Kemlu Nilai Seruan Penyelidikan Asal-usul Corona Scoot Morrison Bukan Hal Baru

Minggu, 27 September 2020 - 17:18 WIB
loading...
Kemlu Nilai Seruan Penyelidikan...
Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan, seruan penyelidikan asal usul virus Corona (Covid-19) oleh PM Australia Scoot Morison bukan hal baru. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menilai seruan Perdana Menteri Australia Scoot Morrison di Sidang Umum PBB baru-baru ini agar dilakukan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus Corona (Covid-19) bukan hal yang baru. Sekadar diketahui, Scoot Morrison pernah menyerukan hal yang sama pada April lalu.

"Bukan suatu yang baru dan seingat saya sudah dibahas dan ditindaklanjuti saat World Health Assembly," ujar Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah kepada SINDOnews, Minggu (27/9/2020). (Baca juga: Australia Serukan Penyelidikan Pandemi: Dunia Perlu Tahu Asal-usul Covid-19)

Diberitakan SINDOnews sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menggunakan pidato di Sidang Umum PBB untuk menyerukan investigasi terhadap pandemi virus Corona yang melanda dunia. Ia mengatakan negara-negara di dunia harus melakukan semua yang mereka bisa untuk memahami asal-usul Covid-19. (Baca juga: Komisi I DPR Minta Penyelidikan Asal-usul Corona Harus Bersifat Independen)

Morrison mengatakan penyelidikan terhadap akar virus akan meminimalkan ancaman pandemi global lainnya, pernyataan yang diyakini akan dapat memperburuk ketegangan dengan China. Sebelumnya, beberapa anggota DPR RI mendukung seruan Scott Morrison itu. Anggota Komisi I DPR, Muhammad Iqbal misalnya menilai penyelidikan itu harus bersifat independen dan melibatkan WHO dengan tujuan untuk mengetahui sumber awal dari penularan virus Corona dan tempat awal penularannya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR lainnya, Syaifullah Tamliha menilai penyelidikan itu perlu dilakukan untuk membuktikan apakah virus Covid-19 itu berasal dari fenomena alam ataukah buatan manusia. Dia menuturkan, jika hasilnya berasal dari alam, berarti Tuhan mengingatkan manusia untuk melakukan koreksi total terhadap perilakunya kepada alam dan pencipta-Nya.

Namun jika berasal dari buatan manusia berupa senjata biologis, kata Tamliha, maka negara pelakunya perlu disidang dalam Mahkamah Internasional sebagai kejahatan perang jenis baru, sebab negara tersebut telah melanggar konvensi dengan membunuh anak-anak dan perempuan yang mesti dilindungi dalam perang.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bus Pengangkut Jemaah...
Bus Pengangkut Jemaah Umrah Indonesia Tabrak Mobil Jeep sebelum Terguling dan Terbakar
Sekjen Partai Komunis...
Sekjen Partai Komunis Vietnam Y.M To Lam Tiba di Indonesia, Disambut Sejumlah Pejabat
Tiba di Indonesia Disambut...
Tiba di Indonesia Disambut Hujan Deras, Erdogan Payungi Prabowo Subianto
WNI Korban Tewas Ditembak...
WNI Korban Tewas Ditembak Aparat Malaysia Bertambah Jadi 2 Orang
Wamenlu Anis Matta Dukung...
Wamenlu Anis Matta Dukung Program INH Bangun Kampung Indonesia di Gaza, Palestina
Kemlu Tindak Lanjuti...
Kemlu Tindak Lanjuti Laporan 44 Kasus Pemerasan WNA China di Bandara Soetta
Kemenimipas Copot Pejabat...
Kemenimipas Copot Pejabat Imigrasi Soetta Buntut dugaan Pemerasan WNA China
WNI Tewas Ditembak Aparat...
WNI Tewas Ditembak Aparat Malaysia, Menlu Dorong Investigasi Menyeluruh
Kemlu: Jenazah WNI Korban...
Kemlu: Jenazah WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Akan Dipulangkan usai Diotopsi
Rekomendasi
Gejala Ketakutan Islam...
Gejala Ketakutan Islam Makhachev Lawan Ilia Topuria, Charles Oliveira Jadi Penyelamat Duel Akbar UFC?
Gempa Myanmar Jadi Peringatan,...
Gempa Myanmar Jadi Peringatan, HIPMI Jaya Dorong Regulasi Bangunan Antigempa di Jakarta
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi Eps 96: Fakta yang Diketahui Lingga
Berita Terkini
Penentuan Lebaran 2025...
Penentuan Lebaran 2025 Istimewa, Berbarengan Gerhana Matahari
8 menit yang lalu
Kemenag: Secara Hisab...
Kemenag: Secara Hisab 1 Syawal 1446 H Jatuh Pada 31 Maret 2025
15 menit yang lalu
Kronologi Imigrasi Tangkap...
Kronologi Imigrasi Tangkap 2 Buron asal China Pelaku Kejahatan Ekonomi
31 menit yang lalu
Menkes Bagikan Tips...
Menkes Bagikan Tips Terhindar Diare, Batuk, hingga Pilek saat Mudik Lebaran 2025
1 jam yang lalu
Pemerintah Didesak Perketat...
Pemerintah Didesak Perketat Pengawasan dan Perizinan Impor Beras
2 jam yang lalu
1.438.380 Kendaraan...
1.438.380 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H-3 Lebaran, 53% Menuju Trans Jawa
2 jam yang lalu
Infografis
Asal Usul Gaza Palestina,...
Asal Usul Gaza Palestina, Kota Penting Sejak Zaman Romawi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved