TNI dan Umat Bersatu, NKRI Jaya

Senin, 15 Januari 2018 - 05:49 WIB
TNI dan Umat Bersatu,...
TNI dan Umat Bersatu, NKRI Jaya
A A A
Imam Shamsi Ali
Presiden Nusantara Foundation

KEJAYAAN sebuah negara akan ditentukan oleh banyak faktor terkait. Kehebatan sumber daya manusia (SDM), kekayaan sumber daya alam (SDA), posisi strategi dan sudah tentu kebesaran sejarah dari bangsa tersebut.

Indonesia memiliki semua unsur di atas. SDM besar yang sesungguhnya mampu bersaing dengan bangsa-bangsa dunia lainnya. SDA yang kaya raya, baik darat maupun laut. Posisi Indonesia juga strategis serta sejarah masa lalu yang disegani.

Tapi bagi Indonesia ada dua pilar lain yang paling menentukan kebesaran dan kejayaannya. Pertama adalah militernya atau tentara nasionalnya. Kedua adalah umat itu sendiri.

Ikatan dan kebersamaan dua komponen ini menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam berbagai jenjang kehidupan kolektif kebangsaannya. Dari masa perjuangan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, hingga kepada masa-masa mengisi kemerdekaan. Masa kecil saya mengenal tentara masuk desa, yang sesungguhnya adalah manifestasi jiwa kebersamaan TNI dan umat .

Sebagai negara maritim, dengan kepulauan dan luas teritorial yang luar biasa, Indonesia memerlukan tentara nasional yang kuat. Apalagi Indonesia dengan segala kelebihan yang dimilikinya menjadikan banyak pihak yang iri hati. Banyak musuh-musuh buas yang siap menerkam setiap saat kalau saja peluang itu ada.

Di sisi lain, kompleksitas bangsa ini begitu sangat besar. Tentu dikarenakan karakteristiknya yang kaya namun rawan menjadi masalah tersendiri. Salah satunya adalah keragaman masyarakatnya yang luar biasa, baik secara ras dan suku, juga kultur, agama dan budayanya.

Batas-batas negara yang luas, dengan ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Marauke, dan dengan keindahan dan kekayaan alam, menjadikan Indonesia rentang mendapat gangguan dari luar. Sementara keragaman yang luar biasa itu juga jika tidak dirajut secara baik dapat menimbulkan gesekan-gesekan sosial yang berbahaya.

Di sinilah urgensi pertahanan yang kuat bagi NKRI, untuk membela negara dan bangsa dari kemungkinan-kemungkinan serangan baik dari luar maupun dalam negeri. Sejarah membuktikan bahwa hanya dengan kolaborasi antara TNI dan umat, bangsa ini terselamatkan dari kemungkinan berbagai gangguan di masa lalu.

Penjajah Belanda maupun Jepang berhasil diusir dari bumi pertiwi, dan penumpasan gerakan-gerakan separatis masa lalu berhasil dilakukan juga karena kebersamaan antara TNI dan umat. TNI akan menjadi lebih kuat, profesional dan efektif jika dipercaya dan didukung sepenuhnya oleh umat.

Dalam beberapa tahun TNI di bawah kepemimpinan Jenderal Gatot Nurmantyo terasa kedekatan itu. Bahkan di saat-saat ada suasana yang kurang menyenangkan, peristiwa 212 misalnya, TNI memperlihatkan posisi yang terus merangkul umat. Umat pun merasa dirangkul dan diayomi.

Kemesraan antara umat dan TNI ini juga nampak dalam berbagai kegiatan TNI, di mana umat dan ulama khususnya mendapat penghormatan dan posisi yang sangat mulia. Ambilah sebagai misal di saat peringatan HUT lalu. Seorang ulama mendapat penghargaan dari TNI.

Yang lebih unik lagi penampilan drama hidup tentang Jenderal Sudirman pada saat peringatan HUT TNI memberikan makna tersendiri yang sangat khusus dalam menggambarkan hubungan antara TNI dan umat Islam, khususnya para ulama dan pemimpin umat. Menampilkan kekuatan dzikir Jenderal Sudirman merupakan indikasi nyata dalam soliditas ruh keislaman di tubuh TNI.

Di era kepemimpinan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, kedekatan dan kebersamaan itulah yang menjadi perekat di antara elemen-elemen bangsa. Bahkan di saat-saat meningginya emosi sosial karena isu-isu tertentu.

Berbagai pernyataan bahkan kedekatan Jenderal Gatot saat itu menetralisir ketegangan umat karena isu-isu tertentu. Sekiranya bukan karena karakter sang Panglima yang merangkul umat dan kedekatannya kepada para ulama, mungkin saja terjadi gesekan-gesekan sosial yang tidak diharapkan.

Menghadapi tantangan dunia ke depan kedua entitas negara ini, TNI dan umat, tetap menjadi pilar utama dan terpenting bagi pertahanan dan kebangkitan bangsa. Umat Islam sebagai segmen terbesar bangsa ini tetap berada di garda terdepan, bahkan menjadi penentu wajah bangsa. Kuat lemahnya, maju mundurnya bangsa ini akan ditentukan oleh wajah umat.

Di sisi lain TNI merupakan benteng pertahanan negara dan bangsa dari berbagai kemungkinan rongrongan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. TNI adalah perisai negara dan bangsa, melindungi setiap jengkal bumi Nusantara tercinta.

Karenanya tidak diragukan lagi bahwa dengan persatuan dan kerja sama erat antara kedua elemen bangsa itu menjadi pertahanan yang sangat kokoh, sekaligus kunci kebangkitan dan kemenangan bangsa ini.

Apalagi disadari bahwa di era globalisasi yang semakin menantang ini yang diwarnai oleh kompetisi semakin dahsyat, kedua entitas bangsa ini harus terjaga dalam kesatuan dan kebersamaan. Insya Allah dengan terjaganya kesatuan dan kebersamaan TNI dan umat, NKRI akan bangkit, maju dan jaya, menjadi bangsa besar dan pemenang dalam dunia global yang memang kompetitif ini.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7282 seconds (0.1#10.140)