Kapolri Tegaskan Tak Ada Nama Pejabat Polri Terima Aliran Dana Freddy
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan tiga buah rekaman CCTV percakapan antara Freddy Budiman dengan Koordinator Kontras Haris Azhar tidak menyebutkan ada anggota Polri yang menerima uang dari Freddy.
"Tolong ditekankan, dalam kaitan aliran dana tidak ada (nama). Karena yang saya lihat tidak ada nama-nama Polisi yang disebutkan terkait aliran dana," tegas Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Tito menjelaskan, meski tidak ada anggota Polri yang terlibat karena menerima uang dari Freddy, tapi ada nama-nama anggota Polri yang dianggap mengetahui kegiatan.
"Tahunya tahu apa? Tapi tidak bisa saya sebutkan nama-nama itu, supaya tim independen bisa melakukan investigasi," jelasnya.
Jika nama-nama anggota Polri tersebut disebutkan, Tito mengkhawatirkan akan timbul tuduhan. Sementara, lanjutnya, tim investigasi masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.
"Kalau buka ke publik media terlanjur menuduh sesuatu sedangkan tim independen terlambat di belakang. Biarkan tim investigasi ini mengambil langkah yang lebih cepat dari media," tutur Tito.
Perlu diketahui, TPFG bentukan Polri dibuat untuk membongkar kebenaran dari testimoni Freddy Budiman dalam judul "Cerita Busuk Dari Seorang Bandit". Dalam testimoni tersebut, kabarnya Freddy Budiman membeberkan sejumlah nama-nama pejabat Polri yang menerima dana sebesar Rp90 miliar dari Freddy untuk memperlancar bisnis haramnya di balik jeruji penjara.
"Tolong ditekankan, dalam kaitan aliran dana tidak ada (nama). Karena yang saya lihat tidak ada nama-nama Polisi yang disebutkan terkait aliran dana," tegas Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Tito menjelaskan, meski tidak ada anggota Polri yang terlibat karena menerima uang dari Freddy, tapi ada nama-nama anggota Polri yang dianggap mengetahui kegiatan.
"Tahunya tahu apa? Tapi tidak bisa saya sebutkan nama-nama itu, supaya tim independen bisa melakukan investigasi," jelasnya.
Jika nama-nama anggota Polri tersebut disebutkan, Tito mengkhawatirkan akan timbul tuduhan. Sementara, lanjutnya, tim investigasi masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.
"Kalau buka ke publik media terlanjur menuduh sesuatu sedangkan tim independen terlambat di belakang. Biarkan tim investigasi ini mengambil langkah yang lebih cepat dari media," tutur Tito.
Perlu diketahui, TPFG bentukan Polri dibuat untuk membongkar kebenaran dari testimoni Freddy Budiman dalam judul "Cerita Busuk Dari Seorang Bandit". Dalam testimoni tersebut, kabarnya Freddy Budiman membeberkan sejumlah nama-nama pejabat Polri yang menerima dana sebesar Rp90 miliar dari Freddy untuk memperlancar bisnis haramnya di balik jeruji penjara.
(kri)