Panglima Kostrad yang Dimutasi Jadi KSAD, Empat Orang Berhasil Melesat Jadi Panglima TNI
loading...
A
A
A
Rudini mulai menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tanggal 24 Januari 1981 menggantikan Mayjen Muhammad Ismail. Dia dipercaya menjabat posisi ini hampir tiga tahun lamanya hingga 24 Mei 1983. Pangkatnya dinaikkan menjadi mayor jenderal beberapa saat setelah dilantik menjadi Pangkostrad.
Jenderal kelahiran Malang, Jawa Timur 15 Desember 1929 ini dilantik menjadi KSAD pada tanggal 3 Maret 1983. Pengangkatan Rudini sebagai KSAD kala itu juga mengejutkan. Pasalnya, pangkatnya pada saat ditunjuk masih mayor jenderal (Mayjen), sementara jabatan KSAD diisi jenderal bintang empat.
Betapa tidak, Rudini lebih muda dari tiga jenderal yang ketika itu dinilai punya peluang besar untuk menggantikan KSAD Jenderal Poniman. Ketiga jenderal senior dengan karier militer cemerlang itu adalah Wiyogo Atmodarminto, Soesilo Sudarman, dan Himawan Soesanto. Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf mengungkapkan bahwa nama Rudini keluar langsung dari mulut Presiden Soeharto.
3. Jenderal TNI Wiranto
Wiranto menjabat Pangkostrad sejak 4 April 1996 hingga 20 Juni 1997. Sebelumnya, Wiranto menjabat Pangdam Jaya. Ia kemudian ditunjuk menjadi KSAD pada 1997 menggantikan Jenderal TNI R Hartono.
Lulusan Akademi Militer Nasional 1968 ini hanya satu tahun menduduki jabatan KSAD sebelum akhirnya dipercaya menjadi Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) RI (1998) pada Kabinet Pembangunan VII. Setelah Soeharto lengser dan Habibie naik menjadi Presiden, pria kelahiran Yogyakarta 4 April 1947 ini tetap dipercaya menjabat sebagai Menhankam/Pangab.
4. Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu
Ryamizard Ryacudu menjabat Pangkostrad sejak 1 Agustus 2000 hingga 3 Juli 2002. Jabatan sebelumnya adalah Pangdam Jaya.
Ryamizard merupakan Pangkostrad ke-23 dalam sejarah Kostrad berdiri. Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.
Jenderal kelahiran Palembang, Sumatera Selatan 21 April 1950 ini ditunjuk menjadi KSAD pada 4 Juni 2002. Ia mengisi jabatan ini menggantikan Jenderal TNI Endriartono Sutarto.
Jenderal kelahiran Malang, Jawa Timur 15 Desember 1929 ini dilantik menjadi KSAD pada tanggal 3 Maret 1983. Pengangkatan Rudini sebagai KSAD kala itu juga mengejutkan. Pasalnya, pangkatnya pada saat ditunjuk masih mayor jenderal (Mayjen), sementara jabatan KSAD diisi jenderal bintang empat.
Betapa tidak, Rudini lebih muda dari tiga jenderal yang ketika itu dinilai punya peluang besar untuk menggantikan KSAD Jenderal Poniman. Ketiga jenderal senior dengan karier militer cemerlang itu adalah Wiyogo Atmodarminto, Soesilo Sudarman, dan Himawan Soesanto. Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf mengungkapkan bahwa nama Rudini keluar langsung dari mulut Presiden Soeharto.
3. Jenderal TNI Wiranto
Wiranto menjabat Pangkostrad sejak 4 April 1996 hingga 20 Juni 1997. Sebelumnya, Wiranto menjabat Pangdam Jaya. Ia kemudian ditunjuk menjadi KSAD pada 1997 menggantikan Jenderal TNI R Hartono.
Lulusan Akademi Militer Nasional 1968 ini hanya satu tahun menduduki jabatan KSAD sebelum akhirnya dipercaya menjadi Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) RI (1998) pada Kabinet Pembangunan VII. Setelah Soeharto lengser dan Habibie naik menjadi Presiden, pria kelahiran Yogyakarta 4 April 1947 ini tetap dipercaya menjabat sebagai Menhankam/Pangab.
4. Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu
Ryamizard Ryacudu menjabat Pangkostrad sejak 1 Agustus 2000 hingga 3 Juli 2002. Jabatan sebelumnya adalah Pangdam Jaya.
Ryamizard merupakan Pangkostrad ke-23 dalam sejarah Kostrad berdiri. Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.
Jenderal kelahiran Palembang, Sumatera Selatan 21 April 1950 ini ditunjuk menjadi KSAD pada 4 Juni 2002. Ia mengisi jabatan ini menggantikan Jenderal TNI Endriartono Sutarto.