Dialog Kebangsaan Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa Diharapkan Jadi Booster Nasionalisme

Sabtu, 14 Januari 2023 - 21:28 WIB
loading...
Dialog Kebangsaan Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa Diharapkan Jadi Booster Nasionalisme
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi Ph.D saat memberi sambutan dalam Dialog Kebangsaan Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa.
A A A
Pusat Studi Pancasila Konstitusi dan Peradaban Indonesia (Puspakopi) Unitomo Surabaya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Gerakan Peradaban Indonesia (GPI) menggelar Dialog Kebangsaan bertemakan ‘Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa’. Selain Kepala BPIP Prof. Yudian Wahyudi Ph.D kegiatan ini juga dihadiri oleh Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Budayawan Zawawi Imron turut hadir dalam acara dialog kebangsaan tersebut.

Dalam sambutannya, Prof. Yudian Wahyudi Ph.D mengatakan, generasi masa kini patut bersyukur bahwa Indonesia memiliki Founding Father atau pendiri dan proklamator Bangsa Indonesia seperti Bung Karno dan Bung Hatta yang meletakkan pilar dan ideologi bangsa yakni Pancasila.

"Kehebatan Pancasila adalah konsistensi seluruh masyarakat Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Pengorbanan dan keikhlasan para founding father yakni proklamator Bung Karno dan Bung Hatta harus menjadi cambuk untuk menjaga NKRI hari ini hingga masa depan," urainya.

Menurutnya, Pancasila dalam perspektif Islam adalah istijabah atau doa yang dilantunkan oleh para Nabi yang keberkahannya dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Lewat Ideologi Pancasila, Indonesia mampu menjaga harmoni, kerukunan, keamanan dan ketertiban diantara masyarakat yang membentang dan terpisahkan dari beribu pulau, suku dan agama," tandasnya.

Sementara itu, Menkopolhukam Mahfud MD mengakatan, dari berbagai studi menyebutkan pada tahun 2023 ini akan terjadi itu perfect storm atau bencana ekonomi yang luar biasa. Yakni resesi ekonomi yang mengakibatkan inflasi dan deflasi di hampir semua negara di dunia.

“Bila Bangsa Indonesia tidak setangguh dan sekuat seperti masa perjuangan Tahun 1945, maka kita bisa ikut terkena imbasnya dari bencana ekonomi. Apalagi saat ini di International Monetary Fund (IMF) sudah ada 16 negara yang harus mendapat bantuan dana dan ada 30 negara lagi antre untuk mendapat bantuan. Artinya ini serius, kita akan berusaha agar tidak antre disitu,” katanya

Dalam situasi ini, Mahfud menegaskan, Indonesia harus kembali ke Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Jangan sampai warga bangsa saling mencari selamat sendiri-sendiri berdasar ikatan primordial masing-masing dan ingin saling mendominasi.

"Itu berbahaya sekali. Maka dari itulah perlunya kita bicara mengingatkan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa,” tegasnya.

Disisi lain, Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa dalam sambutanny mengaku bahw pada Dialog Kebangsaan tersebut menyampaikan, bahwa ini merupakan hasil dari sinergitas, kolaborasi, gotong royong dan tepo seliro yang terjalin di seluruh elemen di Jatim.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1163 seconds (0.1#10.140)