50 Tahun ASEAN Harusnya Indonesia Bisa Optimalkan Peran
A
A
A
JAKARTA - Menginjak usia ke 50 Tahun Perserikatan bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Association of South East Asian Nation (ASEAN), harusnya jadi momentum bagi Indonesia, mengoptimalisasi perannya dalam ASEAN, lantaran negara kita merupakan salah satu pendirinya.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almahsyari menyatakan, satu dekade merupakan masa yang istimewa bagi ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN menyepakati untuk melompat lebih jauh dalam upaya mempererat ASEAN 2015 (ASEAN Community 2015).
Abdul Kharis memandang, ini momentum Indonesia utamanya Pemerintah melalui peran Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk memberikan kiprah optimal kepemimpinan tradisionalnya di kawasan.
"Tidak hanya itu, saya juga melihat dinamika internal ASEAN perlu dicermati oleh Pemerintah, tidak hanya dari sisi faktor intra-ASEAN, namun beragam faktor perubahan besar di tingkat global maupun regional yang melingkupinya," kata Abdul Kharis, Selasa (8/8/2017).
Dia mengatakan, Indonesia perlu mencermati faktor eksternal di antaranya kebangkitan China sebagai kekuatan ekonomi dan politik dunia, upaya Amerika Serikat untuk menghadirkan kembali dirinya di kawasan Asia Timur, termasuk Asia Tenggara, yang sangat strategis.
"Sebagai ketua komisi I saya mengajak pula seluruh anak bangsa di berbagai sektor agar kita melihat kompleksitas perkembangan ASEAN dengan melihat secara seksama tiga isu penting," ucapnya.
"Pengaruh perubahan politik internasional, agenda demokratisasi juga krisis kemanusiaan yang terjadi di beberapa negara ASEAN, serta laju liberalisasi serta intergrasi ekonomi di kawasan," imbuhnya.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almahsyari menyatakan, satu dekade merupakan masa yang istimewa bagi ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN menyepakati untuk melompat lebih jauh dalam upaya mempererat ASEAN 2015 (ASEAN Community 2015).
Abdul Kharis memandang, ini momentum Indonesia utamanya Pemerintah melalui peran Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk memberikan kiprah optimal kepemimpinan tradisionalnya di kawasan.
"Tidak hanya itu, saya juga melihat dinamika internal ASEAN perlu dicermati oleh Pemerintah, tidak hanya dari sisi faktor intra-ASEAN, namun beragam faktor perubahan besar di tingkat global maupun regional yang melingkupinya," kata Abdul Kharis, Selasa (8/8/2017).
Dia mengatakan, Indonesia perlu mencermati faktor eksternal di antaranya kebangkitan China sebagai kekuatan ekonomi dan politik dunia, upaya Amerika Serikat untuk menghadirkan kembali dirinya di kawasan Asia Timur, termasuk Asia Tenggara, yang sangat strategis.
"Sebagai ketua komisi I saya mengajak pula seluruh anak bangsa di berbagai sektor agar kita melihat kompleksitas perkembangan ASEAN dengan melihat secara seksama tiga isu penting," ucapnya.
"Pengaruh perubahan politik internasional, agenda demokratisasi juga krisis kemanusiaan yang terjadi di beberapa negara ASEAN, serta laju liberalisasi serta intergrasi ekonomi di kawasan," imbuhnya.
(maf)