Luhut dan Surya Paloh Bertemu di Eropa, Keduanya Dinilai Nasionalis Sejati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dua politikus nasional yakni Menko Kemaritiman dan Invenstasi (Marves) Luhur Binsar Pandjaitan (LBP) dan Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh , bertemu di Eropa, pada 13 Desember 2022. Hal ini terpantau melalui akun Instagram mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Polandia, Peter Gontha @petergontha, yang dikutip MNC Portal, Sabtu (14/1/2023).
Menurut Peter, keduanya adalah nasionalis sejati, terlepas dari siapa calon presiden (capres) pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) nantinya.
"Pada tanggal 13 December 2022 yang lalu juga sudah ada pertemuan antara LBP dan SP di Eropa. Mereka dua duanya adalah nasionalis sejati, meski mempunyai pandangan yang berbeda terhadap siapa yang harus menjadi penerus pemerintahan sesudah Presiden Joko Widodo," tulis Peter di keterangan gambar.
Menurut Peter, sah saja di alam demokrasi ini untuk memiliki opini yang berbeda, karena Tuhan pun menciptakan manusia dengan intelegensi dan nalar berbeda. Namun, lain halnya jika berbeda opini di medi sosial (medsos), itu hal yang haram di alam demokrasi medsos.
Tetapi kata dia, siapa pun yang akan menjadi capres kelak, LBP dan SP akan memastikan keutuhan bangsa.
"Sah sah saja kan mempunyai opini yang berbeda, Tuhan menciptakan manusia dengan intelegensi dan nalar berbeda, yang tidak boleh adalah mempunyai opini berbeda di hadapan pegiat medsos, karena haram hukumnya mempunyai opini berbeda. Itulah yang namanya demokrasi ala medsos," kata Peter.
"Maju terus pemimpin pemimpin bangsa, biar waktu yang menentukan siapa yang dipilih Rakyat. Tapi siapa pun yang terpilih, berdua LBP dan SP harus menjaga agar keutuhan bangsa kita terjamin, itu harapan saya," tutupnya.
Menurut Peter, keduanya adalah nasionalis sejati, terlepas dari siapa calon presiden (capres) pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) nantinya.
"Pada tanggal 13 December 2022 yang lalu juga sudah ada pertemuan antara LBP dan SP di Eropa. Mereka dua duanya adalah nasionalis sejati, meski mempunyai pandangan yang berbeda terhadap siapa yang harus menjadi penerus pemerintahan sesudah Presiden Joko Widodo," tulis Peter di keterangan gambar.
Menurut Peter, sah saja di alam demokrasi ini untuk memiliki opini yang berbeda, karena Tuhan pun menciptakan manusia dengan intelegensi dan nalar berbeda. Namun, lain halnya jika berbeda opini di medi sosial (medsos), itu hal yang haram di alam demokrasi medsos.
Tetapi kata dia, siapa pun yang akan menjadi capres kelak, LBP dan SP akan memastikan keutuhan bangsa.
"Sah sah saja kan mempunyai opini yang berbeda, Tuhan menciptakan manusia dengan intelegensi dan nalar berbeda, yang tidak boleh adalah mempunyai opini berbeda di hadapan pegiat medsos, karena haram hukumnya mempunyai opini berbeda. Itulah yang namanya demokrasi ala medsos," kata Peter.
"Maju terus pemimpin pemimpin bangsa, biar waktu yang menentukan siapa yang dipilih Rakyat. Tapi siapa pun yang terpilih, berdua LBP dan SP harus menjaga agar keutuhan bangsa kita terjamin, itu harapan saya," tutupnya.
(maf)