Melepas Jerat Kemiskinan

Selasa, 22 September 2015 - 14:52 WIB
Melepas Jerat Kemiskinan
Melepas Jerat Kemiskinan
A A A
Bagaimana cara untuk melepaskan orang-orang dari jeratankemiskinan? Salah satu caranya adalah dengan pendidikan. Dengan mendidik masyarakat untuk memiliki skill yang dibutuhkan dalam bekerja atau skill dalam membuat lapangan pekerjaan, masyarakat mampu terlepas dari kutukan kemiskinan yang tiada akhir.Sudah saatnya bagi pemerintah untuk kembali lagi menggalakkan balai latihan kerja serta gerakan wiraswasta. Dengan pendidikan yang praktikal dan sesuai dengan kebutuhan bisnis, kita tidak akan melihat orangorang mengemis demi makanan sehari-hari. Tidak hanya itu, jika pemerintah benar-benar serius dalam mengentaskan kemiskinan, pemerintah sudah seharusnya membantu warganya untuk menjadi wiraswastawan handal dengan bantuan modal dari pemerintah.Namun, sekali lagi, pemerintah terkesan tidak serius dalam menghadapi masalah ini. Kementerian hanya bisa memberikan uang, tanpa tahu bagaimana cara mendidik warganya mencari uang. Masyarakat dimanjakan dengan uang yang sebagiannya berasal dari utang luar negeri dan pemerintah terus menyalahkan warga-warganya yang manja. Ironis, tapi inilah potret negeri kita.Pemerintah yang abai seharusnya jangan ditambah dengan pengusaha yang lalai. Tidak hanya tugas pemerintah, kemiskinan juga menjadi tanggung jawab dari mereka para pengusaha. Pengusaha mampu membantu mereka yang miskin dengan membuka lapangan pekerjaan. Pemuda, sang harapan bangsa, sudah sewajarnya juga menjadi harapan para warga miskin yang tak sempat mengenyam pendidikan.Pemuda jelas mampu berperan dalam menghentikan kemiskinan dengan cara melatih warga miskin agar memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang seharusnya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi pengusaha serta pemuda.Meskipun saat ini negara kita sedang dirundung pesimisme, saya yakin negara kita akan menjadi lebih baik jika pemerintah, pengusaha, dan pemuda semakin peduli terhadap warganya yang miskin.Debbi R SaragihMahasiswi Fakultas Psikologi,Universitas Indonesia
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.5979 seconds (0.1#10.140)