Rachmawati Tetap Beri Soekarno Award ke Kim Jong Un

Senin, 31 Agustus 2015 - 14:41 WIB
Rachmawati Tetap Beri...
Rachmawati Tetap Beri Soekarno Award ke Kim Jong Un
A A A
JAKARTA - Rachmawati Soekarnoputri akan memberikan penghargaan Soekano Award kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan Presiden Kuba Fidel Castro

Penghargaan tersebut akan diberikan pada 27 September mendatang. Selain Kim Jong Un dan Fidel Castro, Soekarno Awad juga akan diberikan kepada pemimpin sejumlah negara lainnya.

"Antara lain Kim Jong Un dari Korea Utara, Hugo Cavez dari Venezuela, Mahatir Muhammad dari Malaysia, Fidel Castro dari Kuba, Raja Abdullah dari Yordania, dari Maroko King Muhammad VI," kata Rachmawati di Kampus Universitas Bung Karno, Senin (31/8/2015).

Saat ini Rachmawati menjabat Ketua Kehormatan Reunifikasi Korea untuk Asia Pasifik. Alasan putri Presiden Soekarno akan memberikan penghargaan kepada Kim Jong Un lantaran pemimpin Korut itu konsisten dalam mempertahankan kemandirian negaranya.

"Dia cucu dari Kim Um Sung yang memiliki kedekatan dengan Presiden Soekarno," ujar Rachmawati.

Dia tidak menampik pemberian penghargaan itu akan mendapat kritikan dari dunia barat. Kendati demikian, Rachmawati menegaskan hal itu tidak akan menyurutkan niatnya memberikan penghargaan itu kepada Kim Jong Un.

"Saya mengerti, itu pasti. Tapi kita tetap jalan. Jangan keliru, itu propaganda barat lalu menjelekkan Korut itu melanggar HAM," tuturnya.

Kendati demikina, Ketua Yayasan Universitas Bung Karno itu belum dapat memastikan apakah Kim Jong Un akan datang ke Indonesia.

"Saya kurang tahu datang atau tidak, tapi kalau tidak perwakilan juga sudah cukup," kata dia.

Sebagai Ketua Kehormatan Reunifikasi Korea untuk Asia Pasifik, Rachmawati akan mendorong bangsa Korea bisa bersatu kembali.

"Seperti halnya dengan Jerman, Vietnam, akhirnya bisa bergabung. Saya berharap Korut dan Korsel bisa bersatu lagi. Penunjukan dari Korut tapi mereka kan sudah ada bilateral juga, pembicaraan untuk reunifikasi," tuturnya.

Beberapa waktu lalu Rencana pemberian penghargaan Soekarno Award kepada Kim Jong Un sempat mendapat sorotan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).

Kontras menilai Kim Jong Un tidak layak mendapatkan gelar tersebut karena Korea Utara adalah negara yang demokrasinya buruk dan krisis HAM.


PILIHAN:


Bareskrim Sita Dokumen Terkait Proyek Mobile Crane
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1050 seconds (0.1#10.140)