PDIP Mulai Jaring Calon Kepala Daerah
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai melakukan penjaringan figur untuk calon kepala daerah untuk 269 daerah yang akan melangsungkan pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Tahapan penjaringan dilakukan oleh DPC untuk kemudian diserahkan DPD dan terakhir disaring oleh DPP PDIP untuk dilakukan seleksi tahap akhir dan menentukan siapa yang mendapatkan rekomendasi dicalonkan.
"DPP menentukan secara bertahap. Ada yang namanya penjaringan dan penyaringan. Pertama penjaringan dilakukan di kabupaten/kota, dijaring calonnya dari mana saja, baik dari kader maupun tokoh daerah yang mendaftar," kata politikus senior PDIP TB Hasanuddin, saat diskusi dengan media di Ruang Fraksi PDIP, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini menjelaskan, setelah penjaringan oleh DPC di kabupaten/kota, kemudian dilaporkan ke DPD atau pengurus PDIP di tingkat provinsi. Di situlah dilakukan penjaringan tahap II dan penyaringan tahap awal.
"Di DPD itu dilakukan verifikasi fisik dilihat, ditanya, diskusi. Kemudian selesai itu terakhir dilakukan survei elektabilitas," ungkapnya.
Dari hasil penyaringan tahap awal oleh DPD, kemudian dilaporkan ke DPP PDIP. Di penyaringan DPP itulah berbagai mekanisme akan diterapkan. DPP PDIP, melakukan psikotes dan tes leadership.
Psikotes dilakukan atas kerja sama dengan Himpunan Masyarakat Psikologi Indonesia (HIMPSI). "Yang lulus dilihat tingkat elektabilitas bagus, baru kami komunikasikan dengan partai lain untuk melakukan koalisi. Apakah calon PDIP jadi bupati/wali kota/gubernur, atau wakil bupati/wali kota/gubernur menurut situasi dan peta politik di daerah," tandasnya.
"DPP menentukan secara bertahap. Ada yang namanya penjaringan dan penyaringan. Pertama penjaringan dilakukan di kabupaten/kota, dijaring calonnya dari mana saja, baik dari kader maupun tokoh daerah yang mendaftar," kata politikus senior PDIP TB Hasanuddin, saat diskusi dengan media di Ruang Fraksi PDIP, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini menjelaskan, setelah penjaringan oleh DPC di kabupaten/kota, kemudian dilaporkan ke DPD atau pengurus PDIP di tingkat provinsi. Di situlah dilakukan penjaringan tahap II dan penyaringan tahap awal.
"Di DPD itu dilakukan verifikasi fisik dilihat, ditanya, diskusi. Kemudian selesai itu terakhir dilakukan survei elektabilitas," ungkapnya.
Dari hasil penyaringan tahap awal oleh DPD, kemudian dilaporkan ke DPP PDIP. Di penyaringan DPP itulah berbagai mekanisme akan diterapkan. DPP PDIP, melakukan psikotes dan tes leadership.
Psikotes dilakukan atas kerja sama dengan Himpunan Masyarakat Psikologi Indonesia (HIMPSI). "Yang lulus dilihat tingkat elektabilitas bagus, baru kami komunikasikan dengan partai lain untuk melakukan koalisi. Apakah calon PDIP jadi bupati/wali kota/gubernur, atau wakil bupati/wali kota/gubernur menurut situasi dan peta politik di daerah," tandasnya.
(hyk)