahwa Nazaruddin mengklaim sudah membeberkan banyak nama untuk ditindaklanjuti oleh KPK.

(Baca juga: Jawab Nazaruddin, Fahri Hamzah: Saya Enggak Pernah Ada Bisnis di DPR )

"Nah, di situ lah bahwa persekongkolan Nazar dengan KPK sangat mendalam. Oleh sebab itulah maka, dapat diambil kesimpulan bahwa yang disampaikan Nazar itu atas kekecewaannya," ungkap Fahri. Dia berpendapat, ada dua hal yang membuat Nazaruddin kecewa.

Pertama asimilasi Nazaruddin yang tertunda karena bocornya dokumen KPK yang menjamin kalau terpidana kasus korupsi Wisma Atlet itu tidak mempunyai kasus. Kedua, bocornya kembali dokumen panitia khusus angket yang sekarang telah menjadi lampiran laporan angket tentang ratusan kasus Nazaruddin yang disimpan KPK.

"Oleh karena itu, saya ingin menyimpulkan bahwa persekongkolan Nazar dengan KPK ini telah nenjadi problem keamanan nasional. Itu lah sebabnya, dengan kesimpulan Pansus angket berakhir, maka komisi 3 dan komisi 1 selayaknya menimbang persoalan ini sebagai persoalan keamanan nasional yang serius," bebernya.

(Baca juga: KPK Siap Pelajari Bukti Dugaan Korupsi Fahri Hamzah )

Sebab, lanjut Fahri, semua peristiwa hukum belakangan ini, terutama penyebutan nama-nama besar, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta keluarganya, nampaknya hasil dari satu persekongkolan luar biasa yang substansinya hilang.

"Ini lah yang harus kita cermati. Dan saya akan terus memantau kasus ini untuk menuntaskan penanganan kasus persekongkolan yang telah merusak nama baik dan keamanan bangsa. Kekacauan yang dilakukan tersebut telah melahirkan keributan yang merusak iklim pembangunan. Dan demokrasi kita," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Muhammad Nazaruddin mengaku memiliki sejumlah bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Fahri Hamzah.

Nazaruddin mengungkapkan, korupsi itu dilakukan saat Fahri Hamzah menjabat sebagai wakil ketua Komisi III DPR. Hal demikian disampaikan Nazaruddin usai memberikan kesaksian kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, siang tadi.
(pur)
Berita Terkait
KPK Panggil Tannos terkait...
KPK Panggil Tannos terkait Kasus Korupsi E-KTP
Praswad Nugraha: Paulus...
Praswad Nugraha: Paulus Tannos Ditangkap KPK Singapura jadi Peringatan bagi Para Buron
KPK Tahan 2 Tersangka...
KPK Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengadaan E-KTP Kemendagri
Dalami Kasus Korupsi...
Dalami Kasus Korupsi E-KTP, KPK Panggil Pegawai Kemendagri
Antrian E KTP Ricuh
Antrian E KTP Ricuh
Dirut Pindad Dijadwalkan...
Dirut Pindad Dijadwalkan Hadiri Sidang Korupsi e-KTP Siang Ini
Berita Terkini
Politikus Gerindra Tegaskan...
Politikus Gerindra Tegaskan Tak Ada Dwifungsi dalam UU TNI Baru
12 menit yang lalu
UGM Tegaskan Jokowi...
UGM Tegaskan Jokowi Kuliah di Fakultas Kehutanan, Lulus 1985
33 menit yang lalu
Ekstradisi Buronan Paulus...
Ekstradisi Buronan Paulus Tannos, Menkum: Pemerintah Lengkapi Dokumen Tambahan
2 jam yang lalu
RUU TNI Belum Diteken...
RUU TNI Belum Diteken Presiden Prabowo, Ini Kata Menkum Supratman Andi Agtas
2 jam yang lalu
IDI Keluarkan Surat...
IDI Keluarkan Surat Edaran Pasca Kasus Dokter PPDS Unpad Memperkosa Pasien dan Penunggu
3 jam yang lalu
Majukan UMKM, KJ Perabot...
Majukan UMKM, KJ Perabot Pasarkan Produk Perajin Karya Anak Bangsa
3 jam yang lalu
Infografis
Hari Libur Nasional...
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025 Sebanyak 27 Hari
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved