Dubes Uni Eropa Terkesima Keramahan Penyandang Disabilitas di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Kedatangan sejumlah duta besar (Dubes) dari Uni Eropa di Balai Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, disambut ramah oleh anak-anak penyandang disabilitas, Kamis (25/1/2018). Mereka tampak mengumbar senyum dan menyalami satu per satu para dubes saat tiba di halaman balai kelurahan.
Mendapat sambutan ramah yang diberikan anak-anak disabilitas, para dubes yang datang dari berbagai negara Eropa itu tak segan merunduk untuk sekadar menyalami hingga mengecup anak-anak yang didampingi para orang tuanya. Tak hanya itu, dengan ramah pula, para dubes juga melayani anak-anak dan orang tuanya saat minta foto bersama.
“Terima kasih, terima kasih. Senang bertemu anda (anak-anak bersama orang tuanya),” ucap Duta Besar Austria Helene Steinhausl sambil menciup salah satu anak penyandang disabilitas.
Kehadiran para dubes tersebut merupakan rangkaian kunjungan dua hari (24-25/1) di Kota Semarang. Para diplomat dari 12 negara anggota Uni Eropa, diantaranya Duta Besar Austria Helene Steinhausl, Duta Besar Belgia Patrick Herman, Duta Besar Kroasia Drazen Margeta,
Duta Besar Denmark Rasmus Abildgaard Kristensen, Duta Besar Jerman Michael Freiherr von Ungern-Sternberg, Duta Besar Yunani Georgios Dogoritis, Duta Besar Irlandia Kyle O`Sullivan, dan Duta Besar Italia Vittorio Sandalli.
Sementara di Balai Kelurahan Meteseh, mereka menemui anak-anak penyandang disabilitas yang merupakan penerima bantuan dari proyek “Inklusi Indonesia” yang didukung Uni Eropa. Proyek tersebut diimplementasi oleh kemitraan CBM, sebuah organisasi internasional yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat disabilitas dengan Pusat Pelatihan & Pengembangan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPPRBM) di Solo.
Duta Besar Uni Eropa Vincent Guerend menjelaskan, bahwa proyek inklusi di sini (Meteseh) merupakan pusat pengembangan rehabilitasi berbasis masyarakat. “Proyek ini bertujuan memerangi diskriminasi dan stigma perempuan dan anak-anak penyandang disabilitas,” kata Vincent.
Dia berharap, pengembangan rehabilitasi di Meteseh bisa bermanfaat bagi anak-anak penyandang disabilitas dan warga setempat.
Sementara, Camat Tembalang, Heroe Soekandar mengatakan, kunjungan para dubes dari berbagai negara Uni Eropa di wilayahnya, memberikan manfaat yang positif terutama bagi anak-anak penyandang disabilitas. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya memamerkan hasil karya maupun kerajinan anak-anak disabilitas.
Mendapat sambutan ramah yang diberikan anak-anak disabilitas, para dubes yang datang dari berbagai negara Eropa itu tak segan merunduk untuk sekadar menyalami hingga mengecup anak-anak yang didampingi para orang tuanya. Tak hanya itu, dengan ramah pula, para dubes juga melayani anak-anak dan orang tuanya saat minta foto bersama.
“Terima kasih, terima kasih. Senang bertemu anda (anak-anak bersama orang tuanya),” ucap Duta Besar Austria Helene Steinhausl sambil menciup salah satu anak penyandang disabilitas.
Kehadiran para dubes tersebut merupakan rangkaian kunjungan dua hari (24-25/1) di Kota Semarang. Para diplomat dari 12 negara anggota Uni Eropa, diantaranya Duta Besar Austria Helene Steinhausl, Duta Besar Belgia Patrick Herman, Duta Besar Kroasia Drazen Margeta,
Duta Besar Denmark Rasmus Abildgaard Kristensen, Duta Besar Jerman Michael Freiherr von Ungern-Sternberg, Duta Besar Yunani Georgios Dogoritis, Duta Besar Irlandia Kyle O`Sullivan, dan Duta Besar Italia Vittorio Sandalli.
Sementara di Balai Kelurahan Meteseh, mereka menemui anak-anak penyandang disabilitas yang merupakan penerima bantuan dari proyek “Inklusi Indonesia” yang didukung Uni Eropa. Proyek tersebut diimplementasi oleh kemitraan CBM, sebuah organisasi internasional yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat disabilitas dengan Pusat Pelatihan & Pengembangan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPPRBM) di Solo.
Duta Besar Uni Eropa Vincent Guerend menjelaskan, bahwa proyek inklusi di sini (Meteseh) merupakan pusat pengembangan rehabilitasi berbasis masyarakat. “Proyek ini bertujuan memerangi diskriminasi dan stigma perempuan dan anak-anak penyandang disabilitas,” kata Vincent.
Dia berharap, pengembangan rehabilitasi di Meteseh bisa bermanfaat bagi anak-anak penyandang disabilitas dan warga setempat.
Sementara, Camat Tembalang, Heroe Soekandar mengatakan, kunjungan para dubes dari berbagai negara Uni Eropa di wilayahnya, memberikan manfaat yang positif terutama bagi anak-anak penyandang disabilitas. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya memamerkan hasil karya maupun kerajinan anak-anak disabilitas.
(kri)