Soal Wacana Reshuffle, Pengamat Sebut Hak Presiden Tentukan Menterinya

Senin, 16 Januari 2023 - 13:07 WIB
loading...
A A A
Saat dikonfirmasi maksud besok adalah hari Jumat (6/1/2022), Jokowi mengatakan bisa kapan saja melakukan reshuffle kabinet. "Bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa," kata Jokowi.

Sementara Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate menegaskan, tidak akan keluar dari koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin di tengah menguatnya isu reshuffle kabinet. Nasdem akan terus konsisten menjaga pembangunan bangsa Indonesia bersama Presiden Jokowi.

Johnny menyebutkan, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh memastikan akan tetap bersama koalisi pemerintahan Jokowi walaupun pos menteri dari partainya di-reshuffle dan digantikan partai politik lainnya.

"Ketua Umum Nasdem menyampaikan bahwa untuk periode 2024-2029 akan teguh menjaga konsistensi pembangunan nasional yang sudah dirintis oleh kabinet saat ini," ujar Johnny usai menghadiri pertemuan para pimpinan partai politik terkait wacana sistem pemilu tertutup proporsional di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (8/1/2023).

Dia meminta semua pihak memahami bahwa sebagai salah satu pemenang dalam Pemilu 2019 dan masuk dalam koalisi pemerintahan, Partai Nasdem tidak akan pernah berhenti atau keluar.

"Satu yang harus dicatat, the winner never quit and the quitter never win. Nasdem itu the winner, Nasdem will never quit," tegas Johnny.

Dukungan Partai Nasdem hingga masa jabatan Presiden Jokowi berakhir di 2024. "Never Quit di dalam mengawal pembangunan nasional. Karena keberhasilan kabinet begitu pentingnya bagi bangsa dan negara di situasi yang sulit," tutup Johnny.

Sedangkan Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie alias Gus Choi meminta Jokowi untuk menghormati hak partainya yang telah membantu pemenangan di Pilpres 2014 maupun 2019.

"Karena Nasdem itu pendukung setia sejak 2014, reshuffle sekarang itu apakah sudah memahami menghormati hak Nasdem sebagai pengusung pendukung diajak misalnya Pak Surya diajak konsultasi, Pak Surya misalnya ditanya, Pak Surya misalnya diberitahu, apakah sudah, itu yang saya tidak tahu," kata Gus Choi, kepada wartawan, Sabtu (14/1/2023).

Gus Choi mengingatkan, Jokowi bukanlah raja. Karena itu, partai pengusung yang telah membantu memenangkan Jokowi punya hak untuk diajak bicara soal reshuffle.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3211 seconds (0.1#10.140)