ASEAN yang Bersatu dan Membumi

Kamis, 03 September 2015 - 09:47 WIB
ASEAN yang Bersatu dan Membumi
ASEAN yang Bersatu dan Membumi
A A A
Masa depan ASEAN sebagai suatu organisasi dan komunitas akan sangat ditentukan oleh persatuan di antara negara-negara anggotanya. Hal itu dapat tercapai apabila negara-negara ASEAN dapat terus memelihara solidaritas dan memperkuat ”sentralitas ASEAN”.

Selain itu, masa depan Komunitas ASEAN yang terpadu secara politis, terintegrasi secara ekonomi, dan dapat bertanggung jawab secara sosial juga sangat tergantung pada kemampuan ASEAN memberikan manfaat sebesarbesarnya bagi semua rakyat di negara-negara ASEAN. Mewujudkan persatuan ASEAN adalah tantangan ASEAN pada masa mendatang.

Tantangan tersebut sangat terlihat ketika ASEAN diharapkan mampu merumuskan sikap dan langkah bersama dalam sengketa wilayah di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Perbedaan pandangan di antara ASEAN mengenai isu LTS merupakan suatu ujian terberat dalam mewujudkan tujuan ASEAN Political Security Community.

Tidak mengherankan apabila keterpaduan langkah di antara negara negara ASEAN dalam persoalan LTS bukan merupakan hal yang mudah untuk diwujudkan. Karena itu, untuk merealisasikan Komunitas ASEAN yang lebih kohesif dan mandiri, ASEAN harus mampu mengatasi tantangan tersebut. Persatuan hanya dapat dibangun pada suatu komunitas yang memiliki solidaritas yang kokoh.

Dengan demikian, solidaritas ASEAN merupakan kunci utama bagi keberlangsungan Komunitas ASEAN pada masa mendatang. Karena itu, tidak mengherankan apabila Piagam ASEAN menetapkan bahwa ”ikatan rumpun padi” sebagai bagian dalam lambang ASEAN yang mencerminkan harapan ideal di mana seluruh negara di Asia Tenggara bersama- sama terikat dalam persahabatan dan solidaritas.

Solidaritas ASEAN harus terlihat dalam semua sikap dan langkah negara ASEAN di setiap pilar Komunitas ASEAN. Tidak hanya dalam konteks penanganan isu politik keamanan, persoalan solidaritas ASEAN dalam konteks ekonomi juga menghadapi tantangan serupa. ASEAN telah mencanangkan agenda ekonomi yang cukup ambisius yaitu terwujudnya ASEAN Economic Community pada akhir 2015.

Sasaran kerja sama di bidang ekonomi tersebut sangat memerlukan solidaritas kawasan yang lebih kuat. Negara-negara ASEAN juga perlu mengutamakan strategi kolektif dalam menghadapi tantangan ekonomi global daripada terjebak pertimbangan sempit kepentingan ekonomi masing-masing negara. Solidaritas ASEAN merupakan salah satu syarat mutlak untuk mewujudkan ASEAN sebagai blok ekonomi kawasan yang dinamis.

Karena itu, ketika beberapa negara ASEAN ikut serta dalam Trans-Pacific Agreement, yang secara geopolitis cenderung kontroversial, banyak pihak mempersoalkan langkah tersebut dalam konteks ASEAN Economic Community. Selanjutnya ASEAN juga harus mampu menunjukkan solidaritas dalam berbagai masalah kemanusiaan antara lain krisis Rohingya.

Krisis tersebut merupakan persoalan regional yang sangat kompleks dan bersifat multidimensi. Persoalan tersebut akan lebih mudah diselesaikan melalui solidaritas bersama untuk mengatasi seluruh aspek perlindungan HAM, penanganan penyelundupan manusia, dan persoalan hukum yang terkait dengan isu tersebut. Di samping itu, solidaritas ASEAN yang kokoh juga memerlukan dukungan ”Sentralitas ASEAN”.

Hal ini diperlukan sebagai penggerak (driving force) dalam hubungan luar kawasan yang semakin dinamis, khususnya dalam mewujudkan visi arsitektur keamanan regional yang terbuka, transparan, dan inklusif. ASEAN perlu terus mengedepankan kepemimpinan dan sentralitas ASEAN dalam mengupayakan solusi dan penyelesaian semua persoalan regional dengan menggunakan mekanisme yang ada dalam ASEAN.

Dalam konteks ini, peningkatan peran aktif ASEAN dalam kerangka kerja sama East Asia Summit merupakan langkah penting untuk mengantisipasi menjawab tantangan bersama di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, masa depan ASEAN juga sangat ditentukan pada kemampuannya untuk memberikan manfaat yang sebesar- besarnya kepada semua rakyat di Tenggara. ASEAN harus lebih membumi dan bersentuhan langsung dengan kepentingan semua elemen masyarakat di Asia Tenggara.

Piagam ASEAN secara tegas menyatakan bahwa salah satu tujuan ASEAN adalah memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh lapisan masyarakat ASEAN memperoleh manfaat dari proses integrasi dan pembangunan Komunitas ASEAN. Karena itu, keberhasilan untuk mewujudkan tujuan ASEAN tersebut akan digunakan sebagai salah satu benchmark untuk mengevaluasi relevansi keberadaan ASEAN di masa mendatang.

Manfaat yang paling diharapkantentunya adalahpenghormatan dan pemajuan HAM di ASEAN. Agar semua elemen masyarakat di Asia Tenggara dapat menikmati perlindungan HAM yang lebih baik, Indonesia akan terus konsisten untuk mendukung penguatan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR).

Karena itu, ASEAN pada masa mendatang perlu mempertimbangkan sebuah institusi ASEAN yang memiliki kewenangan lebih luas untuk mendorong implementasi ASEAN Human Rights Declaration dalam semua pilar Komunitas ASEAN. Manfaat keberadaan Komunitas ASEAN juga harus dapat dirasakan oleh hampir 6 juta pekerja migran yang tersebar di berbagai negara Asia Tenggara.

Mereka adalah kelompok masyarakat yang nyaris tidak dapat menikmati perlindungan HAM secara memadai. Sudah waktunya semua negara- negara ASEAN menunjukkan komitmen yang lebih kuat dan kepedulian yang lebih besar terhadap para pekerja migran tersebut. Semua ASEAN negara ASEAN diharapkan dapat menunjukkan komitmen politik yang nyata dalam menuntaskan perundingan instrumen hukum regional tentang perlindungan semua hak pekerja migran beserta keluarganya tanpa membedakan status keimigrasian mereka.

Setiap upaya untuk menunda pembentukan instrumen regional tersebut dikhawatirkan hanya akan memperlemah ASEAN Vision of Caring and Sharing. Sebagai kesimpulan, tantangan utama yang dihadapi oleh ASEAN pada saat ini dan masa depan adalah memperkokoh persatuan dan solidaritas bersama.

Selain itu, langkahlangkah ASEAN masa depan seyogianya lebih membumi dan bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat luas di ASEAN. Pada masa depan relevansi ASEAN sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk mewujudkan suatu komunitas yang berorientasi pada rakyat dan memberi manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat ASEAN.

Abdulkadir Jailani
Direktur Perjanjian Ekonomi dan Sosial Budaya Kementerian Luar Negeri
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4316 seconds (0.1#10.140)