Pendidikan Ilmu Pemerintahan Bagi Camat Dinilai Tak Penting
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng menilai pendidikan ilmu pemerintahan bagi camat tidak perlu dilakukan. Menurut dia, camat bukanlah jabatan yang diharuskan memiliki spesialis ilmu tertentu.
"Tidak penting untuk itu. Dia hanya kepanjangan tangan kepala daerah di sebuah wilayah dan sifatnya koordinatif. Ilmunya general," ujar dia ketika dihubungi SINDO, Minggu 14 Juni 2015.
Dia mengatakan, posisi camat telah berubah saat ini. Dimana bukan lagi sifatnya administratif. Camat saat ini lebih dituntut untuk lebih mengayomi. "Desa pun saat ini langsung ke kepala daerah," ujar dia.
Robert berpandangan, saat ini yang paling penting adalah perbaikan sistem. Utamanya pola komunikasi antara camat dengan kepala SKPD.
"Jika ada masalah camat langsung ke sekda. Tidak ada komunikasi dengan kepala SKPD. Padahal yang mengeksekusi adalah SKPD. Itu lebih penting dibanding sekolah ilmu pemerintahan," pungkasnya.
"Tidak penting untuk itu. Dia hanya kepanjangan tangan kepala daerah di sebuah wilayah dan sifatnya koordinatif. Ilmunya general," ujar dia ketika dihubungi SINDO, Minggu 14 Juni 2015.
Dia mengatakan, posisi camat telah berubah saat ini. Dimana bukan lagi sifatnya administratif. Camat saat ini lebih dituntut untuk lebih mengayomi. "Desa pun saat ini langsung ke kepala daerah," ujar dia.
Robert berpandangan, saat ini yang paling penting adalah perbaikan sistem. Utamanya pola komunikasi antara camat dengan kepala SKPD.
"Jika ada masalah camat langsung ke sekda. Tidak ada komunikasi dengan kepala SKPD. Padahal yang mengeksekusi adalah SKPD. Itu lebih penting dibanding sekolah ilmu pemerintahan," pungkasnya.
(kri)