Bantah Tuduhan Partai Idaman, KPU: Sipol Gunakan Best Practice
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menanggapi tuduhan Partai Islam Damai Aman (Idaman) yang menyebut sistem informasi partai politik (Sipol) tidak pernah melewati tahapan beta tester dan trial sehingga tidak siap dalam menghadapi kondisi jaringan sangat sibuk.
Menurut Komisioner KPU Hasyim Asyari, anggapan ini salah karena Sipol telah menggunakan best practice dalam pengaturan beban dan terkait kapasitas data. “Jadi anggapan (tidak melewati beta tester) adalah salah,” ujar Hasyim saat membacakan tanggapannya di ruang sidang penanganan pelanggaran administrasi Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (6/11/2017).
Hasyim mengatakan, server yang digunakan Sipol adalah Apache Tomcat dan berbeda dengan tudingan Idaman dengan menyebut KPU menggunakan server Apache. Pengaturan beban menurut dia, juga menggunakan sistem load balancer terpisah, sehingga tidak membebani server aplikasi.
“Sementara untuk meningkatkan kapasitas selama proses pendaftaran dan verifikasi partai politik, KPU menjalin kerja sama dengan penyedia jasa internet seperti Moratel dan Cyber Network Indonesia,” tutur Hasyim.
Terkait pengamanan Sipol, Hasyim menyebut bahwa sistem yang dimiliki telah menggunakan secure socket layer (SSL) yang dibuktikan dengan laman Sipol KPU yang menggunakan tampilan alamat https dan bukan http.
Sebelumnya dalam laporan dugaan pelanggaran administrasi di Bawaslu, Partai Idaman menuding sipol KPU tidak pernah melewati tahapan beta tester dan trial dalam kondisi sibuk, tetapi hanya diujicoba dalam kondisi jaringan normal. Tudingan itu diperkuat dengan sering downnya server sipol KPU, terutama pada 1x24 jam waktu tambahan dimana dalam satu jam bisa empat kali server terputus.
Sipol KPU menurut Partai Idaman juga tidak menjamin keamanan data, dimana seharusnya Sipol mengakomodasi SSL sebagai standar keamanan data dunia maya.
Menurut Komisioner KPU Hasyim Asyari, anggapan ini salah karena Sipol telah menggunakan best practice dalam pengaturan beban dan terkait kapasitas data. “Jadi anggapan (tidak melewati beta tester) adalah salah,” ujar Hasyim saat membacakan tanggapannya di ruang sidang penanganan pelanggaran administrasi Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (6/11/2017).
Hasyim mengatakan, server yang digunakan Sipol adalah Apache Tomcat dan berbeda dengan tudingan Idaman dengan menyebut KPU menggunakan server Apache. Pengaturan beban menurut dia, juga menggunakan sistem load balancer terpisah, sehingga tidak membebani server aplikasi.
“Sementara untuk meningkatkan kapasitas selama proses pendaftaran dan verifikasi partai politik, KPU menjalin kerja sama dengan penyedia jasa internet seperti Moratel dan Cyber Network Indonesia,” tutur Hasyim.
Terkait pengamanan Sipol, Hasyim menyebut bahwa sistem yang dimiliki telah menggunakan secure socket layer (SSL) yang dibuktikan dengan laman Sipol KPU yang menggunakan tampilan alamat https dan bukan http.
Sebelumnya dalam laporan dugaan pelanggaran administrasi di Bawaslu, Partai Idaman menuding sipol KPU tidak pernah melewati tahapan beta tester dan trial dalam kondisi sibuk, tetapi hanya diujicoba dalam kondisi jaringan normal. Tudingan itu diperkuat dengan sering downnya server sipol KPU, terutama pada 1x24 jam waktu tambahan dimana dalam satu jam bisa empat kali server terputus.
Sipol KPU menurut Partai Idaman juga tidak menjamin keamanan data, dimana seharusnya Sipol mengakomodasi SSL sebagai standar keamanan data dunia maya.
(kri)