Panglima Kostrad yang Dimutasi Jadi KSAD, Empat Orang Berhasil Melesat Jadi Panglima TNI

Senin, 16 Januari 2023 - 06:01 WIB
loading...
Panglima Kostrad yang...
Jenderal TNI Andika Perkasa merupakan salah satu mantan Panglima Kostrad yang dimutasi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Foto/Setpres
A A A
JAKARTA - Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) merupakan bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Satuan elite TNI inisiasi Jenderal Abdul Haris Nasution ini dipimpin oleh Panglima Kostrad (Pangkostrad) dengan pangkat jenderal bintang tiga.

Sosok yang mengisi posisi Pangkostrad kerap dipromosikan menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) alias orang nomor satu di TNI AD. Dalam sejarahnya, tercatat sejumlah Pangkostrad dimutasi menjadi KSAD.

Berikut daftar Panglima Kostrad yang dimutasi jadi KSAD:

1. Jenderal TNI Soeharto

Soeharto menjabat Pangkostrad sejak 1 Maret 1961 sampai dengan Desember 1965. Soeharto yang kala itu berpangkat Mayjen TNI ditunjuk menjadi Panglima Korra I Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad). Caduad kelak berubah menjadi Kostrad.

Setelah Operasi Mandala selesai, Caduad diubah menjadi Komando Strategis berdasarkan Skep Kasad Nomor KPTS 178/2/1963 tgl 19 Feb.1963. Soeharto diangkat sebagai panglimanya.

Pada tanggal 16 Oktober 1965, Presiden Soekarno melantik Mayor Jenderal Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat. Dia menggantikan Jenderal Ahmad Yani yang ikut menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI.

Soeharto kemudian menduduki jabatan sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI merangkap Menteri Pertahanan dengan pangkat Jenderal pada peiode 1968-1973.

Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 26 Maret 1968 menggantikan Soekarno dan resmi menjadi Presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

2. Jenderal TNI Rudini

Rudini mulai menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tanggal 24 Januari 1981 menggantikan Mayjen Muhammad Ismail. Dia dipercaya menjabat posisi ini hampir tiga tahun lamanya hingga 24 Mei 1983. Pangkatnya dinaikkan menjadi mayor jenderal beberapa saat setelah dilantik menjadi Pangkostrad.

Jenderal kelahiran Malang, Jawa Timur 15 Desember 1929 ini dilantik menjadi KSAD pada tanggal 3 Maret 1983. Pengangkatan Rudini sebagai KSAD kala itu juga mengejutkan. Pasalnya, pangkatnya pada saat ditunjuk masih mayor jenderal (Mayjen), sementara jabatan KSAD diisi jenderal bintang empat.

Betapa tidak, Rudini lebih muda dari tiga jenderal yang ketika itu dinilai punya peluang besar untuk menggantikan KSAD Jenderal Poniman. Ketiga jenderal senior dengan karier militer cemerlang itu adalah Wiyogo Atmodarminto, Soesilo Sudarman, dan Himawan Soesanto. Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf mengungkapkan bahwa nama Rudini keluar langsung dari mulut Presiden Soeharto.

3. Jenderal TNI Wiranto

Wiranto menjabat Pangkostrad sejak 4 April 1996 hingga 20 Juni 1997. Sebelumnya, Wiranto menjabat Pangdam Jaya. Ia kemudian ditunjuk menjadi KSAD pada 1997 menggantikan Jenderal TNI R Hartono.

Lulusan Akademi Militer Nasional 1968 ini hanya satu tahun menduduki jabatan KSAD sebelum akhirnya dipercaya menjadi Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) RI (1998) pada Kabinet Pembangunan VII. Setelah Soeharto lengser dan Habibie naik menjadi Presiden, pria kelahiran Yogyakarta 4 April 1947 ini tetap dipercaya menjabat sebagai Menhankam/Pangab.

4. Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu

Ryamizard Ryacudu menjabat Pangkostrad sejak 1 Agustus 2000 hingga 3 Juli 2002. Jabatan sebelumnya adalah Pangdam Jaya.

Ryamizard merupakan Pangkostrad ke-23 dalam sejarah Kostrad berdiri. Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.

Jenderal kelahiran Palembang, Sumatera Selatan 21 April 1950 ini ditunjuk menjadi KSAD pada 4 Juni 2002. Ia mengisi jabatan ini menggantikan Jenderal TNI Endriartono Sutarto.

Mantan Menhan era Jokowi ini pernah dicalonkan di akhir masa jabatan Presiden Megawati sebagai Panglima TNI. Namun pada saat pergantian Presiden dari Megawati ke SBY namanya dianulir, nama Marsekal Djoko Suyanto kemudian akhirnya dipilih sebagai Panglima TNI pada tahun 2006.

5. Jenderal TNI George Toisutta

George Toisutta tercatat menjadi KSAD yang ke-26. Dia dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggantikan Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo pada 9 November 2009 hingga 30 Juni 2011.

Lulusan Akademi Militer, Magelang tahun 1976 ini sebelumnya menempati posisi Panglima Kostrad pada periode 13 November 2007. Dia menggantikan Letjen TNI Erwin Sudjono.

Pria kelahiran Makassar 1 Juni 1953 ini menduduki jabatan Pangkostrad sejak 13 November 2007 hingga 17 Februari 2010 atau sekitar 2 tahun lebih 2 bulan.

6. Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo

Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo merupakan Pangkostrad ke-32 yang menjabat pada periode 5 November 2010 hingga 9 Agustus 2011. Dia menggantikan Letjen TNI
Burhanudin Amin.

Dalam riwayat kariernya, pria kelahiran 5 Mei 1955 ini kemudian dipromosikan menjadi KSAD pada 30 Juni 2011 menggantikan Jenderal TNI George Toisutta. Pengangkatannya sebagai KSAD ketika itu menuai protes dari berbagai kalangan seperti KontraS yang menganggap bahwa terdapat unsur nepotisme karena Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Abituren Akmil 1978 dari kecabangan Infanteri Kopassus ini juga pernah menduduki jabatan strategis di militer sebagai Wadanjen Kopassus, Danjen Kopassus, dan Pangdam III/Siliwangi.

7. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

Gatot Nurmantyo merupakan Pangkostrad ke-35 menggantikan Letjen TNI Muhammad Munir. Dia menjabat Pangkostrad pada periode 3 Juni 2013 sampai 26 September 2014.

Gatot kemudian promosi jabatan menjadi KSAD ke-30 yang mulai menjabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman.

Kariernya semakin melesat ketika diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna baktinya pada bulan Juni 2015. Penetapan ini didasarkan atas Keputusan Presiden Nomor 49/TNI Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.

Sebelum jadi Panglima TNI, dia juga pernah menduduki jabatan penting lain seperti KSAD (2014-2015), Panglima Kostrad (2013-2014), Pangdam V/Brawijaya (2010-2011), hingga Gubernur Akmil (2009-2010).

Alumnus Akademi Militer (Akmil) tahun 1982 ini, juga pernah menduduki jabatan penting lain seperti Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (2011–2013), Pangdam V/Brawijaya (2010-2011), dan Gubernur Akmil (2009-2010).

8. Jenderal TNI Mulyono

Mulyono merupakan purnawirawan TNI AD yang sempat menempati jabatan KSAD pada periode 2015-2018. Ia menjadi KSAD ke-31 menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang promosi jabatan menjadi Panglima TNI.

Dalam riwayat kariernya, pria kelahiran 12 Januari 1961 ini pernah menempati posisi Pangkostrad. Sebagai Panglima Kostrad ke-36, Mulyono menjabat pada periode September 2014 hingga Juli 2015.

Pria kelahiran Boyolali 12 Januari 1961 ini diketahui sebagai lulusan Akabri tahun 1983 pernah menduduki posisi strategis lainnya di kemiliteran seperti Dirlat Kodiklat TNI AD (2011), Asops KSAD (2013), dan Pangdam Jaya (2014).

9. Jenderal TNI Andika Perkasa

Andika Perkasa merupakan Pangkostrad ke-39 menggantikan Letjen TNI Agus Kriswanto pada periode 14 Juli 2018 hingga 29 November 2018. Ia sebelumnya menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).

Pada 22 November 2018, Andika kemudian dimutasi menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang memasuki masa pensiun. Lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1987 peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama ini cukup lama menjabat KSAD hingga 17 November 2021.

Barulah pada 17 November 2021, Jenderal Andika Perkasa dilantik Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta. Dia menempati jabatan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 106/TNI/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia.

Menantu mantan Kepala Badan Intelijen (BIN) AM Hendropriyono itu pernah menduduki sejumlah posisi penting lainnya di militer yakni, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) (2013), Danpaspampres (2014), Pangdam XII/Tanjungpura (2016), dan Dankodiklatad (2018).

10. Jenderal TNI Dudung Abdurachman

Jenderal TNI Dudung Abdurachman merupakan seorang perwira tinggi TNI AD yang saat ini menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Ia mengemban amanat sebagai KSAD sejak 17 November 2021 menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang dimutasi menjadi Panglima TNI.

Sebelum menjadi KSAD, Dudung menduduki jabatan Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono pada periode 25 Mei 2021 hingga November 2021. Lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri ini menjadi Pangkostrad ke-42. Baca juga: 2 Gubernur Akmil Alumni Akademi Militer 1988, Nomor Terakhir Kini Menjabat KSAD

Sepanjang kariernya pria kelahiran Bandung 19 November 1965 ini juga sempat menempati berbagai jabatan strategis, seperti Gubernur Akmil (2018-2020) dan Pangdam Jaya (2020-2021).
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0897 seconds (0.1#10.140)