Pengawasan Lembaga Keuangan di Era StarTrek

Jum'at, 05 Januari 2018 - 08:30 WIB
Pengawasan Lembaga Keuangan di Era StarTrek
Pengawasan Lembaga Keuangan di Era StarTrek
A A A
Triyono
Kepala Departemen di OJK Grup Inovasi Keuangan Digital Pengembangan Mikro

BANYAK dari kita yang menggemari film bergenre fiksi ilmiah. Salah satu film yang sangat kita kenal berjudul StarTrek. Film tersebut menggambarkan telah terjadi interaksi antargalaksi yang dimungkinkan karena manusia dan makhluk lainnya sudah memiliki kendaraan yang bisa berjalan antargalaksi. Pesawat yang digunakan oleh kru StarTrek ini bernama USS Enterprise .
Cerita StarTrek ini pertama diluncurkan pada 1966 dan mengisahkan cerita fiksi untuk abad ke-23. Dengan demikian visi yang dibuat sebagai landasan cerita fiksi ini adalah 300 tahun ke depan dan membayangkan apa yang akan terjadi dalam masa 300 tahun ke depan.

Hal yang menarik terjadi saat ini adalah bahwa banyak prediksi StarTrek ini yang sudah menjadi kenyataan. Banyak laman di internet yang mengulas beberapa alat canggih yang menurut cerita StarTrek baru menjadi impian, tapi pada abad ke-21 ini sudah ada di pasar. Terdapat belasan gawai yang dikatakan sudah ada saat ini. Beberapa contoh yang ada misalnya telepon seluler, pemindai tubuh, komputer tab, penduplikasi materi. Melihat perkembangan teknologi yang sangat pesat, tidak tertutup kemungkinan akan ada lagi penemuan baru.

StarTrek di Sektor Keuangan

Kegiatan pinjam-meminjam sudah ada sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Bank pertama didirikan pada abad ke-14 di Italia. Sejak saat itu bank terus berkembang dan diperkenalkan beberapa konsep, di antaranya banking 1.0, banking 2.0, dan banking 3.0. Salah satu penulis buku Brett King menggambarkan adanya perubahan mendasar yang akan terjadi di sektor perbankan. Bentuk awal perbankan sangat tradisional dengan kecepatan pemrosesan transaksi sangat lambat. Adapun banking 3.0 sangat dibantu teknologi sehingga ber-bank akan menjadi sangat mudah dan cepat atau biasa disebut experience banking.

Manajemen risiko dan asuransi juga berkembang sejak lama, terutama sejak perdagangan antarmanusia mulai terjadi, baik melalui barter atau dengan menggunakan uang. Sejak ribuan tahun sebelum Masehi asuransi sudah memfasilitasi perdagangan. Saat ini asuransi sudah sangat berkembang tidak hanya untuk asuransi kerugian, tetapi juga meluas hingga asuransi jiwa dan tabungan untuk masa depan. Bentuk hibrida asuransi dan investasi juga berkembang sangat pesat. Seiring berkembangnya produk dan layanan asuransi, risiko yang harus diperhitungkan juga meningkat.

Bursa efek dan bursa komoditas juga dikembangkan sejak lama. Tahun 1100-an di Prancis dikembangkan bursa komoditas dalam rangka membantu petani dalam pembiayaan pertanian sebagai alternatif dari pembiayaan perbankan. Bursa saham pertama dibuka di Antwerpen pada 1400-an. Saat ini bursa saham dan komoditas sudah tersebar di seluruh dunia dengan konektivitas yang juga mendunia. Bagi orang awam saja perubahan secara kasatmata sudah terlihat. Bursa dulu berisi orang yang berlarian dari satu papan emiten ke papan lain. Sejak 1970-an perdagangan saham sudah dilakukan secara digital, bahkan saat ini bisa dilakukan dari mana saja dengan gawai yang sudah terkoneksi dengan lantai bursa.

Ketiga paragraf di atas membahas penggunaan teknologi dalam mendukung operasional lembaga keuangan. Saat ini berkembang satu bentuk layanan yang tidak hanya menggunakan teknologi, melainkan juga menemukan model bisnis baru. Bentuk layanan jasa keuangan yang ada benar-benar membongkar tatanan layanan bisnis jasa keuangan yang saat ini ada. Penggunaan teknologi melalui infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, kemampuan analisis big data, mesin yang belajar dan inteligensia buatan memungkinkan adanya inovasi layanan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Bagaimana menilai karakter seorang calon debitor melalui penggunaan media sosial sehingga bisa menghasilkan credit scoring adalah hal yang tidak terpikir sebelum maraknya media sosial. Penggantian kartu kredit dengan hanya menempelkan smartphone kita tentu hal yang luar biasa. Layanan jasa keuangan telah dan akan selalu berubah bentuk. Teknologi mendorong adanya Star Trek di bidang keuangan dengan bertumbuhnya yang disebut teknologi finansial (TekFin).

Tanggapan Pengawas

Dengan mencermati perubahan yang ada di sektor keuangan ini, apakah pengawas lembaga keuangan akan tetap seperti ini? Bagaimana apabila lembaga keuangan yang ada itu benar-benar terdisrupsi dan menurun volume usahanya? Apakah dengan penurunan volume usaha pada lembaga keuangan tradisional dan membengkaknya skala usaha perusahaan TekFin kemudian hitung-hitungan risiko sistemik di sektor keuangan menjadi berubah?

Daftar pertanyaan ini yang harus dijawab dan masih bisa dipanjangkan lagi daftar tersebut apabila mau. Yang jelas regulator dan pengawas lembaga keuangan harus siap dalam menghadapi arus global perkembangan TekFin. Regulator dan pengawas tidak bisa tinggal diam dan abai terhadap fenomena ini karena mengacu ke pasar China misalnya di mana semula dilakukan pendekatan pengawasan diserahkan kepada pasar, ternyata harus menghadapi kenyataan pahit penutupan ribuan perusahaan TekFin yang gagal di pasar. Tentu hal ini juga akan mengganggu stabilitas keuangan. Belajar dari kesalahan tersebut, sejak 2015 regulator di China sudah melakukan regulasi terhadap TekFin.

Sejak mulai jadi pengawas lembaga keuangan sekitar 20 tahun yang lalu, tidak pernah tebersit di benak kita bahwa akan meregulasi dan mengawasi "robot" dalam bentuk sebuah program canggih yang bisa memberikan nasihat investasi dan perdagangan saham. Bahkan sang "robot" ini bisa melakukan perdagangan otomatis. Atau tidak pernah terbayangkan ketika kita melakukan visitasi di lapangan ke kantor cabang bank, ternyata yang ditemui adalah mesin ATM canggih dan tidak ada petugas bank yang membantu melakukan transaksi. Hal ini bisa terjadi karena kita melakukan on-site visit ke sebuah digital branch.

Banyak cara pandang dan cara kerja pengawasan yang harus disesuaikan dengan adanya perkembangan teknologi dan inovasi di sektor keuangan ini. Pendekatan lama masih akan bisa diterapkan, tapi tentu saja dengan beberapa penyesuaian. Sikap regulator dan pengawas lembaga keuangan ke depan harus TANGKAS yang berarti sebagai berikut.
Tanggap terhadap perubahan teknologi dan risiko yang berkembang dengan adopsi teknologi di lembaga keuangan.

*Gradasi pendekatan diperlukan mengingat skala usaha TekFin berbagai macam. Untuk TekFin yang masih kecil, kadar pengawasan sederhana. Namun untuk TekFin yang besar sudah harus menggunakan pendekatan formal kelembagaan.

*Koordinasi merupakan kata kunci dari pengawasan lintas disiplin ilmu dan lintas platform antar lembaga/otoritas terkait di dalam negeri dan luar negeri.

*Aktif berdiskusi dengan lembaga TekFin yang diawasi dalam rangka proses diskusi dan belajar (sandbox approach ).

*Senantiasa menyesuaikan pengaturan yang bisa mendukung kedua belah sisi, yaitu inovasi dan kehati-hatian.

Kehidupan ke depan akan lebih berwarna dan berbeda dengan yang pernah kita jalani sebelumnya. Untuk menghindari kegagapan, kita perlu melebarkan horizon dan visi kita jauh ke depan dan bersikap lebih antisipatif. Kita juga harus berani seperti misi StarTrek yang kurang lebih berbunyi: to explore strange new worlds, to seek out new life and new civilizations, to boldly go where no man has gone before.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7608 seconds (0.1#10.140)